◇ 6

64 11 2
                                    


Ehh, y/n tidak mau tambah lagi?”

“Aku sudah tambah 2 kali, mungkin nanti lagi”

Isabel tertawa mendengar jawaban y/n, mereka bertiga telah menyelesaikan makan bersama,entah karena lapar atau doyan, y/n hingga tambah 2 kali.

Namun karena Levi melirik nya dengan pandangan heran, ia menyudahi kegiatan makan nya itu.

“Dia ini kelaparan atau bagaimana” kurang lebih itulah yang tergambar di wajah Levi saat melihat y/n menyantap makanan nya.

Isabel berdiri terlebih dahulu dengan membawa piring yang kotor bekas mereka makan tadi, lalu menaruh nya di wastafel tempat cuci piring.
 

Y/n memperhatikan bagaimana cara Isabel mencuci piring kotor tersebut, namun setelah melihatnya hingga akhir ia benar benar percaya bahwa mereka berdua benar-benar kakak beradik.
 

y/n berdiri dari kursi tempat nya duduk itu, lalu ia melangkah kan kaki nya, rasa penasaran nya kepada istana kebersihan ini semakin menjadi-jadi setelah ia mencium bau bunga yang sering di pakai para bangsawan di sekitar nya.
 

Bagaimana bisa bunga mawar yang baunya sangat harum bisa tumbuh di daerah kumuh seperti ini? Adakah tanah yang subur untuk membuat sang mawar bisa tumbuh hingga mengeluarkan aroma se wangi ini?
 
 

Kakinya terus melangkah mencari sumber dari aroma tersebut, mencari bunga yang sering digunanakan oleh para bangsawan untuk menghias diri nya sendiri.

 
 
Tak kunjung mendapat jawaban setelah menelusuri istana kebersihan itu, kini ia malah tersesat, namun disaat ia mencari jalan kembali ada seseorang yang menepuk pundak kanan nya, membuatnya berteriak dan melompat karena terkejut.
 

“Ahh Levi apa yang kau lakukan disini?”

“Seharusnya aku yang berkata seperti itu bukan” jawab nya yang malah membuat y/n bingung untuk menjawab.

“Aku sedang mencari dimana aroma bunga mawar yang tersebar, namun tak kunjung menemukan nya”
 

Levi mendekatkan diri ya kepada y/n ia mendekatkan wajah nya ke telinga y/n, kini hembusan nafas Levi terdengar oleh y/n, mungkin suatu saat ia juga ingin menjadi separuh dari nafas yang ia dengar ini.

Detak jantung nya sudah seperti shinkansen, wajah nya seperti buah strowberry yang telah matang dan siap dimakan, tubuh nya terhimpit oleh kedua tangan Levi, ahh apakah ini yang disebut kabedon?! Sudahlah ia tidak bisa berpikir tenang saat ini.

  
Di saat Levi menarik nafas ia sudah menyerah kan apapun kepada tuhan, entah itu ucapan cinta ataupun ciuman singkat, ia akan mempasrahkan nya kepada Levi.

 
“Bantu Isabel bersih-bersih jangan cuma makan saja”
 

⋇⋆✦⋆⋇

"Akan kubantu"

Ucapnya dengan mengambil lap yang berada di samping Isabel.

"Hmm tidak perlu, aku yang akan membersihkannya saja"

Y/n menelan ludah nya, sebenarnya nya ia juga sangat malas untuk menyingkirkan debu-debu itu dari meja.

Namun ia merasa ada aura aneh dari belakangnya, tepatnya di sofa yang terduduki oleh seseorang.

"Ahah tidak-tidak biar kubantu, jika dengan banyak tangan pasti akan cepat selesai bukan?"

Jawaban sekaligus pertanyaan y/n membuat orang yang tengah terduduk itu bangun dan mengambil lap.

"Dia benar"

Kupu Kupu HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang