Chapter 8

814 77 0
                                    


"Makan sedikit Shinichi, kau belum makan apa-apa dari pagi," pinta Ai ketika mereka makan siang di sebuah kafe.

Shinichi menghela napas lelah, "aku lulusan psikologi kriminal, tapi kenapa aku tidak mengerti kondisi psikis Ran. Apakah ada seseorang bisa berubah 180 derajat seperti itu?"

"Hati seseorang lebih dalam dari lautan, kita tidak pernah tahu,"

"Araide Sensei yang kukenal selama ini adalah orang baik. Jika Ran memang lebih nyaman bersamanya ya silahkan, tapi kenapa dia begitu bersikeras memisahkan aku dan Yuichi,"

"Shinichi..." Ai menggenggam tangannya.

"Bukannya aku mau menuduh, tapi aku selalu merasa ia dipengaruhi oleh kedua orang tuanya. Sejak dulu Kogoro dan Kisaki Sensei tidak pernah menyukaiku dan sempat tidak menyetujui pernikahan kami. Ran berubah begitu drastis,"

Ai tidak dapat berkomentar, ia hanya mendengarkan saja uneg-uneg Shinichi.

"Perjalanan masih panjang sampai aku memenangkan banding. Entah kapan aku bisa bertemu Yuichi lagi. Setelah kejadian hari ini, aku takkan terkejut kalau Ran memindahkan sekolahnya entah kemana tanpa memberitahuku,"

"Kau bisa menghubunginya,"

"Kan handphonenya disita,"

"Lencana detektifnya tidak,"

"Yuichi tidak punya len..." Shinichi membeku ketika melihat tatapan Ai penuh arti, "jangan-jangan kau..."

Ai tersenyum penuh kemenangan, "tadi aku menyelipkan lencana yang dulu kau berikan padaku ke saku seragam Yuichi,"

"Eh??" Shinichi melongo.

"Jadi, kau tetap bisa berkomunikasi dengannya,"

Shinichi mengecup punggung tangan Ai, "aku kehabisan kata-kata untuk memujimu,"

"Karena itu jangan murung lagi, makanlah,"

"Haii..." sahut Shinichi yang semangatnya kembali. Ia mulai meraih garpu dan pisau untuk memotong steaknya.

Ai tertawa dalam hati, betapa pahlawan yang sejak dulu diidam-idamkannya ini, sekarang tampak seperti bocah yang kesenangan.

"Hmmm ngomong-ngomong..." kata Ai setelah menghirup tehnya.

"Uhm?"

"Apa maksud kata-kata Sonoko-San tadi?"

"Yang mana?" Shinichi pura-pura lupa sambil tetap asik mengunyak steaknya.

"Wanita kegelapan? Mantan mafia? Maksudnya apa? Memang aku kelihatan seperti mafia apa? Aku MI6!"

"Tak usah dihiraukan, mungkin dia terlalu kebanyakan nonton film barat. Atau dia iri dengan gaya fashionmu,"

"Hmmm... Apa aku mirip dengan seseorang di masa lalu kalian?"

Shinichi mengernyit pura-pura mengingat-ingat, "rasanya tidak,"

"Oh ya?"

"Kami tidak punya teman bule,"

"Hmm..."

"Ahhh mungkin ada satu yang mirip,"

"Siapa?"

"Anak sekolah lain, sekarang istrinya Okita,"

"Benarkah? Dia mirip denganku?"

"Sedikit, tapi rambutnya panjang. Sudahlah tidak penting,"

Ai akhirnya tidak memperpanjang lagi.

***

Partner From The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang