maaf mas

476 20 1
                                    

Huekk....huekkk

Huekkkk....huekkk

Sayup sayup afkar mendengar suara orang muntah, namun matanya susah sekali terbuka ia sangat mengantuk, di cafe ia masuk malam dan ia pulang sekitar pukul 1 dinihari dan sekarang baru pukul 4.26 dinihari.

Huekkk....

Diba sedang berada di kamar mandi ia berjongkok karena tidak ada closet, ia membasuh mulutnya sambil menggerutu. "lemas banget njir! Gada gitu adegan adegan mijitin istrinya kaya di pilem pilem, Huekkk".

"bangun aja kagak huh! Huek"

"dasar suami lak- huekk "

"lak- huekk"

"kaga terima bener ayah lu dikatain cil, asal lu tau dia bukan ayah lu tauk, ayah lu itu ayah rion cil, ganteng, perhatian juga tauk, nanti mau ga ketemu ayah rion?". Ocehnya sambil mengelus perutnya.

"dek?". Diba menoleh terkejut mendapati suaminya itu tepat dibelakangnya.

"maksud kamu apa ngomong gitu?". Afkar menatap datar istrinya.

Deg

Diba gelagapan. "h-hah? Ngomong apa mas? Aku ga ngomong apa apa ko". Diba merutuki mulutnya ia mengoceh tadi dengan spontan saja suer!.

"ngomong apa?". Ulangnya lagi. Afkar menatap  istrinya dengan penuh kekecewaan, bisa bisanya istrinya itu mau mempertemukan calon bayi-nya dengan ayah-kandung? Enak sekali si brengsek itu sudah lari dari tanggung jawab setelah brojol mau dipertemukan dengan bayi-nya itu? Sudah ada ia yg bersedia menjadi suami serta ayah sambung untuk calon bayi-nya itu Lantas untuk apa mempertemukan dengan ayah-kandungnya yg brengsek itu?!.

"ngomong apasih tadi cuma ngomong 'lemes banget' gitu". Diba membuang muka, ia tak sanggup memandang raut suaminya yg memancarkan kekecewaan sangat.

"ngomong apa saya tanya?". Tanyanya lagi kali ini lebih lembut, afkar membawa diba berhadapan denganya yg masih didepan kamar mandi.

"apasih engga ada! Sana tidur lagi tadi aja istrinya mual ga bangun bangun!". Jawab diba nyolot.

"diba?"

"fine, tadi aku ngomong kamu bukan ayah kandung calon bayi ini, dan ayah kandungnya adalah rion pacar yg ganteng dan perhatian". Ujar diba tanpa rasa bersalah.

"kamu ngomongnya gitu sih dek? aku tersinggung loh".

"lebay".

"masih ngarepin dia hm?". Tanya afkar seraya menyelipkan rambut diba..

Diba membuang muka, mengingat lelaki itu membuatnya sakit, kadang kala ia masih mengharapkan mantan kekasihnya itu. Rioneil barax adalah cinta pertama bagi diba, rion adalah orang pertama yg membuat diba kenal yg namanya cinta, dia juga orang pertama yg membuat diba patah hati. Namun walaupun begitu sangat sulit untuk melupakan kenangan yg 2 tahun belakangan ini.

"engga!"

"sini kita duduk diruang tamu ya, kasian dedeknya capek berdiri terus". Ucap afkar asal.

"mana bisa cape, ngawur"

"udah cepet"

Afkar menuntun diba yg lemas ke ruang tamu dan duduk di kursi kayu yg menjadi sarana tempat tidur afkar.

"sini deketan". Titah afkar saat melihat diba agak menjaga jarak dengannya.

"apasih"

"sini dek sayang". Diba menuruti, ia duduk mepet dengan afkar.

Dengan sigap afkar membawa diba kedalam pelukannya. "masih ngarepin dia hm?". Ulangnya lagi

"engga"

Afkar menatap intens pada istrinya itu yg bersandar didadanya. "yg bener?"

"bener kok"

"bohong"

"engga"

"bohong"

Plak

"engga afkar!". Ujar diba nyolot.

"sakit sayang kok di geplak sih"

"sayang sayang, sayang matakmu". Sahut diba sewot sendiri, padahal jantung dag dig dug ser.

"bohong"

"ih! Masih aja dilanjut". Diba menatap suaminya kesal. Yg ditatap malah senyum senyum tidak jelas.

"mas kan nanya kamu jawab bohong terus"

"mana ada bohong"

"mulut kamu bilang engga, tapi mata kamu bilang sebaliknya"

"sotoy"

"mas tanya sekali lagi, jawab jujur lho, masih ngarepin mantan kamu yg brengsek itu?"

"iya ish!"

"lupain---kamu pikir gampang buat ngelupain kenangan itu? 2 tahun kami sama sama, ga semudah ngebalikin telapak tangan!". Selanya cepat, ia melepaskan pelukan dari afkar, menatap afkar yg juga menatapnya.

"iya mas tau, butuh waktu buat ngelupain semua, tapi seenggaknya kamu gausah ngarepin dia bisa?"

Diba diam tak menjawabnya, jujur dari lubuk hari kecilnya ia sangat berharap kekasihnya itu datang, menikahinya dan hiduo bahagia dengan keluarga kecilnya.

"kalau masih ngarepin dia, terus mas kamu anggap sebagai apa dek? pengganti sementara gitu?. Afkar tersenyum kecut melihat diba yg hanya diam, mungkin bisa diartikan diam berarti iya.

"yg jika suatu hari nanti mantan mekasih kamu itu datang dan mau menikahi kamu, dan setelah itu kamu buang mas begitu aja iya? Miris banget ya".

Diba tertegun, ia merasa bersalah tidak seharusnya ia masih mengharapkan mantan yg brengsek itu sedangkan ia sudah memiliki suami. Mungkin memang jauh lebih diatas mantanya itu dari suaminya, tapi seminggu pernikahannya ini ia merasa sangat di istimewakan walapun dari hal-hal sederhana, yg tak pernah ia rasakan saat bersama mantan kekasihnya itu.

"mas maks--- allahuakbar allahuakbar"

"nah udah azan mas mau sholat subuh di masjid dulu ya". Tanpa menunggu respon diba ia langsung pergi bersiap, dan setelah itu ia langsung pergi tanpa pamit kepada istrinya tersebut.

Diba menatap nanar punggung afkar yg mwnghilang dibalik pintu.

"diba minta maaf mas"

🌻🌻🌻

Maap lama upnya saia kehabisan ide! 😤😣🙄🤯😭😱🤬😅🤘

Next tyda?

Cinta Pria BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang