❄️Winter [Dec, 27 2019]

262 84 7
                                    

[December, 27 2019]

"Apa kau bodoh? Ah atau jangan-jangan kau tuli? sudah kubilang namaku Yoon-oh. Hentikan memanggilku dengan nama itu," ujar Jaehyun.

Dahyun mengerjapkan matanya. Seperti biasanya pukul 8 pagi adalah waktu baginya untuk mengunjungi Jaehyun. Saat ia memasuki kamar Jaehyun, ia terhenyak saat mendapati sang pria yang biasanya masih tertidur, kini sudah terbangun dan tengah membaca sebuah buku yang Dahyun yakini merupakan buku bahasa Jerman—Dahyun sempat melihat judul buku itu.

Saat ia menanyakan sejak kapan Jaehyun menguasai bahasa Jerman, pria itu mengacuhkannya dan berkata bahwa ia bukan Jaehyun, melainkan Yoon-oh.

"Kau Jaehyun," ujar Dahyun yakin. Ia tau Jaehyun adalah seorang penderita DID, akan tetapi pria itu biasanya hanya menunjukkan gejala amnesia dan depersonalization. Ia tidak pernah mengakui dirinya sebagai pribadi yang lain.

"Kau tuli heh?" Ujar pria itu dengan dingin. Ia memandang Dahyun dari ujung rambut hingga ujung kakinya, dan kemudian mendengus dan kembali menekuni buku yang sedang ia baca.

"Baiklah Jae—maksudku Yoon-oh-ssi. Apa kau tahu Jaehyun ada dimana?"

"Dia tidur," jawab sang pria tanpa mengalihkan perhatiannya dari bukunya. "Dia tak akan muncul hari ini, jadi lebih baik kau melewati sesi hari ini dengannya."

"... bolehkah aku berbicara dengannya?"

"Dia tidur idiot. Rupanya kau benar-benar bodoh, heh? Aku heran kenapa Lim Yoona mau memperkerjakan dokter yang idiot sepertimu," ujar Jaehyun sambil menatap malas ke arah Dahyun yang kini menatapnya tajam.

"Baik jika itu maumu! Tapi seperti yang kau tau, sebagai dokter yang bertanggung jawab atas Jung Jaehyun, aku tetap harus melakukan sesi dengannya. Dan berhubung dia sedang 'tidur' maka kau yang akan melakukannya denganku," ujar Dahyun sambil mendudukkan dirinya tepat dihadapan Yoon-oh, identitas lain dari dari Jaehyun.

"....."

"Mengapa kau ada disini?"

"....."

"Berapa usiamu?"

"..."

"Demi Tuhan! Setidaknya kau bisa menjawab pertanyaanku!" Teriak Dahyun frustasi saat tak mendapatkan respon yang berarti dari Jaehyun. Pria itu hanya terus menerus membaca buku tebal yang ada di depan wajahnya.

"Kau—"

"Jaehyun itu menyukaimu tau..." ujar pria itu tanpa melepaskan tatapannya dari buku tebal yang telah usang dan berwarna kuning karena dimakan usia.

"Apa maksudmu?"

"Dia mencintaimu. Oleh sebab itu ia tidak mau muncul di hadapanmu, dia takut akan menyakitimu lagi dan membuatmu terluka," ujar pria itu tanpa mau memandang ke arah Dahyun. 

Dahyun menahan napasnya saat mendengar perkataan pria itu. Jaehyun mencintainya, dan yang rumit dari itu semua adalah ia juga mencintai pria itu, mencintai pasien pengidap DID yang juga mencintainya.

• • •

[March, 23 2022]

Dahyun memutuskan untuk melepaskan sepatu high heels nya yang patah dan berjalan dengan kaki telanjang. Ia tak mengacukan tatapan heran dari para pejalan kaki lainnya.

"Eomma, kenapa Eonnie itu berjalan tanpa menggunakan sepatu?"Dahyun mendengar seorang gadis kecil bertanya kepada ibunya tentang kondisinya.

"Ssst... jangan keras-keras!" Tegur ibu anak kecil itu sambil melirik takut-takut ke arah Dahyun. Dahyun hanya memutar bola matanya mendengar percakapan antara ibu dan anak itu.

"Eonnie itu gila ya Eomma?" Tubuh Dahyun membeku saat mendengar ucapan polos dari anak kecil itu.

"Cih!" Dahyun mendecih pelan. Nampaknya ia harus membeli sandal agar tidak dianggap gila oleh orang-orang disekitarnya.

TBC

[RTP] PERSONA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang