Xiaojun tak mengerti dengan dirinya, yang jelas ia sedang kesal sekarang ini. Bagaimana tidak? Mantan suaminya ini tiba-tiba menyeretnya ke cafe, bahkan dengan tak tahu diri mengajak Xiaojun ke acara pernikahan kliennya. Maksudnya, kenapa harus Xiaojun?
"Maaf, Dejun. Tapi aku tak punya pilihan lain selain mengajakmu, kau mau aku terlihat mengenaskan di pesta tanpa pasangan? Ayolah Jun!"
"SUDAH KU BILANG TIDAK YA TIDAK! JANGAN PAKSA AKU!" Xiaojun benar-benar marah, tapi ia tak bisa apa-apa. Ketika Hendery menyeretnya masuk ke mobil, tidak mungkin kan ia melompat dari mobil, ia masih sayang nyawa.
Ckitt!!
"Awww!" Xiaojun memekik ketika Hendery mengerem mobil mendadak.
"YAK!"
"Kau benar-benar tidak ingin pergi denganku?" Hendery merubah ekspresi nya, menatap Xiaojun dalam.
"Ya, aku malas berurusan denganmu!"
"Setelah apa yang kita lakukan malam itu?"
Yah, si bangsat ini. Kenapa malah mengingatkan Xiaojun dengan kejadian malam itu! Wajah Xiaojun kembali memerah, ia sudah berusaha melupakan kejadian malam itu, tapi rasanya kenapa susah sekali hilang. Ia bahkan masih ingat bagaimana ia dengan suka rela membuka pahanya demi Hendery, sialan sekali.
"DIAM! JANGAN BAHAS ITU LAGI!"
"Aku tak akan membahasnya jika kamu mau ikut denganku, Jun." Hendery terkekeh kecil, mudah sekali membuat Xiaojun kesal.
"Oke! Hanya kali ini, setelah itu berhenti berurusan denganku!"
Hendery mengagguk kecil, apakah ia bisa menjauhi Xiaojun? Si manis itu benar-benar menggemaskannya. Hendery jadi ingin membelainya, lagi.
"Baiklah, setelah ini, urusan kita selesai." Entah fakta atau omong kosong belaka, pria itu mengatakan hal yang bertolak belakang dengan hatinya. Ketika ego kembali membabi buta, di sanalah ia kehilangan jati dirinya. Hendery pikir, ia tak benar-benar bisa menjauhi Xiaojun. Ia akan mengawasi pria itu dari jauh nanti.
"Tapi ..." Hendery menjeda perkataannya.
"Apa?" Jawab Xiaojun dengan kesal.
Cup!
"YAAAA BAJINGAN!"
"Maaf, tapi aku tak tahan melihat bibirmu." Jawab Hendery dengan santai sambil tersenyum tanpa merasa berdosa. Sedangkan si manis sudah hampir saja menonjok wajah Hendery jika saja ia tak menahan emosinya. Akan tetapi, tanpa Hendery sadari, Xiaojun menolehkan wajahnya karena malu, melumat bibirnya gugup. Xiaojun masih bisa merasakan kehangatan bibir Hendery.
"Memang tak seharusnya kau ada di sini, Xiaojun. Tempatmu adalah rumah sakit jiwa!" Gerutunya dalam hati.
.
.
.
.
.
Jika saja di sini tak ada banyak makanan, maka Xiaojun sudah dari tadi pulang dan menyelesaikan desainnya dengan tenang. Tapi kali ini, ia benar-benar menuruti Hendery untuk datang ke pesta pernikahan.
"Kau sudah menghabiskan berapa banyak makanan, Dejun?" Hendery tak habis pikir, bahkan saat prosesi pernikahan pun, si manis masih setia menguyah makanan.
"Bukan urusanmu." Sarkasnya.
Hendery terkekeh geli, melihat sudut bibir Xiaojun yang belepotan.
"Jun."
"Hm."
Xiaojun terpaku beberapa saat ketika Hendery mengusap sudut bibirnya, ia nyaris berteriak jika saja Hendery tak membekap mulutnya. "Jaga sikapmu, manis." Godanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Divorce ; henxiao
FanfictionHanya secuil kisah Hendery dan Xiaojun setelah resmi bercerai. note : - marriage life! - dom! Hendery. - sub! Xiaojun. - 17+ [boy x boy] started 23022022 ending - ©2022, lussiana_