Loka berlari tergesa-gesa di lorong rumah sakit.
Suara teguran dari perawat maupun orang-orang yang melihatnya berlarian tak ia hiraukan. Matanya menatap fokus mencari nomor pintu yang ingin ia tuju. Saat sudah menemukan pintunya Loka memelankan laju larinya.
Dengan nafas berderu Loka mencoba mengaturnya. Rambut-rambut kecil yang keluar dari ikatan rambutnya kini sudah menempel dengan keringat disisi wajahnya.
Saat sudah merasa tenang Loka membuka pintu ruang rawat itu perlahan, dan terlihat ada seorang dokter dan dua perawat yang sedang memeriksa seorang gadis yang kini tengah duduk bersandar di kepala ranjang rumah sakit.
"Na..a.." Loka mengatupkan lagi mulutnya saat merasa suaranya kecil dan bergetar.
Tapi suara Loka ternyata mampu membuat atensi ke empat orang itu menoleh padanya.
Loka tersenyum simpul saat melihat gadis yang sedang duduk itu melihat kearahnya, namun gadis itu mengerutkan alisnya.
"Siapa ya?" berbarengan dengan pertanyaan itu senyum di wajah Loka pun meluruh.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Pencuri Peran
RandomRaja menangkup wajah Loka dengan kedua tangannya. "Stop Loka! Kamu terlalu terobsesi sama apa yang dilakuin Naira!." "Aku, aku udah jelasin berkali-kali Raja. Itu bukan Naira. Aku ga tau itu siapa atau benda jenis apapun yang lagi ada di tubuh Naira...