Vegas memasuki kamar dan mendapati Pete yang sudah tertidur lelap. Melihat hal tersebut, membuat perasaan lelah karena kerja seharian meluap. Vegas mendekati ranjang dan kaget melihat Venice yang tenggelam dalam selimut.
Pete yang merasakan pergerakan orang lain pun terbangun.
"Kamu baru pulang?" Ada apa?" Tanya Pete yang melihat wajah kesal Vegas.
"Kenapa bajingan kecil ini ada di sini? Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak terlalu memanjakannya sampai harus tidur bersama." Protes Vegas dengan suara kecil.
" Iya, tapi Venice menangis karena mengalami mimpi buruk dan memohon untuk tidur bersama. Ayolah ini hanya sesekali." Bujuk Pete sambil membantu Vegas melepas jasnya.
" Emang mimpi apa sampai membuat anak sok berani ini ketakutan?"
"Entahlah. Tapi dia bilang, aku mati dalam mimpinya, makanya dia ingin tidur bersamaku untuk memastikan aku tidak kemana-mana."
Perkataan pete membuat Vegas terdiam sejenak. Venice dan Vegas memang tidak pernah akur dan sependapat, tapi untuk masalah ini mereka sama. Takut akan kehilangan Pete.
Vegas tiba-tiba memeluk Pete.
"Ada apa denganmu? Kamu juga terpengaruh mimpi Venice?." Vegas semakin mengeratkan pelukannya." Tenanglah, aku tidak akan kemana-mana. Maut memang tidak terduga datangnya, tapi selama aku hidup , aku akan selalu di sisimu."
Pete paham akan perasaan ini, perasaan takut kehilangan orang berharga. Selanjutnya, Pete akan berpikir baik-baik sebelum membahas masalah kematian, karena ini masalah sensitif bagi Vegas yang berkali-kali ditinggalkan.Malam itu, mereka bertiga tertidur dalam keadaan Venice yang berada di ujung dipeluk oleh Pete dan Pete yang dipeluk dari belakang oleh Vegas dengan kaki yang saling bertaut.
---------------
Pagi ini setelah mengantar Venice ke sekolah dan memastikan Macau dan Vegas telah pergi ke tempatnya masing-masing, Pete menuju kediaman keluarga utama."Halo Pete!" Sapa Pol yang berpapasan dengan Pete di jalan menuju kamar Tankhun.
Di tangannya ada baskom popcorn yang baru di masak."Apa Khun Tankhun mengalami masalah?" Tanya Pete.
" Tidak, ini kami akan menonton series."
Pete tertipu lagi, Tankhun menelponnya dengan suara ketakutan mengatakan butuh bantuan segera. Walaupun Tankhun menyebalkan, Pete tidak mau kalau mantan tuannya itu dalam bahaya.
Pete dan Pol masuk berbarengan ke kamar Tankhun.
"Hai Pete, akhirnya kamu datang. Ada apa dengan muka jelekmu itu? Jika aku tidak membohongimu, kamu tidak akan pernah lagi mengunjungiku. Kamu sudah berubah ,Pete."
Pete yang masuk dengan muka masam hanya pasrah mendengar omelan Tankhun. Tapi ada hal lain yang menarik perhatian Pete, seorang wanita duduk di sebelah Tankhun. Dia tidak terlihat seperti wanita panggilan, dia malah terlihat seperti wanita terpelajar dengan aura mendominasi.
" Hai." Sapa wanita itu. Aura mendominasi di dirinya saat diam seketika menghilang menjadi ramah dan lembut saat tersenyum.
"Oh Pete, kenalkan dia dr.Aom dokter pribadi keluarga dan dr. Aom, ini Pete mantan pengawalku yang mengkhianatiku."
dr. Aom yang mendengar kata sarkas tankhun tertawa.
" Salam kenal, Pete. Ayo kita nonton series ini bersama."
Pete pun berjalan ke arah Pol dan duduk di sampingnya.
" Bagaimana mereka bisa akrab?" Bisik Pete pada Pol disampingnya.
" Khun Tankhun mendapatinya menonton series di jam istirahat, setelah itu Khun terus memanggilnya untuk menonton series bersama. Khun akhirnya menemukan pasangannya"
Saat series dimulai, kedua orang itu benar-benar fokus pada layar TV. Jika ada adegan menyeramkan, Khun akan bersembunyi di bahu dr. Aom. Sepertinya perkataan Pol benar.
Apakah ini pertanda yang baik?---------------
Tok ~ tokSuara ketukan dari pintu kamar Tankhun. Setelah di persilahkan masuk, Sosok kecil muncul dari balik pintu dan berlari ke arah Pete.
" Pa~."
Venice melompat ke pelukan Pete dan mencium pipinya. Tankhun yang melihat hal itu hanya memutar bola mata.Beberapa saat lalu, saat Pete pamit untuk menjemput Venice, Tankhun menghentikannya, memaksa untuk menyuruh pengawal lain yang menjemput Venice dan membawanya kesini. Dengan alasan Tankhun juga merindukan Venice. Akhirnya, Pete menyetujuinya.
Walau terlihat seperti musuh, tapi Tankhun juga menyayangi Venice. Sejak kecil, Venice sudah sering dititipkan pada Tankhun karena Pete yang saat itu sibuk membantu Vegas mengurus pemindahan kekuasaan.
Kembali ke masa kini
" Ayo kita cuci tangan dahulu." Pete menggendong Venice dan membawanya ke wastafel kamar Khun.
"Venice , kamu sudah makan?" tanya Tankhun setelah Venice dan Pete kembali.
" Belum, aku ingin makan KFC..." jawab Venice cepat sambil cemas-cemas menatap Pete.
"Sekali ini saja Pa~." Melihat muka Venice yang memohon, Pete pun mengizinkan.
Tankhun kemudian menyuruh Pol, sebagai divisi konsumsi mengurus hal tersebut. Dan mereka melanjutkan tontonan yang di ubah menjadi kartun.Sama seperti Pete, tatapan Venice terus melihat ke wanita di samping Tankhun.
" Phi, apakah dia kekasihmu?" Pertanyaan Venice yang tiba-tiba membuat semua orang terkejut.
" Venice darimana kamu belajar kata-kata itu." Tanya Pete takjub dengan perbendaharaan kosa kata Venice.
" Aku sering mendengar P'Vegas bilang Jaga kekasihku baik-baik pada om pengawal. Setelah kutanya pada P'Macau artinya orang yang ingin kamu lindungi dan sayangi. Dari tadi aku melihat P'Khun berlindung di bahu wanita itu."
Perkataan Venice membuat 3 orang sekaligus tersipu malu di ruangan itu.