lamaran

709 22 5
                                    

Disebuah kamar terlihat gadis berparas cantik memakai daster yg  hasil meminjam dari bundanya baru saja selesai mandi.

drt... dert....

"halo".sapa gadis tersebut

"WOY!!!".teriak orang seberang sana
Gadis tersebut reflek menjauhkan hpnya.

"itu mulut apa toa nyaring bener". Seru gadis tersebut dengan kesal

"gue tu khawatir tau sama lo, sekolah kaga, ditelpon kaga aktip, seharian kaga ada kabar tau gak,mau nyamperin lo ongkos gue abis, ini tadi aja gue pulang jalan kaki, lo itu buat gue khawatir khawatir seeee-khawatirnya tau". Ucap dramatis orang tersebut

Gadis tersebut berdecak malas mendengar ucapan sahabatnya yg menurutnya sangat lebay.

Cecilia Ayasha putri bagas biasa dipanggil cecil. Sahabatnya dari orok, suaranya yg cempreng dan nyaring kek toa, cerewet + lemot itu ciri khas dari cecil.

"HEH LO DENGE-

Tut.. Tutt

Gadis tersebut langsung memutuskan sepihak, sebelum sahabatnya tersebut ceramah lebar kali panjang. Ya gadis tersebut tak pergi sekolah pagi tadi karena kurang enak badan dan hpnya lowbat malas untuk menge-cas nya.

Ia merebahkan diri memejamkan mata lelah padahal ia tak melakukan apapun seharian

Tok..tok.. Tok.... Tokk

"DIBA AYO CEPET TURUN ADA TAMU NIH!".

diba tak bergeming

"HARAHAP!Teriak orang tersebut dengan suara cemprengnya

"HEH! HARAHAP ITU SUAMI LO TAU". balas diba sambil mendelik

Dasar anak gada akhlaknya.

"KELUAR KAMU BERANINYA KAMU SAMA BUNDA". Murka lita. Ya talita harahap adalah nama bundanya

Adiba talita zahra harahap kerap dipangil diba itu meringis, menurutnya bundanya kurang lebih saja dengan sahabatnya, cerewet + suara kek toa masjid. Namun ia tak berani mengatakan itu kepada ibunda ratu, bisa-bisa mengamuk.

Cepuin ke bunda diba ceffffatt

"CEPET BUK-

Ceklek...

"anjir kok anak saya kaya gembel gini". Ucap lita sambil memperhatikan penampilan putrinya, yah memang saat ini diba sedang memakai daster dan rambut urak urakan, tapi ga kaya gembel juga kali bandingannya, masih canteq gini lho.

"sekali ngomong nembus ke jantung wak". batin diba.

Diba menatap malas bundanya "ada keperluan apa bunda kesini?". Tanya diba to the point.

"helehh sok banget kamu"

"sok apasih bund, diba kan nanya mau apa kesini". Ucap diba memperjelas maksud dari ucapannya.

"kata kata mu itu lho menunjukkan kaya terganggu sama bunda".

"bukan gitu bund"

"tapi kata kata kamu menunjukkan kaya gitu"

"oke aku salah". Diba menghela nafas sabar.

"gitu kek dari tadi, ulang cepet". Titah lita

Diba menurut saja supaya tidak berbelit belit. "bunda yg cantikkk ada keperluan apa ke kamar anakmu ini". Ulang diba dengan suara selembut mungkin.

"nah gitu dong"

"ada tamu diluar cepet turun

🌻🌻🌻

Cinta Pria BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang