No Mercy

722 109 40
                                    

Henlo!

Saya ucapkan terimakasih yang banyak pada readers yang di chap sebelumnya pada vote, baca, dan komen.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA!

Perhatian!

Chap ini masih terdapat kata vulgar, tindakan yang tidak patut ditiru dan mohon untuk disikapi dengan bijak. Thanks.

.

.

.

Happy Reading!!!

.

.

.

.

Jasper berlari. Terus berlari tak tentu arah. Tak peduli dengan penampilannya yang sangat berantakan. Baju robek sana sini, celana kotor akibat cairan putih yang menjijikan, selangkangan lengket membuatnya tak nyaman, rambut acak-acakan, beberapa bagian tubuh memar.

Pria kecil itu berlari dengan terseok-seok. Telapak kakinya lecet dan berdarah karena tak memakai alas apapun selagi ia menjauhi rumah Viola.

Ia berhenti saat dadanya terasa semakin sesak akibat berlari sambil menangis. Membuatnya menyadari bahwa ia telah berlari sangat jauh dan hampir mencapai rumahnya, Panti Asuhan Big Hope.

Kepalanya mendongak, mengedar mencari sumber suara yang semakin dekat dengannya. Langsung saja Jasper bersembunyi di balik tempat sampah yang berada di gang sempit nan gelap di antara dua gedung.

"Hiks-"

Tubuhnya benar-benar lemas. Ia bersandar pada dinding dan tempat sampah yang dingin. Mengabaikan tubuhnya yang semakin kotor karena terduduk di tempat pembuangan.

Ini jauh lebih buruk daripada trauma masa lalunya.

Haowen benar-benar memperkosanya.

Ia tak menyangka karena niat baiknya ia malah dapat bencana seperti ini.

Jasper yang ingin ke kamar kecil karena tak kuat dengan keadaan rumah Viola yang sangat ramai itu betemu Haowen di sofa dekat halaman belakang. Ia menghampiri Haowen yang tampak sakit, menggeliat dengan wajah memerahnya, matanya pun bahkan memerah.

Sampai Haowen menatapnya padahal ia belum juga dekat dari tempat Haowen duduk. Remaja pucat Menatapnya dengan marah lalu memakinya.

"Ah! Kau! Bocah sialan!" Haowen berdiri limbung dan menghampriri Jasper yang jauh dari tempatnya.

Dengan sigap Haowen dapat menghentikkan Jasper yang mencoba untuk kabur darinya. Mereka terjatuh dengan Haowen yang menimpa tubuh kecil Jasper karena Haowen tak bisa berdiri dengan benar.

"Hahaha- kau hanya radio lemah! Always talk about shit!"

Jasper mengernyit. Nafas Haowen sangat bau, "enyahlah kau sialan!" sekuat tenaga Jasper mendorong tubuh Haowen yang tak ia sangka sangat berat itu.

Jasper sekarang ketakutan. Tubuhnya bahkan bergetar. Ingatan akan traumanya kini mengambang dalam pikirannya. Haowen membuatnya sangat takut.

Pukulan dan berontakan Jasper menyulut emosi Haowen. Dalam detik selanjutnya Jasper mendapat tamparan keras di pipinya, bahkan sudut bibirnya sampai berdarah hanya karena sekali tamparan.

Haowen, Daddy, And Mommy! [2] HUNKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang