Sinar matahari masuk ke dalam kamar dari balik tirai. Vegas membuka mata dan merasakan tumpuan berat di sebelah tangan dan badannya. Saat dia melihat penyebabnya, perasaan nyaman dan hangat menyelimuti hatinya. Ada Pete disana yang menjadikan tangannya sebagai bantal dan memeluk erat tubuhnya. Mungkin untuk saat ini kekhawatirannya tidak akan terjadi. Vegas berbalik menghadap Pete, memeluk tubuh hangat itu dan mencium pucuk kepalanya. Pete yang merasakan pergerakan orang di sampingnya terbangun.
" Vegas, kamu sudah bangun?" Tanya Pete.
"Hmmm."
Pete yang hendak bangun dari posisinya, ditahan oleh lengan Vegas.
"Tetaplah seperti ini." Pete pun kembali menyamankan dirinya dalam pelukan kekasihnya.
" Pete....maafkan aku, aku tidak bermaksud mengurungmu, aku hanya tidak ingin kamu terluka."Ucap Vegas membuka pembicaraan.
"Ya aku tau, maafkan juga karena telah berbicara kelewatan kemarin." Balas Pete.
Mendengar ucapan Pete, senyum terbentuk di wajah Vegas. Kesalahpahaman kemarin telah selesai. Tapi ada satu hal yang masih perlu di selesaikan.
"Pete.... Maafkan aku juga soal penyiksa..."
"Tidak perlu membahas itu lagi, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Awal pertemuan kita memang buruk, tapi aku juga bersyukur karena hal itu kita bisa bersama." Kata Pete memotong perkataan Vegas, mengeratkan pelukannya pada Vegas.Menenenggelamkan kepalanya di dada pria itu.
"Tapi Vegas...."
" Ya ada apa?" ucapan Pete yang setengah-setengah membuat jantung Vegas berdegup. Pete berhasil menjungkirbalik perasaannya sekarang.
"....kamu sepertinya harus mandi sekarang, kamu bau." mendengar ucapan Pete membuat Vegas tertawa lega.
"Hah Ya sepertinya kita harus mandi sekarang." Jawab Vegas sembari bangkit dari posisinya.
"Kita? Kamu yang harus mandi sana."
"Kamu tidak mau mandi denganku?" Tanya Vegas dengan wajah memelas.
Dia tau saja kelemahanku - batin Pete-
" Ya sudah." Sesaat setelah Pete mengucapkan kata itu, Vegas langsung mengangkatnya dan membawanya ke kamar mandi.
Tau sendirikan apa yang akan terjadi disana...
---------------------
Pagi ini Venice harus pergi ke sekolah tanpa melihat Pete. Venice terus mengetuk pintu kamar Pa-nya sampai Macau yang melewati tempat tersebut berhenti.
"Ada apa, Venice?"
"Pa, tidak menemuiku pagi ini. Aku bahkan mengetuk pintu kamarnya dari tadi tapi tidak ada jawaban. Apakah terjadi sesuatu pada Pa?" Tanya Venice dengan raut khawatir.
"P'Pete kelelahan karena menemani P'Vegas menyelesaikan pekerjaannya tadi malam. Biarkan mereka tidur lebih lama. Ayo! Hari ini aku yang akan mengantarmu ke sekolah." Jawab Macau asal.
"Sungguh?! Kalau begitu bawa motornya kencang-kencang ya seperti di perlombaan." Venice yang mendengarnya menjadi ceria melupakan kekhawatirannya tadi dan berjalan melewati Macau ke ruang makan untuk sarapan.
Sebetulnya Macau tau apa yang terjadi di dalam sana. Tadi malam, Macau melihat Vegas yang pulang dalam keadaan mabuk. Pasti ada masalah di antara kakak dan istrinya sampai dia begitu. Tapi setelah melihat keduanya tidak keluar kamar pagi ini, sepertinya mereka sudah berbaikan.
Kedua orang tua itu, setidaknya jangan lakukan di pagi hari, saat Venice membutuhkan perhatian kalian.Dasar. -rutuk Macau dalam hati-