ngambek

390 17 3
                                    

"kemana sih mas afkar"

Diba duduk diruang tamu sambil menggerutu menyumpah serapahi afkar yg tidak pulang pulang yang menyebabkan ia kelaparan, padahal sekarang sudah jam 1 lewat.

Tok... Tok...

"assalamualaikum dek". Ucap afkar sambil mengetok pintu.

Ceklek....

"Waalaikumsalam". Setelah membukakan pintu diba langsung melenggang masuk kedalam tanpa menatap afkar.

"dek". Panggil afkar, namun tak diindahkan, diba melengos masuk ke kamar pokoknya ia ngambek!

Afkar menyusul dan duduk disamping diba yg berbaring memunggunginya, ia bingung diba kenapa. "dek kamu kenapa?. Tanyanya

Dik kimi kinipi. Cibir diba tanpa suara.

"ohya ini mas bawakan bebek bakar kamu pasti laper kan?. Lanjutnyaa memperlihatkan kresek yg ada ditangannya.

Diba melotot itu makanan favoritnya! Nyogok nih ceritanya? Curang ih!.

"dek". Diba melirik afkar sekilas.

"gamau". Ketus diba kembali memunggungi afkar. Afkar menyeringai.

"yaudah". Sahut afkar langsung melengos keluar.

Diba langsung terduduk memandang syok kearah afkar yg keluar sambil menutup pintu.

"loh, loh, kok langsung keluar?"

"kok gak dibujuk?"

"gak dirayu-rayu gitu?"

"paling ga dipaksa atau apalah?!"

"ih! Mama pengen bebek bakar huaaa!". Jerit diba tertahan sambil mencak mencak tidak jelas.

"iihhh dasar gak peka!"

Sedangkan didepan pintu kamar afkar berusaha menahan tawa agar tidak pecah. Sebenarnya afkar peka namun ia ingin memberi pelajaran agar menurunkan gengsinya sedikit saja. Dan yah seperti sekarang diba rela lapar hanya karena gengsi membuat afkar tak habis pikir.

🌻🌻🌻

"nyam nyam nyam"

"enak?". Diba hanya mengangguk-angguk karena mulutnya penuh dengan bebek bakar.

Sekarang mereka berada di dapur dengan duduk lesehan. Yap setelah mencak mencak tidak jelas akhirnya diba memutuskan untuk menghampiri afkar dan dengan muka angkuh ia menagih bebek bakar tersebut dengan berdalih bayi-dikandungannya pengen bebek bakar. Ingin sekali afkar tertawa ngakak namun ia urungkan supaya istrinya itu tidak malu.

"ohya soal mas pulang telat, tadi pas diperjalanan pak Rt manggil mas katanya suruh benerin genteng beliau, jadi mas bantu kasian beliau gak bisa naik yg tinggi tinggi lagi faktor uda tua juga gitu lho dek". Jelas afkar tanpa diminta. Diba lagi lagi mengangguk, ia sudah melupakan soal itu yang penting sekarang ia makan bebek bakar wuenak!

"habis!". Seru diba sambil memegang perutnya kekenyangan dan bersendawa.

"alhamdulillah dek"

"alhamdulillah"

"mas mau kemana?". Tanya diba saat melihat afkar berdiri.

"hm mas mau masak dek". Jawabnya sambil berjalan kearah lemari mencari sesuatu untuk dimasak. Memang afkar belum makan sampai sekarang, biasanya saat jam makan siang ia akan makan diwarteg mbok inem-langganannya. Namun sekarang berbeda ada istri dirumah, terlebih lagi istrinya itu tidak bisa memasak, masa iya dirinya enak enak makan diwarteg sedangkan istrinya tidak makan.

"e-eh? Mas belum makan?. Diba menatap piring bekas bebek bakar yg sudah habis. Bodoh ia merutuki dirinya yang tidak menawari suaminya untuk ikut makan malahan ia asik makan sendirian, ia jadi merasa bersalah huh!.

"iyaaa"

"gada apa apa dek ya? Cuma ada beras ini". Lanjutnya masih sibuk mencari cari

"gatau kok nanya diba". Mana tau menau ia tentang dapur ini. Ia kedapur saja hanya untuk makan tidak memasak apalagi memeriksa bahan dapur.

Karena cuma ada beras jadi ia makan nasi saja, malas keluar rumah lagi. Sedanya saja, perutnya juga sudah sangat lapar.

Setelah dibersihkan afkar menaruh beras tersebut ke kompor gas.

"kekamar gih". Titahnya masih fokus mengaduk-aduk nasi dikompor gas.

"dih ngusir?"

"bukan gitu dek, ini uda jam tidur siang lho tidur gih"

"no no no! tydak mau, kata bunda mah pamali habis makan langsung tidur". Jawabnya sambil selonjoran santuy.

Afkar mangut-mangut tanpa menanggapi ucapan diba.

"mas". Panggil diba saat terdiam beberapa saat.

"dalem"

"maaf". Diba menunduk ia berusaha menurunkan gengsinya ini.

Afkar menoleh kebawah dimana diba duduk, alisnya terangkat. "maaf untuk?". Afkar mengernyit bingung.

"gara-gara diba habisin bebek bakarnya hiks...jadi mas makan nasi doang hiks...". Diba terisak ia juga tidak tau kenapa sensitif seperti ini mungkin hormon hamil mungkin?.

Afkar gelagapan. "hei? Lihat mas sini". Afkar menghampiri dan duduk dihadapan diba yg terisak.

Diba menggeleng, afkar menangkup wajah diba agar menatapnya. "bebek bakar tadi emang sengaja mas belikan buat kamu doang, mas gapapa makan seadanya yang penting kamu makan enak oke? Mas gapapa beneran deh". Ujar afkar meyakinkan.

"ta-tapi--"

"udah jangan nangis lagi, jelek banget dek"

"IHH MAS!!!"

🌻🌻🌻

Hai ges am comebak 😍
Part ini pendek banget pasti? Yap karena aku udah kehabisan ide gatau ada apa lagi gitulo sedangkan nama judulnya kan ngambek jadi yah ngambek gitu gitu aja....paham gaseh? Aku aja gapaham 😞😞.

Menurut kalian gimana dengan part ini?

Babay lup kelean banyak banyak.

Cinta Pria BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang