Biasanya hari weekend bagi diba adalah hal yang paling menyenangkan, bisa menghabiskan waktu untuk ngemall, membeli skincare, baju atapun liburan, pokonya menghambur -hamburkan uang.
Namun sekarang berbeda jangankan ngemall atau liburan, beli beras saja susah. Ia hanya bisa meratapi nasibnya sekarang, ada sedikit rasa penyesalan mengapa ia mau mau saja diajak menikah waktu itu? Mengapa mantan kekasihnya itu tidak mau bertanggung jawab? Andai mantanya itu mau bertanggung jawab ia akan bahagia, merawat bayi mereka bersama sama.
Mengapa takdirnya begini? Diba sangat tidak suka!
"kok ngelamun?". Suara seseorang membuyarkan lamunan diba.
"um gapapa"
"jangan ngelamun nanti kesambet"
"iya". Afkar senyum senyum tidak jelas, memandang istrinya itu. Sial! Diba semakin hari semakin cantik.
"apa senyum-senyum?!". Ujar diba nyolot.
"gapapa". Sahut afkar, suer mukanya itu menyebalkan sekali!.
"dih, kenapa ga jualan?". Ucap diba saat sadar melihat penampilan suaminya itu aga rapi sedikit tapi agak masih kucel.
"kamu ga inget?"
Kening diba mengernyit bingung. "inget apa sih". Ucapnya acuh.
"loh, hari ini kita periksa kandungan ke dokter dek". Diba menepuk jidatnya, lupa!.
"astaga, yaudah ayo". Ajaknya sambil menarik tangan suaminya.
"k-kamu ga mandi dulu?". Diba menoleh menghempaskan tangan mereka, dan berkacak pinggang menatap afkar galak.
Ia tidak mandi pun tetap cantik mirip aktor korea cewe yg jadi dokter terus cowonya TNI AD gatau namanya siapa sih itu?😭
"kenapa? Kamu malu gitu? Malu karena aku kucel ga ca----bukan gitu dek". Sela afkar cepat.
"mas cuma nanya kok"
"bener yak?"
"iya, udah ayo". Udahlah afkar pasrah dari pada lama jadinya.
🦋🦋🦋🦋
"comel banget liat deh mas".Mereka sudah sampai sekitar satu jam yang lalu. Dan sekarang ia sedang duduk diruang tamu.
Diba selalu memperlihatkan hasil usg-nya tadi, padahal diba sudah memperlihatkan berkali-kali kepada afkar.
"iya comel"
"bibit rion ga main main". Mendengar itu afkar hanya tersenyum paksa, memang kenyataannya kan?.
Afkar menunduk menyamakan wajahnya dengan perut diba, diba tersentak ingin menabok kepala afkar namun ia urungkan saat mendengar penuturan suaminya itu. "assalamualaikum anak ayah". Afkar terkekeh geli, sebentar lagi akan ada tawa bayi, memanggilnya ayah atau papa ataupun abi, Ah apa saja lah. Membayangkanya saja sangat menyenangkan. Namun hayalannya hilang ketika ia ingat kata kata istrinya tadi, bagaimana suatu saat nanti rion kembali dan mengambil diba dan anaknya? Ralat! Anak rion dan diba. Senyum afkar perlahan luntur ia tak bisa menampik semua itu. Tidak! Ia akan terus mempertahankan rumah tangganya, ia tidak akan membiarkan rion brengsek itu mengambilnya!.
"udah ah aku mau makan". Ucap diba sambil berdiri, bohong! Jantungya deg-deg kan!.
Afkar mendongak karena posisinya ia sedang bersimpuh dan diba berdiri. "tapi kamu udah makan loh". Sahut afkar menerjab-nerjab polos.
Diba gelagapan bisa-bisanya ia lupa."aku lagi ngidam ini". Bohong diba.
Mata afkar langsung berbinar semangat dan berdiri. "emang bunda mau makan apa?". Tanyanya sambil tersenyum jail.
"ish!, apasih bunda bunda". Diba membuang muka, sial! Ia salting help!.
"cie... Mukanya merah tuh.. "
"ihh ga ada! Udah deh jadi mau beliin ga?". Ucap diba kesal, menutupi ke-saltingannya.
"jadi dong bunda..."
"aku mau bebek bakar yang diujung gang sana, mmm pasti enak banget!". Ucap diba sambil membayangkan bebek bakar favoritnya, ia jadi ngidam beneran.
"siap laksanakan bunda sayang..". Sahut afkar dengan semangat, setelah itu ia langsung berangkat.
"e-eh mas". panggil diba, menghentikan afjar yang baru di ambang pintu.
Afkar menoleh. "aku pingin boba juga, tapi itu jauhhh". Ucap diba agak ragu, ia masih sungkan.
"siap, diujung dunia pun pasti mas beliin dek". Sahut afkar sambil tersenyum.
"ish!, gombal mulu!"
🦋🦋🦋
Hai?
Gimana sama part ini?
Kalau ada typo tandain ya!
Next ga?
Ga?
Oks
Pine
Not her
😏😏😏😏
Bay!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pria Biasa
RandomDiba menolak lamaran seorang pria yg tulus mencintainya dengan alasan pria tersebut miskin Suatu hari ia hamil anak kekasihnya dan kekasihnya tersebut memilih kabur dari tanggung jawabnya. Ia bingung harus bagaimana Tiba tiba pria yg pernah ia tolak...