[August, 04 2020]
"Apa ini dokter?" tanya Dahyun saat Yoona memberinya sebuah kartu nama sebuah rumah sakit jiwa.
"Apa kau merasa lebih tenang saat ini?" Tanya Yoona tak mengindahkan pertanyaan yang diberikan olehnya.
Dahyun menganggukkan kepalanya. Yoona memberinya waktu istirahat selama satu hari untuk menenangkan diri atas kejadian yang menimpanya hari itu.
"Baguslah. Mulai besok kau bekerja di Rumah Sakit Jiwa Oxygen."
Tubuh Dahyun membeku saat mendengar perkataan Dokter Yoona.
"Dokter... aku benar-benar tidak tau kenapa—"
"Aku tau Dahyun. Haaah, Jung Jaehyun mencintaimu—ah melihat wajahmu itu sepertinya kau tau akan hal itu. Aku mengirimmu ke rumah sakit lain untuk kebaikan Jaehyun. Kasus pria itu semakin membaik beberapa bulan ini, terutama sejak kau yang bertanggung jawab atas kasusnya," jelas Yoona sambil menatap tajam mata Dahyun.
"Lalu kenapa—"
"Tapi karenamu juga, hanya karena ia merasa cemburu, sifatnya kembali menjadi agresif. Ia tidak akan sembuh total selama kau ada di sini Dahyun."
"..."
"Ini demi kebaikannya. Demi kesembuhan Jaehyun."
"Ah..baiklah," ujar Dahyun sambil menundukkan wajahya.
Yoona menghela nafasnya, ia tahu bahwa sepertinya dokter muda kesayangannya ini juga memiliki perasaan yang sama dengan sang pasien pengidap DID. Oleh sebab itu ia semakin yakin akan keputusannya untuk mengirim Dahyun ke rumah sakit lain.
"Pergilah ke kamar Jaehyun sekarang," ujar Yoona pelan.
"Apakah itu tidak apa-apa?" Dahyun mengangkat wajahnya, Yoona bisa melihat raut wajah khawatir di wajah manisnya.
"Dia yang memintamu untuk datang. Dia berjanji untuk tidak menyakitimu lagi, dia bahkan rela tangan dan kakinya diikat demi keamanan, dan lagi dialah yang meminta padaku untuk memindahkanmu," ujar Yoona.
"... Aku mengerti, permisi Dr. Yoona."
Krieett
"Hei, apa kabar?" Sapa Jaehyun saat Dahyun memasuki kamarnya. Hati Dahyun terasa diiris-iris saat melihat tangan dan kaki Jaehyun terikat di sisi ranjang.
"Aku tidak apa-apa," ujar Dahyun sambil berusaha menampilkan senyum di wajahnya, meskipun itu sulit saat melihat kondisi Jaehyun saat ini.
"Mianhae.." gumam Jaehyun lirih. "Aku tidak bermaksud menyakitimu," Dahyun bisa melihat raut wajah sendu yang diperlihatkan oleh pria itu padanya.
"Uhmm... tidak ada yang perlu dikhawatirkan, aku tidak apa-apa."
"....."
"....."
"Ini hari terakhirmu di sini bukan?" Tanya Jaehyun, memecahkan suasana hening yang melingkupi mereka berdua.
"Kenapa? Kenapa kau menyuruh Dokter Yoona untuk memindahkanku?"
"..."
"Dia... pria itu hanya sepupuku, Jaehyun-ah. Sungguh!"
"..."
"Aku... mencintaimu..."
Jaehyun tersentak saat mendengar ucapan Dahyun. Ia bisa melihat air mata yang menggenangi mata perempuan itu.
Jaehyun menutup matanya.
"Tidak. kau tidak mencintaiku," ujarnya tanpa membuka matanya.
"Aku mencintaimu Jaehyun-ah!" Teriak Dahyun. Ia melangkahkan kakinya mendekati sosok Jaehyun yang masih terikat di ranjangnya.
"Kau hanya merasa kasihan padaku. Perempuan sepertimu pantas mendapatkan pria yang normal, bukan seperti aku," ujar Jaehyun, ia membuka matanya dan mendapati bahwa kini Dahyun berdiri tepat di samping ranjangnya.
"Jaehyun-ah..."
"Berjanjilah. Berjanjilah kau akan menemukan pria yang baik, yang akan melindungimu dan juga memperlakukanmu dengan lembut," ucap Jaehyun sambil tersenyum lembut pada Dahyun.
"Aku tidak mau. Aku... Aku akan menunggumu hingga kau sembuh," ujar Dahyun sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dengan kencang. Kini nampak air mata mulai berderai di pipinya.
"Kita sama-sama tau bahwa itu tidak mungkin. Penderita DID tidak bisa sembuh sepenuhnya," ujar Jaehyun lembut.
"AKU TIDAK PEDULI!"
"Dahyun-ah..."
"Hiks... Aku... aku hanya menginginkanmu... mengapa itu begitu sulit? Hiks... Hiks..."
Hati Jaehyun terasa sangat pedih saat melihat Dahyun kini mulai terisak.
"Kumohon jangan menangis..."
"Berjanjilah padaku... berjanjilah bahwa kau akan menyusulku suatu saat nanti. Kau akan sembuh! Iya kan, Jaehyun-ah?" Tanya Dahyun, ia menatap wajah Jaehyun yang kini hanya tersenyum pedih memandangnya.
"Aku berjanji, tapi... jika aku tidak muncul... berjanjilah kau akan bahagia dengan orang lain..."
"Sialan aku tidak mau," Dahyun menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.
"Kumohon... demi aku," pinta Jaehyun lirih.
"Hiks hiks..."
"Demi aku Dahyun-ah..."
"Aku mengerti..."
"23 Maret tahun 2022, di Peach Grey Café pukul 10 pagi. Jika aku tidak datang maka berjanjilah kau akan berbahagia dengan—"
Ucapan Jaehyun terpotong karena secara tiba-tiba Dahyun memegang rahangnya dan mendaratkan ciuman disana.
Hati Jaehyun terenyuh, dia tidak bisa melakukan apa-apa saat perempuan didepannya mulai mengubah ciuman mereka menjadi lebih intens.
Jaehyun memejamkan matanya, dapat ia rasakan cairan mulai menyertai pangutan mereka.
Dahyun melepaskan ciumannya, namun kedua tangannya masih membingkai pipi tirus Jaehyun.
"Aku akan menunggumu Jaehyun-ah."
• • •
[March, 23 2022]
Dahyun tersadar dari lamunannya saat ia menyadari bahwa ia kini sudah sampai di depan café tempat ia membuat janji bertemu dengan pria itu.
Klininggg…
Suara denting lonceng berbunyi saat Dahyun memasuki café itu. Kepala Dahyun menoleh ke kanan dan ke kiri mencari sang pria yang seharusnya sudah berada di café mengingat ini sudah lewat 10 menit dari waktu mereka bertemu.
Senyum di wajahnya merekah saat mendapati sosok yang tengah ia cari sedang membaca sebuah buku di sudut ruangan.
"Jaehyun-ah, maaf aku terlambat! Kau mau memaafkanku, kan?"
END
Kalian sadar gak kalo tiap musim permasalahan antara Jaehyun dan Dahyun beda-beda? Musim semi yang mengakrabkan mereka, musim dingin pas Jaehyun berubah jadi dingin, dan musim panas saat gairah mereka berdua membara haha.
Hm.. makasih banget buat yang setia baca project fanfic ini, aku tau masih banyak kekurangan—terlebih pas masuk pembahasan seputar psikologi, kalo ada yang salah mohon dimaafkan karena aku juga nulis berdasarkan pemahaman yang di dapet dari re-search gugel sksk.
Endingnya emang segini aja, jika ingin bonus part, ayo bujuk saya 😌
KAMU SEDANG MEMBACA
[RTP] PERSONA ✔
FanficDahyun tidak pernah percaya cinta pada pandangan pertama, akan tetapi itu semua berubah saat ia bertemu dengan Jung Jaehyun, seorang pasien Dissociative Identity Disorder di rumah sakit jiwa, pasiennya. Pair: Dahyun × Jaehyun Theme: Season