6. Kejutan

480 122 4
                                    

Sudah dengan posisi yang nyaman? Happy reading ^^

Jangan lupa votenya!!!

_________

"Tala"

"Ya?" Tanya Tala yang sibuk dengan kertas-kertas di tangannya.

"Aku ingin kembali bekerja, boleh ya? Aku perpanjang kontraknya ya?" Tanya Alin yang menatap penuh harap pada Khandra. Dirinya sudah sangat bosan hanya berdiam diri di rumah.

Khandra menoleh sesaat kemudian menggeleng.

"Why? Give me the reason."  Tanya Alin skeptis.

Khandra menghentikan aktivitasnya dan berjalan menuju Alin. "Kau masih dalam masa pemulihan Lin."

Alin menatap Khandra bingung dan kesal. "Tala aku sakit sudah dari sebulan lalu. I'm okay now." Ujar Alin sambil menunjukkan tubuhnya yang baik-baik saja.

Khandra membasahi bibirnya. Faktanya hingga saat ini Alin tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami tumor jinak di otaknya. Walau kata dokter itu tidak berbahaya, tapi tetap saja Khandra khawatir.

Khandra mengangguk, "Okay jika kontraknya sudah selesai, aku akan menyuruh Dendra untuk memberi berkasnya, but please put your self first, promise?"

Alin mengangguk dengan senyum lebarnya.

"Love you" balas Alin yang sangat senang.

Khandra mengangguk dan mengecup jidat Alin, "I love you more, Alin."

"Tala, lagi dong" minta Alin yang kini mendekati Khandra yang baru saja mau duduk.

Khandra tertawa dengan wajah sangat gemas, kekasihnya itu sangat menggemaskan. Sakin gemasnya Khandra mau HAP Alin. Gadis itu berjalan memajukan kepalanya, agar Khandra kembali mengecup jidatnya.

"Ayok Tala, biar Alin tambah pintar."

Khandra menggigit bibirnya, bukannya mengecup jidat Alin, Khandra justru mengigit pipi penuh itu.

"Aw! Ih Tala sakit tawuuu" Alin segera menjauhkan wajahnya sambil menggosok pipinya. Tak lupa dengan mata sinisnya yang justru terlihat semakin menggemaskan.

Khandra meremas jari-jarinya, ini teralu menggemaskan. Tanpa sadar dirinya ingin kembali menggigit pipi merah itu.

Alin jelas kaget karena Khandra yang kembali menarik wajahnya.

"TIDAK ZOMBIE!!!" Alin berlari sambil tertawa karena Khandra yang mengejarnya, untuk apa? Ya untuk mengigit pipi Alin lagi.

________

Masa kontrak Alin sudah benar-benar habis, dan hubungan dengan Khandra sudah berjalan hampir dua bulan.

Alin dengan senyum lebarnya berjalan masuk ke rumah besar kediaman keluarga Vijendra itu.

"Kasih kejutan ah!" Dengan ide yang terbesit tiba-tiba Alin ingin mengejutkan kedua calon mertuanya, kalau kata Alin pacamer dan macamer.

"Bi, om sama tente dan Tala dimana ya??" Tanya Alin begitu menemukan asisten rumah tangga yang berada di dapur.

"Eh non Alin! Coba non Alin cek di taman atas."

"Makasih bi" Alin tersenyum sebelum berjalan menuju lantai atas tepatnya ke taman.

"Iya pa, Khandra akan berusaha untuk membahagiakan Alin."

Alin berhenti di depan pagar dan memilih untuk menguping. Sebenarnya tidak sopan tapi ia sangat penasaran. Siapa yang sedang berusaha di bahagiakan oleh Khandra? Ah sial kenapa tidak jelas sih??

Tala dan Alin ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang