Apa di sini banyak nyamuk?

1.9K 237 57
                                    

kangen, ndak?

maaf lama upnya yak!

judul tidak sesuai dengan cerita.

maaf kalau bosan atau alurnya tidak jelas atau pemilihan katanya jelek. saya hanya seorang amatir

VOTE DAN COMMENT JANGAN LUPAAAAA

karena apresiasi kalian sangat berharga bagi saya

Happy Reading!

.

.

.

Brak!

Kembali bersama mood Haowen yang memburuk.

Mengingat Manse yang menjauhinya begitujuga senyuman New yang sampai sekarang masih suka hinggap dalam benaknya. Belum lagi ujian matematikanya.

Ujian empat hari lagi. Tapi pikiran Haowen enggan fokus ke sana.

Wajar bagi Haowen terlalu memikirkan hal sepele itu. Dalam kurun waktu hampir empat tahun bersama Manse, keduanya tidak pernah bertengkar. Separah-parahnya mereka bertengkar hanya pukul-pukulan biasa. Mungkin lebih terdengar seperti sedang bercanda layaknya anak laki-laki bermain.

Haowen belum pernah kena masalah. Hidupnya baik-baik saja. Terlalu baik malahan.

Haowen melangkah kakinya ke kasur dibanding ke meja belajar seperti biasanya. Menolehkan kepalanya begitu Haowen merebahkan tubuhnya di kasur guna melihat jam digital di meja belajarnya.

Masih jam tujuh kurang.

Bisakah Haowen tidur sekarang?

Cklek

Pandangan ke langit kamarnya teralihkan setelah hampir lima menit melakukannya. Kini Haowen melihat siapa yang berani membuka pintunya tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Ada mommynya di sana dengan kepalanya yang menyembul masuk. Memandang Haowen dengan terkejut entah mengapa.

"Mau tidur?" tanya Jongin sembari memasuki kamar Haowen lalu mendudukan dirinya di samping Haowen yang masih setia dengan posisi rebahannya.

Haowen mendengung tak jelas membuat Jongin mengelus surai legam putranya, "tumben."

Bocah yang masih memakai pakaian santainya itu memandang mommynya yang tersenyum manis menatapnya, "Hao lelah," bohongnya kemudian memutus kontak matanya.

Jongin tertegun. Meskipun agak sulit baginya membaca pikiran Haowen, namun ia bisa menangkap satu masalah dari mata sipit Haowen. Dan putranya tidak mengatakan yang sebenarnya.

Beruang itu menghela napasnya pelan dengan tangannya yang masih setia mengelus surai putranya. Mungkin memang Haowen belum mau berbagi cerita dengannya, "sudah menyiapkan buku untuk besok?" Haowen menggeleng, "siapkan dulu setelah itu sikat gigi, baru tidur," lanjut Jongin.

Putra Jongin menggangguk malas. Haowen sedang tidak mood melakukan apapun. Begitu mommynya bangun dan memberikan kecupan selamat malamnya lalu keluar kamarnya, Haowen dengan malas melakukan apa yang mommynya perintahkan.

Sembari menyiapkan keperluan sekolah untuk besok, dalam hati Haowen mengatakan, Tidak belajar di rumah selama dua hari tidak membuatmu bodoh, kan?

.

.

Beranjak ke kamar seberang, Jongin baru saja memasuki kamarnya bersama sang suami yang sedang berdiri melamun menatap keluar jendela.

Haowen, Daddy, And Mommy! [2] HUNKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang