Dia ingin kyuhyun berada disisi yesung untuk selamanya, karena keduanya mempunyai sebuah penghubung yang kuat.
Renjun, anak itu adalah penghubung kuat antara yesung dengan kyuhyun.______________________________________________________________________________
Kyuhyun merebahkan dirinya di kasur king size miliknya, menggunakan waktu malam ini untuk menenangkan diri dari segala aktifitasnya hari ini. Beruntung bahwa sang kekasih hati telah kembali ke seoul sehingga dirinya tidak perlu lagi menahan rindu yang menyiksa, pikiran itu tiba-tiba terbayang kembali pada sosok remaja manis yang ternyata sedikit memenuhi pikirannya akhir-akhir ini.
Bibirnya tersenyum tipis ketika mengingat wajah merona itu, dia memegang dadanya yang lagi-lagi berdetak tidak beraturan saat mengingat tentang jong woon. Kyuhyun akan tidur sekarang daripada jantung dan pikirannya lebih liar lagi, berharap esok bisa lebih baik lagi kehidupannya.
Ya, dia selalu berharap seperti itu sejak diberikan kesempatan kedua oleh Sang Pencipta.Pagi-pagi di kediaman keluarga kim, jong woon sudah berkutat dengan peralatan dapur untuk membuat sarapan. Setelah semuanya selesai maka kini dia melangkah ke kamar untuk membersihkan dirinya, bersiap-siap untuk pergi ke sekolah lebih awal.
Dia melirik jam tangannya yang masih menunjukkan pukul enam pagi, mulut kecil itu melahap makanan yang ada di atas meja dengan sesekali menerawang senyuman seseorang yang begitu dirindukannya.Hari ini jong woon ingin menyelinap ke ruang arsip yang ada di sekolah untuk mencari data seseorang, dengan tekad yang penuh maka kini jong woon menyemangati dirinya sendiri dan menjalankan motornya menuju sekolah.
Suasana masih sepi, keadaan ini dimanfaatkan oleh jong woon untuk segera masuk ke ruang arsip yang berada di dekat gudang. Dia memperhatikan sekitar dan tidak menemukan satu orang pun, mengambil sebuah kunci dari saku celananya kemudian membuka pintu itu dengan tergesa-gesa.
Jong woon mulai menelusuri ruangan itu dengan memperhatikan setiap angka yang tertulis di kertas dan ditempelkan ke sisi atas rak buku tersebut.Tahun 2021
Jong woon menemukan tahun yang dia cari, menelusuri rak tersebut untuk mengambil satu buku yang dia cari. Memotret dengan smartphone miliknya kemudian mengembalikan buku tersebut ke tempatnya semula, dia yakin bisa mengetahui dari sini.
Jam pelajaran berlalu begitu saja tanpa ada yang aneh, mata jong woon melihat sosok yang sudah beberapa hari ini diketahuinya tidak masuk ke sekolah. Dia memutuskan untuk mengajak anak tersebut berbicara dengan pertemuannya yang tidak disengaja.
Anak itu meringis sakit saat jong woon tiba-tiba menabraknya dengan sengaja, tangannya terulur untuk membantu anak itu berdiri dan diterima hangat tentu saja oleh anak yang ber-name tag jungwoo itu. Jongwoo tersenyum singkat pada senior di depannya ini, tidak berani mengatakan hal apapun dan jong woon menangkap keanehan pada remaja di depannya ini.
"Hi jungwoo, lama tidak bertemu ya. Aku sepertinya jarang melihatmu akhir-akhir ini, apa kau baik-baik saja?" anak itu terlihat tidak nyaman dengan pertanyaan jong woon, dia hanya mengangguk kemudian berjalan pergi namun lengannya lebih dulu ditahan oleh jong woon.
"Bisa kita bicara sebentar, aku hanya ingin mengenalmu lebih dekat" merasa anak itu tidak kunjung menjawab maka jong woon menarik sedikit paksa lengan kurus tersebut, dia membawa anak itu ke taman belakang dan beruntungnya bahwa pihak sekolah sudah memasang CCTV di seluruh penjuru sekolah.
Kedua remaja ini berbicara di taman walaupun jong woon yang mendominasinya namun dia senang karena sorot mata jungwoo tidak terlihat ketakutan seperti tadi, dia ingin meminta penjelasan sedikit padanya namun bibir mungil itu terlihat tidak merespon apapun hingga membuat jong woon mendesah kecewa. Otak pintarnya tidak akan kehilangan akal, pulang sekolah nanti dirinya akan mengikuti anak ini kemana pun perginya.