Heran mama Sinta "Jalan-jalan ma kan ini cuaca yang bagus" Senyum Natasya dan berjalan membelakangi ibu nya.
"Avvw....baper" Batin Mama Sinta melihat anak nya itu dari kejauhan.
"memang di mana sih?" tanya Natasya heran "Deket rumah habba yang kamu Takut lewat situ loh karena kata mu angker, sekarang udah di rubah" panjang Zeno menggandeng tangan Natasya dan membawa Natasya ke mobilnya "Ih itu memang seram! Tempatnya berhantu" bantah Natasya sambil mengencangkan sabuk pengaman nya "Hahaha...kaya anak kecil" muka datar Zeno mulai melaju kan Mobil nya.
Selama di dalam tidak ada hal yang menarik mereka diam layaknya seseorang yang baru kenal tapi Natasya memecahkan keheningan itu.
"Kamu gak mandi?" Natasya yang sedari tadi memperhatikan Zeno "Ihh mandi lah... Emang lu mandi telat" Bantah Zeno menghadap ke depan "Kok masih kecium aroma-aroma tak sedap?" tanya Natasya sambil tersenyum jahil "Paling ketek Lo tuh gak pernah pake deodoran!" Kesal Zeno.
Natasya yang tidak bisa berbuat apa-apa hanya menutup hidungnya menggunakan tangan nya, Zeno yang sedikit melirik Natasya segera mencium Bau badanya.
“Hueek! Gw gak pernah pakek parfum apa yak padahal udh pakek” Kesal Zeno berbicara pada dirinya sendiri “Kan apa gw bilang!, Lo si gak gampang percaya” kesal Natsya Menyilangkan tangannya pertanda ia kesal.
Tak lama setelah ribut mereka pun sampai di restoran.
“Wah benar-benar di samping rumah habba!” Seru Natasya berlari ke arah rumah temannya itu “Lha? Gak jadi makan makan?” gumam Zeno yang hanya mengikuti jejak larinya Natasya.
“Habba! Habba!” Seru Natasya memanggil-manggil nama temannya itu “Sudahlah mungkin tidak ada orang” Zeno yang menghentikan perbuatannya Natasya itu.
Tak lama setelah Natasya memencet Bell 4 kali seseorang dari balik pintu mulai membuka pintunya.
“Sanny? Dimana kakak mu?” tanya Natasya yang sedikit terkejut melihat orang yang membukakan pintunya bukan orang yang ia cari, “Hiks....” Sanny yang mulai meneteskan air mata nya “lho kenapa?” gumam Zeno “Kak Natasya... Bang Zeno... Kakak.... Di culikk!” Ucapan yang di dengar mereka berdua spontan membuat mereka kaget “Ma-maksud mu? Bagaimana bisa??” Natasya yang mulai serius dengan Sikapnya.
“Jadi...setelah Kakak pulang dari acara pindahan Kakak berpisah karena rumah nya tak searah, tapi sampai sekarang juga belum pulang, Kata tetangga ku atau Bi Darma katanya ia Di culik... Hikss sekarang Ayah sedang mencoba untuk menelpon polisi...” panjang Sanny membuat Zeno dan Natasya terkejut.
“Kata bi darma kayak gimana?” tanya Zeno menatap putri kecil yang malang itu “Dia di ajak seseorang untuk naik mobil nya, Bi Darma saat itu sedang mandi, jadi ia tak sempat mencegah perbuatan itu..” Lanjut nya dengan isakan yang masih terus terdengar.
“Dimana ayah mu?” tanya Natasya melihat sekeliling rumahnya dan tidak menemukan orang dewasa di sana “Ayah...sedang berada di kantor polisi....” Sambil menangis sanny tetap berusaha berbicara.
“Oke dengarkan kakak, kakak akan mencari kak habba jadi kamu diam di rumah kunci semua pintu dan jendela jangan Membuka kan pintu untuk seseorang pun kecuali Ayah mu dan kami berdua! Chek dulu di jendela ya mengerti sayang?” ucap Natasya dengan muka yang sangat serius.
“Hikss...tapi... Aku mau ikut .... Kakak” pinta Sanny “Tidak! Tidak sekarang Nak! Nanti kau dikira menghilang oleh ayahmu!” Bantah Natasya “Tolong kunci semua pintu! Dan jendela tetap di kamar dan jangan kemana-mana!” Printah Natasya yang langsung pergi menjauh bersama Zeno.
“Kita tunda dulu acara makan kita ini genting!” Natasya berucap sambil memohon “Ya! Pertama kita cari kerumah teman mu dulu siapa tahu dapat informasi!” Ide Zeno yang membuat Natasya menganggukkan Kepalanya.
Pencarian Terus dilakukan tapi tak ada seorang pun yang tau di mana keberadaan Habba, awalnya Zeno ingin menyerah tapi tidak untuk Natasya, Habba adalah sahabat terbaiknya Ia tidak bisa seenaknya melupakan Habba, Habba hampir mati karena ulahnya.
“Kita sudah cari ke seluruh rumah teman mu tapi kita tidak mendapatkan satu petunjuk, mending kita serah kan ke pada pihak yang berwajib saja!” ide yang di lontarkan Zeno seketika di bantah Natasya “Tidak! Bagaimana jika kita menghampiri rumah teman mu saja! Siapa tau kita dapat petunjuk!” ide yang Natasya lontarkan membuat Zeno sedikit bingung “Mustahil lagian ngapain?” Zeno menyangkal.
Tanpa Aba-aba Zeno di tarik ke dalam mobil dan Natasya menyuruh Zeno untuk menyetir hingga sampai kerumah teman-temannya Zeno.
Pencarian masih tetap di lakukan tapi hasilnya nihil, eits kecuali, ada teman Zeno yang bertingkah aneh saat di tanyai namanya Jack.
“Kau kenal orang ini?” Natasya menyodorkan Sebuah gambar di depan Mata Jack “A-aku tidak mengenalnya!” gugupnya “kenapa gugup?” heran Zeno “Lagian aku tak pernah melihat wajah ini” Jack menyangkal nya “Benarkah?” Zeno meyakinkan.
Tak lama setelah Zeno berkata seperti itu suara telpon dari handphone Jack berbunyi.
“Haduh gak sekarang” Gumam Jack dan Natasya dapat mendengarnya “Maksudmu?”
***
Akhirnya selesai juga bab 3 nya(◕ᴗ◕✿)
Menurut mu gimana? Ceritanya?( ꈍᴗꈍ)
Tolong kritik Dong biar aku tahu dimana bagian yang salah/harusnya tak begitu^_________^
Jangan lupa vote💞😻
![](https://img.wattpad.com/cover/311506573-288-k534827.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Brother And Sister
AdventureTerlalu sering berdekatan membuat kita di kira kakak beradik?! heh yang benar saja . . . Kami sudah lama bersahabat Sejak kita memakai Popok huh siapa yang peduli. Ibu kami begitu dekat Sehingga kami juga terpaksa berdekatan tapi tak lama kemudian k...