11. Dan Terjadi Lagi ⚠️

1.2K 114 18
                                    

Xiaojun sedari tadi tak berhenti mengumpat karena bajunya terkena muntahan Hendery, ini kali per Hendery mabuk sampai muntah. Setelah membawa Hendery ke kamarnya dan meminumkan obat pengar, Xiaojun memilih untuk mandi karena tubuhnya terasa lengket.

Menuang sabun di bak mandi, Xiaojun segera melepas semua busana yang ia kenakan. Berendam malam-malam begini rasanya menyegarkan, apalagi dengan pemandangan langit dari kaca di atasnya. Xiaojun sengaja merenovasi kamar mandinya agar ia bisa menikmati keindahan langit ketika berendam. Mata Xiaojun terasa memberat, ia berniat untuk memejamkan matanya sebentar sambil merilekskan tubuh.

Mungkin sekitar setengah jam lamanya ia memejamkan mata, tubuhnya hampir membiru karena terlalu lama berendam. Ketenangan Xiaojun tiba-tiba terusik saat ia merasakan ada sesuatu yang ikut mengisi bak mandinya, riak air dari dalam bak semakin terasa. Hingga akhirnya Xiaojun perlahan membuka matanya, hal yang pertama kali ia lihat saat membuka mata adalah, penampakan Hendery yang juga ikut masuk ke bak mandinya.

Hampir saja Xiaojun berteriak, tapi ia ingat ini sudah malam dan rumahnya tidak kedap suara. Xiaojun hanya menutup mulutnya tak percaya, "SEDANG APA, KAU?"

Xiaojun tidak berpikir jika Hendery masih mabuk, karena laki-laki itu masih bisa sadar dengan apa yang baru saja ia lakukan.

Hendery menatap Xiaojun dengan tatapan sayunya, wajahnya masih memerah akibat efek alkohol. "Tubuhku panas."

Hanya itu yang Hendery katakan, setelahnya Hendery menyamakan posisinya di depan Xiaojun, namun karena kakinya yang terlalu panjang Hendery bergerak dengan tak nyaman. Begitu pula Xiaojun, hampir saja kaki Hendery menyentuh apa yang seharusnya tak di sentuh.

"Lebih baik aku keluar!" Menahan rasa malu yang teramat, Xiaojun memilih berdiri dari bak mandi. Masa bodoh jika Hendery melihat seluruh tubuhnya yang tak tertutup apapun, tapi sayang sekali, rencana Xiaojun gagal total.

"Temani aku, Dejunie!" Hendery menarik lengan Xiaojun hingga pria manis itu terjembab kembali ke dalam bak. Xiaojun meringis pelan karena kepalanya hampir terbentur.

"Temani aku!" Hendery masih meracau, posisi kali ini lebih buruk dari yang Xiaojun pikirkan. Xiaojun merasa merinding saat sadar akan rasa keras di belakangnya, ia sadar betul jika Hendery tengah ereksi saat ini.

Xiaojun yang malas menyulut keributan akhirnya berusaha diam di posisinya, ketika lengan Hendery melingkar di pinggangnya, Xiaojun ingin memberontak. Tapi suara berat Hendery kali ini nyaris membuat dirinya gila.

"Kali ini saja, honey. I miss you ... I miss you so much."

***

Kali ini Xiaojun sadar seratus persen dengan apa yang ia lakukan, menatap tubuh Hendery yang sama sekali tidak jauh berbeda dengan dirinya. Xiaojun menjambak rambutnya frustasi, kenapa ia bisa kebablasan seperti ini??

Menatap seprai yang lengket dengan bekas cairan percintaan mereka semalam, Xiaojun menghela napasnya panjang. Seandainya ia bisa kembali pada kewarasannya semalam, ini tidak akan terjadi.

Xiaojun berjalan tertatih menuju kamar mandi, tubuhnya sangat lengket, baunya juga tidak enak. Saat guyuran shower membasahi tubuhnya, wajah Xiaojun tiba-tiba memerah karena klebatan kejadian semalam datang.

"Kamu harus datang ke Dokter Kun buat periksa kesehatan jiwa mu, Xiaojun!" Xiaojun pikir, kali ini ia benar-benar gila.

***

Hendery terbangun dalam keadaan yang tidak baik, ketika ia sadar jika tempat yang ia gunakan bukanlah kamarnya, dan lebih buruknya, ia bisa melihat bekas cairan lengket di kasur. Hendery dengan panik menyingkap selimut yang ia kenakan, dan boom. Apa yang ia khawatirkan benar-benar terjadi, jadi siapa yang sudah dirinya tiduri?

Tidak menghiraukan rasa pusing di kepalanya karena efek alkohol semalam, Hendery berjalan memungut pakaiannya yang tergeletak di lantai. Mencari siapa pemilik rumah ini.

Saat Hendery selesai memakai celananya, pintu kamar terbuka. Hendery hampir berteriak saat melihat Xiaojun yang datang sambil membawa makanan.

"X-xiaojun?" Manik mata mereka bertemu, dan di saat yang bersamaan, wajah mereka kembali memerah.

After Divorce ; henxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang