• Bab Tujuh [ END ] •

126 13 5
                                    

Haiii

Udah di vote belum? Gak vote gak kecee.

Bab ini panjangggg  so liarkan pikiran fantastic mu yaa.

✧ Happy reading ✧

✧ Happy reading ✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°•✧•°


Kana menatap aneh kepada laba - laba itu. Apakah dia salah bicara?. Gadis itu berusaha meraih tulang hewan yang ada di dekatnya. Dia mematahkan gigi yang ada di tulang tersebut. Kemudian, merobek jaring tersebut yang ada di badannya. Kana berlari dan laba - laba itu mengejar Kana.

Gadis itu memanjat pohon dengan cepat. Kana mengambil ancang - ancang, mengambil busur dan panah nya. Kemudian, membidik laba - laba itu. Kana melepaskan panah itu, anak panah itu menusuk tepat di otak laba - laba tersebut.

Kana meringis melihat darah yang keluar dari laba - laba itu. Laba - laba tersebut langsung jatuh tidak berdaya di atas tanah. Kana telah memanah bagian terlemah hewan itu.

Kana melihat keadaan dari atas, sepertinya aman. Kana pun perlahan turun dari pohon. Sorot matanya melihat laba - laba itu dan hendak pergi.

Tetapi, langkah Kana terhenti. Kana tidak tega untuk meninggalkan hewan tersebut dengan kesakitan. Gadis itu pun menghampiri laba - laba itu.

"Maaf aku memanah mu, aku tahu niat mu baik untuk melindungi hutan ini." Lirih Kana seraya mengambil anak panah yang menusuk otak laba - laba.

Dari mata laba - laba itu keluar air mata. Mungkin, laba - laba itu kesakitan. Kana menatap mata laba - laba itu, dan menutup matanya dengan perlahan. Dari tangan kanan Kana, keluar cahaya biru dari tangannya.

Kana tersenyum, senyuman itu sangat tulus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kana tersenyum, senyuman itu sangat tulus. Dengan perlahan, Kana arahkan cahaya itu ke arah luka yang telah dia buat.

Ajaib, luka itu tertutup kembali. Laba - laba itu sembuh dan bisa bangkit lagi. "Terimakasih telah menyembuhkan ku, maaf atas perkataan ku, aku sangat putus asa, dahulu ada seorang wanita yang ingin menyelamatkan hutan ini, namun dia tidak menepati janjinya".

Hutan Mati [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang