5 Tahun setelah perseteruan keluarga utama dan minor.
Suatu pagi di mansion minor's fam
" Pa~ Pa " langkah kaki kecil Venice berlari menuju kamar Vegas dan pete.
Pintu yang tidak terkunci memudahkan Venice masuk dan langsung melompat ke tempat tidur orang yang di panggilnya." Pa ayo bangun sudah pagi, katanya mau ajarin Venice berenang hari ini." Kata sosok kecil itu sambil mengguncang tubuh Pete.
Pete yang lelah akibat aktivitasnya dengan Vegas semalam terbelalak kaget dan terduduk melihat Venice yang sudah berada di atas tempat tidur mereka. Untungnya tubuh mereka tertutupi oleh selimut.
" Venice kenapa kamu ada di sini? Bukankah Pa bilang untuk mengetuk pintu jika ingin masuk ke kamar seseorang dan boleh masuk jika sudah diizinkan." Tegur pete dengan lembut.
" Aku mengetuk pintu dari tadi, bahkan berteriak memanggil Pa sampai suaraku sudah mau habis....." Kata Venice membela diri.
" Karena tidak ada jawaban, aku coba buka pintunya dan tidak terkunci, bukankah itu tandanya boleh masuk?"
Pete yang mendengar jawaban Venice menatap tajam pada Vegas yang juga terbangun dan memperhatikan obrolan mereka .
" Maafkan aku, aku lupa menguncinya karena terburu-buru." Kata Vegas sambil tersenyum tanpa rasa bersalah.
Yah itu bukan hanya kesalahan Vegas, itu juga kesalahan Pete yang tidak mengecek terlebih dahulu.
" Kalau begitu Venice pergi sarapan dulu, nanti Pa menyusul setelah itu kita latihan renang, oke?"
Kata pete berusaha membuat Venice segera pergi karena tangan usil Vegas di bawah selimut mulai nakal." Oke." Kata Venice yang kemudian meminta morning kiss di pipi pada Pa-nya kemudian beranjak pergi tanpa menghiraukan Vegas sedikit pun.
Setelah Venice pergi, Pete memukul tangan Vegas yang terus mengelus pinggannya.
" Jangan nakal, jagalah perilakumu depan Venice."
"Beri aku juga morning kiss sebelum kamu pergi sarapan." Kata Vegas sambil menarik pinggang pete semakin dekat padanya. Pete yang tidak menolak membuat Vegas melanjutkan kegiatannya.
Bibir Vegas kemudian mencium bibir pete lembut. Ciuman yang awalnya ringan berubah menjadi panas dan berlangsung cukup lama.
"Pa~ pa kenapa lama sekali." Pete yang mendengar suara teriakan Venice langsung tersadar dan bangkit dari tempat tidur mengunci pintu kamar dan berlari ke kamar mandi untuk bersiap-siap.
Vegas yang kesenangannya di hentikan oleh teriakan itu hanya bisa menahan kekesalannya.
" Dasar bajingan kecil itu, apa tidak bisa dia sarapan sendiri. Dia bahkan bukan bayi yang perlu di suap." Batin Vegas.
Tidak berlangsung beberapa lama, pete keluar dari kamar mandi dan mulai menegenakan pakaiannya.
"Bersiap-siaplah, aku akan menunggumu untuk sarapan bersama." Kata pete pada Vegas yang terus memperhatikan gerak geriknya.
"Tidak perlu, aku akan langsung ke perusahaan. Sarapanku sudah cukup tadi "
"Dasar bajingan mesum! aku akan tetap menyiapkan bekal jika kamu tiba-tiba lapar." Kata Pete yang kemudian berlalu pergi menemui Venice.
Walau Vegas bukan orang yang taat beragama tapi dia sangat beryukur dan berterima kasih karena tuhan telah mengirim Pete ke kehidupannya. Jika pagi seperti ini terus berlangsung sepanjang hidupnya, Vegas tidak akan pernah bosan sedikit pun.
-------------------------
Vegas yang sudah siap ingin ke kantor melalui bagian kolam renang dan melihat Pete yang sedang berenang dengan Venice, menghampiri mereka." Kamu sudah mau pergi? Kotak makannya sudah kuberi pada pengawalmu tadi." Pete bergerak ke arah tepi kolam yang ada Vegas.
Vegas kemudian membungkuk mencium kening Pete yang berada dalam kolam.
"Oke, terima kasih aku pergi dulu." Vegas lalu pergi tanpa menyapa Venice sedikit pun.
Begitulah kakak beradik ini, jika tidak ada perlu takkan ada obrolan diantara mereka. Venice hanya mendengus kesal melihat kemesraan Vegas- Pete karena merasa kasih sayangnya terbagi.
-----------------------
Di PerusahaanVegas berkutat dengan berbagai dokumen perusahaan.
Setelah penyerahan aset dan cincin pemimpin keluarga minor pada porsche, seharusnya hubungan dua keluarga ini sudah terputus. Tapi porsche yang sama sekali tidak berminat menangani perbisnisan mewariskan cincin itu kembali pada Vegas sebagai pemimpin selanjutnya. Tuan Korn yang kaget akan keputusan Porsche tidak bisa apa-apa. Karena saat itu, Porsche memiliki hak atasnya sebagai pemimpin keluarga minor.Vegas awalnya menolak itu karena ingin hidup tenang dengan keluarga kecilnya, tapi langsung menyetujui saat Porsche malah mau mewariskannya pada Macau. Vegas tidak ingin Macau yang seharusnya masih menikmati masa sekolahnya harus terbebani dengan hal- hal ini, seperti dia dulu.
"Khun Vegas, apakah anda sudah ingin memakan sarapan anda? Beberapa saat yang lalu Khun Pete menelpon untuk memastikannya."
Vegas yang hampir lupa denga kotak bekal itu, meminta kotaknya dibawakan dan memakannya.
Vegas makan sambil tersenyum, yah walaupun bukan Pete yang memasaknya tapi dia yang membungkuskannya.
Pengawal yang melihat hal itu, ikut senang. Suasana bosnya lagi baik hari ini.----------