TIGA BELAS

450 94 10
                                    

"Pak, ini kan baru lewat dua menit. Izinin saya masuk ya," pinta Rose pada bapak satpam yang bertugas menjaga gerbang pintu di sekolahannya.

"Ya kamu udah tau masuk jam tujuh, kenapa malah terlambat?"

Rose melirik ke arlojinya. "Jam saya mati pak, saya pikir belum jam tujuh. Please ya pak, izinin saya masuk kali ini aja." Rose mengatupkan tangannya ke depan dada, dia sangat ingin masuk karena hari ini kelompoknya ada tugas presentasi ke depan, kalau Rose tidak ikut. Dia bisa jadi sasaran empuk oleh teman-temannya nanti.

"Nggak, pokoknya kamu harus diam di situ sampai di suruh masuk sama guru kesiswaan." Jawab bapak satpam yang masih saja kekeuh pada peraturan sekolah, kalau sudah lewat dari jam tujuh maka semua siswa yang terlambat harus menunggu di luar sampai waktunya di suruh masuk.

"Kamu nggak sendirian kok, itu ada temannya." Bapak satpam tadi menunjuk dengan dagu ke belakang punggung Rose.

Secara otomatis Rose menoleh ke belakang. Sedetik kemudian kedua mata wanita itu melebar kala melihat Taehyung yang berdiri di belakangnya.

Taehyung melirik Rose sekilas lalu kembali menatap satpam yang masih berdiri di depan pagar.

"Taehyung, kamu ini anak berprestasi tapi kok malah terlambat. Harusnya jadi contoh yang baik buat teman-teman kamu. Udah lama nggak masuk sekolah, sekalinya masuk langsung dapat masalah." Omel bapak satpam yang tidak tau kenapa jadi marah-marah ke Taehyung.

"Saya juga manusia pak. Berprestasi bukan berarti saya harus jadi anak yang benar-benar baik di segala hal." Jawab Taehyung ketus.

"Yaudah lah terserah, anak zaman sekarang dibilangin selalu ngelawan. Kalian tunggu aja di situ, saya mau ngecek halaman belakang dulu. Awas ya kalo sampai masuk, saya masih ingat nama kalian." Ancam bapak itu sebelum pergi meninggalkan Rose dan Taehyung yang berdiri di depan pagar karena tidak diperbolehkan masuk.

Setelah kepergian satpam sekolah, mendadak keheningan menyelimuti mereka seakan ada jarak yang begitu panjang hingga tak ada satu pun yang mau bersuara.

Taehyung melirik wanita di sampingnya yang kini menunduk memperhatikan jam.

"Lo mau masuk?"

Rose mendongakkan kepalanya saat Taehyung tiba-tiba bersuara. "Uh... emm.... Iya, kita memang masuk kan?" Wanita itu menunjuk ke dalam gedung sekolah.

Pria itu menggeleng. "Kalo gue nggak."

"Kenapa?" Tanya Rose bingung.

"Mau ikut?" Tanya Taehyung dengan wajah datar.

"Huh?"

Belum sempat Rose menjawab, Taehyung segera menarik lengannya dan membawa wanita itu pergi dari gerbang sekolah. Mereka berlari menuju ke tempat yang Rose tidak tau jalan apa namanya tapi keduanya memasuki gang sempit.

"Tae ... kita mau ke mana?"

Taehyung bergeming, pria itu tetap melanjutkan langkahnya sampai mereka berhenti di depan mobil hitam. Rose menyipitkan matanya, dia sulit untuk mencerna keadaannya sekarang setelah Taehyung memintanya masuk dan keduanya pergi meninggalkan tempat itu.

"Tae ini kita mau ke mana?"

"Lo nggak mau nanya sesuatu gitu ke gue?" Bukannya menjawab, pria itu malah menanyakan hal lain. "Kayak, gue ke mana aja selama ini, apa aja yang gue lakukan, kenapa gue nggak pernah balas chat lo. Dan ... siapa perempuan itu, lo nggak mau nanya?"

Kali ini giliran Rose yang bungkam. Wanita itu memilih mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Oh ... gue lupa, lo kan sekarang udah punya Jaehyun."

Winter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang