• Bab Lima •

83 17 2
                                    

Annyeong everyone, kumaha damang?

Heheheh, ayo ayo kita memakai bahasa daerah !!

✧ Happy Reading ✧

✧ Happy Reading ✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°•✧•°

Suara tancapan anak panah mengiringi hari yang panas itu. Dengan kain yang menutup sepasang mata. Hanya dengan Indra pendengaran, untuk mendengar suara lawan. Sudah 2 hari lamanya, dia berlatih, hanya untuk mempersiapkan diri. Dia berlatih sesudah ayah nya pergi bekerja. Dia berlatih di kebun yang sudah terbengkalai.

Sebelumnya Kana memang sudah hebat dalam memanah. Tetapi sekarang, cukup susah untuk memanah, karena dia harus memakai penutup mata.

Kana menatap kain yang sedang dia genggam, kemudian memakainya. Penglihatan yang awalnya indah, berubah menjadi putih. Gadis itu mengambil ancang - ancang, meraba busurnya. Dia bersiap akan menarik tali panah. Sebelumnya Kana telah menyiapkan satu apel yang menjadi sasarannya.

 Sebelumnya Kana telah menyiapkan satu apel yang menjadi sasarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kana mengambil panah dan menariknya di dalam tali busur. Ketika Kana akan melepas panah, tiba - tiba ada suara yang tertangkap oleh Indra pendengarnya. Kana menoleh dan membalikan badannya. Tanpa sengaja, panah itu terlepas dari jari Kana. Gadis itu tercengang, lalu terburu - buru membuka penutup matanya. Namun tidak ada siapa - siapa di sana.

Kana mendekati semak - semak yang lumayan tinggi dan rimbun. "Siapa di sana?" Tanyanya.

Tidak ada jawaban, Kana terus melangkah ke arah semak - semak tersebut, hingga ada seorang berang - berang memanggil Kana. Kana terkejut, kemudian membalikan tubuhnya. "Kamu mengangetkan ku" ujarnya dalam bahasa berang - berang.

"Maaf yang mulia" tutur berang - berang itu. Berang - berang itu mendekati Kana dan menggenggam tangan Kana. "Ayo kita pulang, hari akan petang" ajak berang - berang yang bernama Molly.

 "Ayo kita pulang, hari akan petang" ajak berang - berang yang bernama Molly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hutan Mati [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang