◇ 2

111 18 1
                                    

Mereka berdua sekarang sedang berada di dapur perusahaan Ayah y/n.

Dengan y/n yang menyantap sarapan buatan pengurus barunya.

Omelet nya enak, bahkan lebih enak dari buatan Erwin.

"Aku akan pergi setelah ini"

Y/n menyeruput minuman hangat itu, ia berdiri dan melirik pengurus nya sebentar.

"Ingin pergi kemana? Jadwal mu hari ini hanya rapat saja"

Sahutan berat dari pengurus nya sedikit menyinggung y/n, "aku ingin menemui Ibuku"

"Jika begitu aku ikut"

Dengan santai nya ia membereskan sisa makanan y/n.

Y/n sendiri tidak bisa melarang nya, karena sekarang dialah yang akan mengurus nya untuk kedepannya, setidaknya ia juga harus akur dengan orang ini.

Dan sekarang mereka akan pergi ke rumah sakit dengan Levi yang mengendarai mobil.

Di tengah-tengah perjalanan yang tenang, tiba-tiba Levi melempar jas nya, membuat y/n bingung dengan sikap Levi.

"Pakai" Ucapnya singkat.

Y/n menghiraukan nya, ia meletakkan jas nya di kursi belakang, dan perbuatan nya itu hanya di lirik oleh Levi.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya mereka berdua sampai di rumah sakit tempat Ibu y/n di rawat.

Y/n dengan segera pergi ke kamar Ibu nya dirawat.

Dan saat ia akan membuka pintu, ia melihat dari jendela kaca, melihat Ayah nya sedang berbicara dengan Ibunya.

"Wajar jika Ayah memberitahu Ibu"

Y/n menghela nafas sebentar, ia melihat Levi yang juga sedang melihat nya.

"Akan kutunggu disini"

Y/n mengangguk, lalu ia menggeser gagang pintu tersebut.

Yang berada didalam sana melihat y/n dengan tatapan tak biasa.

"Y/n?! Apa itu kau nak?!"

Y/n tersenyum sendu, wanita paruh baya itu terlihat sangat pucat, kerutan diwajah nya bertambah banyak, bibir nya bergetar dan air matanya mengalir begitu banyak.

"Aku pulang, Ibunda"

Ibu nya langsung bangkit dari ranjang, dan berlari memeluk y/n.

Ia memeluknya seerat mungkin, menyalurkan rasa rindunya yang tak tertahankan, tak ingin kehilangan putri nya kembali.

Ia mengecup wajah putri nya sebanyak mungkin, mengecup telapak tangan nya.

Mengelus wajah nya, dan mencium keningnya.

Banyak pertanyaan yang ingin dia lontar kan kepada putrinya.

Dimana saja ia selama ini?

Kemana saja ia menghilang?

Dan mengapa baru kembali sekarang?

Apa ia sehat-sehat saja selama ini?

Apa ia selalu menjaga pola makan nya?

Namun yang ingin ia katakan hanyalah satu.

"Selamat datang kembali"

Ibunya terjatuh karena tidak dapat berdiri lebih lama.

Y/n dengan hati-hati memindahkan Ibunya ke ranjang kembali.

"Apa kau marah dengan kami nak?" Tanya sang Ibu yang mengungkit kejadian 3 tahun yang lalu.

Kupu Kupu HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang