14. Know your place!

463 96 4
                                    

Gk tau mau rekomendasiin lagu apa, karena lagu kesedihanku by Sammy itu udah paling nyesek... Liriknya bikin 💔

Find ur comfort position, and happy reading!!!!

_______

Langkah Khandra semakin lebar, tubuhnya sudah sangat lelah ia membutuhkan istirahat. Dirinya yang semakin gila bekerja tentu sangat mempengaruhi pola hidup dan kesehatannya. Namun apa arti dari hidupnya ketika yang ia rasakan hanya kehampaan?

Tangganya membuka pintu hotel itu dengan kartu akses miliknya, kemudian segera masuk, tanpa repot-report mengganti pakaiannya ia langsung merebahkan tubuhnya.

Lagi dan lagi bayangan Alin datang padanya, Alin yang tersenyum dan menyebut namanya. Tak sadar air matanya kembali menetes, ia sungguh merindukan kekasihnya itu hingga rasanya ia hampir gila.

Ia begitu frustasi, ia pikir semua akan membaik seiringnya waktu, ia pikir perasaannya akan memudar, ia pikir ingatan dan potret Alin akan hilang dan terlupakan, namun apa yang terjadi ia justru semakin kacau dan kalut. Dirinya semakin merindu hingga tak terbendung sebesar apa ia menginginkan Alin untuk hidup dan kembali padanya.

Suara pintu terbuka membuat Khandra terjaga, tanpa berniat membuka matanya.

"Dendra! Sudah ku bilang, aku ingin istirahat, tunda semua jadwal yang ada." Ucapnya tanpa ingin bangun.

"Khandra ini aku."

Begitu mendengar balasan yang bukan dari Dendra ia segera bangun, dan duduk di atas kasurnya sambil menatap tajam tak suka. "Bagaimana kau bisa masuk ke kamarku!?" Tanya nya skeptis.

Wanita itu lagi-lagi tersenyum yang membuat Khandra muak setengah mati. "Jika kau lupa, hotel ini milik paman ku." Ucapnya yang membuat Khandra menghela nafas berat.

"Apa yang kau butuhkan Erithel?" Tanya nya lelah. Tolong jangan ganggu Khandra, dirinya saat ini sangat tidak baik jauh dari kata baik.

Erithel melangkah maju, "aku menginginkan dirimu, aku ingin kau menjamah ku." Godanya yang dengan berani naik ke kasur dan menatap mata Khandra penuh nafsu.

Khandra menyingkirkan tubuh perempuan yang menurutnya gila dan berdiri memberi jarak begitu jauh. "Pergilah, selagi aku bersikap baik padamu." Ucap Khandra menahan emosinya, dia benar-benar lelah.

Erithel tersenyum sinis, "bahkan setelah aku melepas pakaian ku?" Godanya yang semakin menjadi-jadi.

Khandra tertawa kencang hingga terdengar menyeramkan. "Apa rasa percaya dirimu setinggi itu?" Tanyanya remeh.

Erithel berdiri dan mengangguk, "aku tau kau menginginkan ku, Khandra. Kau tak perlu menahannya, aku memberimu kesempatan kedua." Ucapnya dengan penuh kepercayaan diri, tak lupa wajah nya yang sudah terselimuti gairah.

Erithel yakin Khandra masih menyukainya, bagaimana pria itu mengejarnya dari SMA hingga kuliah. Bukan kah ini menjadi kesempatan yang besar untuk pria itu?

Erithel yang berpenampilan begitu terbuka, tentu membuat siapa saja yang melihatnya tak akan tahan dan ingin melahapnya tanpa ampun. Terlebih lipstik merah yang membuatnya terlihat semakin menantang. Ia yakin Khandra akan bertekuk lutut padanya, dan memohon padanya untuk terus bercinta hingga mati.

Tangan wanita itu melepas pakaiannya satu persatu hingga hanya menyisakan pakaian dalam, yang tentu akan membuat siapapun menatapnya penuh nafsu. Buah dada yang penuh, tubuh dengan lekukan yang didambakan banyak pria bahkan wanita.

Khandra mendekat, Erithel tersenyum percaya diri. Benar kan? Khandra tak mungkin tahan dengan godaannya.

Lihatlah pria yang terus menolaknya ini, kini datang padanya.

Tala dan Alin ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang