◇ 5

65 9 0
                                    


Masih dengan kedua insan yang berlari dengan cepat, dan tujuan mereka masih tidak diketahui.

Cepat nya mereka lari tak sebanding dengan kejaran sang musuh yang menggunakan manuver 3D.

Naas salah satu kaki nya keseleo dikarenakan pijakan yang tidak rata.

Membuat mereka harus berhenti sebentar, ia mengerang kesakitan, namun langsung di bungkam oleh tangan.

Ia merengkuh tubuh kecil itu, dan mengarahkan manuver nya ke tempat yang tinggi.

Dengan cepat mereka dapat kabur dari kejaran musuh.

Dirasa sudah agak jauh, ia mendarat di sebuah rumah yang terlantar, sangat kumuh.

Lalu ia meletakkan seseorang di meja, ia memegang kaki nya yang sudah membengkak dan membiru.

Lalu dengan cepat ia tarik dan membuat sang pemilik kaki berteriak kesakitan.

"Sudah" Ucapnya dengan mengusap keringat yang berada di kening nya.

Si empu mencoba menggerakkan kaki nya, dan benar saja, rasa sakit nya sudah hilang, namun masih sedikit nyeri.

"Le—Levi terima kasih" Ucapnya berterimakasih.

Yang merasa di panggil namanya hanya melirik saja, lalu ia melihat-lihat rumah yang kumuh itu, mengingat kan nya pada seseorang.

Ia berjalan menuju pintu keluar, dan melihat keadaan, merasa musuh tak akan bisa menyusul dan menemukan mereka ia keluar dari rumah.

Melihat pemukiman yang sangat sepi.

Banyak rumah yang sudah tak ter urus, bahkan beberapa juga sudah ada yang roboh, banyak semak-semak, udara yang kotor membuat nya sesak untuk bernafas, bahkan mencium bau nya saja sudah ingin membuat nya muntah.

Tidak ada tanda-tanda kehidupan manusia maupun hewan,

Keadaan langit yang mendung menandakan akan turun hujan.

Ia kembali ke tempat ia meletakkan wanita nya, ehhmm bukan-bukan, maksudnya bos kecil nya.

Di saat ia sudah dekat dengan rumah tersebut, ia mendengar suara teriakan, namun tak jelas suaranya.

Tak tahu reflek dari mana, tubuh Levi segera berlari, ini bukan otak nya, namun hati nya yang menggerakkan.

Lalu mata itu menangkap seseorang yang ia kenal.

"Isabel?"

Suara itu membuat orang yang membungkam y/n terhenti, ia melihat ke arah suara yang memanggilnya.

"Kakak?"

"Kakak, apa yang kau lakukan disini?"

Y/n yang masih terbungkam hanya bisa melihat dan mendengarkan kedua orang itu.

"Sebelum itu, lepaskan orang itu"

Perempuan yang memiliki nama Isabel itu melepaskan tangan nya dari mulut y/n.

Isabel mendekati Levi, ia mendekati nya dengan sangat pelan, memperhatikan setiap inci perawakan Levi.

Apakah itu benar-benar kakak nya atau bukan(?)

Disaat Isabel tepat berjarak satu meter dari Levi, y/n mengeluarkan pistol nya, mengarahkannya kepada Isabel, namun Levi memberi isyarat agar y/n menurunkan pistol tersebut.

Y/n tak menuruti apa yang diperintah oleh Levi, namun tak lama Isabel memeluk Levi dengan erat.

Hingga mengagetkan si empunya, y/n menurunkan pistol nya perlahan, dan menghampiri mereka berdua.

Kupu Kupu HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang