Syarat sesat Renjun...

689 35 4
                                    

"Woy lah masaa Echan sakit sih? Jisung juga kok ga aktif" Jaemin ngomel ngomel sendiri di pinggir jalan depan apart nya

Sebenarnya Jaemin mau meminta tumpangan untuk dianter ke kampus, tapi orang yang biasa ia hubungi untuk menumpang itu pada gak bisa

Jadi Jaemin memutuskan untuk berjalan menuju ke halte buss yang jaraknya sedikit jauh dari apart nya

Ia memegang kotak makan untuk di kasih ke suaminya di saat makan siang nanti, tapi apa boleh buat tidak ada yg bisa membawanya ke sana jika dia menaiki buss menuju ke kampus

Saat di tengah jalan 'Bipp' Kelakson mobil di belakang Jaemin membuatnya kaget dan langsung menoleh kebelakang

"Naa mau kemana?" Orang yang mengendarai mobil itu membuka kaca mobilnya lalu tersenyum ramah melihat Jaemin

"Ehh bang Mark, tadi tuh Nana niatnya mau ke kantor kak Jeno buat anterin bekel ini ehh tapi gabisa soalnya gada yang bisa anterin kesana. Jadi Nana langsung ke kampus aja naik buss" Penjelasan Jaemin sangat rincih yang mebuat Mark menganggukan kepalanya

"Yaudah ayo ke kantor nya bareng abang sini, kebetulan abang juga mau ke dia" Mark turun lalu membukakan pintu dan mempersilahkan Jaemin masuk ke mobilnya

"Oke! Terimakasih bang"

...

"Nana naik duluan ya? Abang ada urusan dengan karyawan bentar doang kok nanti abang nyusul deh" Jaemin hanya mengangguk lalu naik keruangan Jeno

Saat ia membuka sedikit ruangan Jeno ia melihat suaminya sedang ketawa tawa dengan wanita yang sama persis dengan yang ia lihat waktu di mall

Ia seketika membeku di tempat namun suasana panas di area kepalanya

"AWW SAKIT, RIN!!"

"Siapa suruh lemparin balik"

"Jangan manyun manyun ntar gue cium mampus lo"

"Yaudah sih siapa takut!"

"Nantangin lo, Rin?!"

Wahh hati Jaemin terasa hancur hingga tak berbentuk lagi, apakah ini cinta? Kenapa dia cemburu saat melihat Jeno bersama wanita itu?

Jaemin melihat suaminya berciuman dengan wanita itu tiba tiba mengepalkan kedua tangannya

"Na-" Ucapan Mark terputus karna melihat Jaemin membanting pintu ruangan dengan sangat keras

"Pak Tino, tolong bawa semua karyawan yang ada di lantai ini turun ke lantai dasar" Mark menyuruh salah satu karyawan disana lalu berlari menyusul Jaemin

Mark masuk mengunci pintu tersebut lalu berdiri di samping Jaemin

"LEE JENOO SADAR TOLOL!!!!"

"B-bang?"

"N-nana?"

Jeno melirik Mark dan Jaemin bergantian dengan keringat dingin, Jeno langsung berdiri tegak lalu menunduk

Sementara Karina dia membatu berbaring di sofa dengan mata melotot tak percaya

"TOLOL, LU ITU TOLOL KATA GUE MAH!" Mark mengacak frustasi rambutnya sendiri dengan wajah marah

"LO CIUMAN DI KANTOR, DAN DI DEPAN NANA?! BRENGSEK. GUE HARUS NGADU KE AYAH DAN BUNA!" Mark bener bener marah

Untung saja karyawan lainnya sudah Mark suruh ke lantai paling bawah agar tidak terjadi masalah besar

"Udah bang jangan teriak, ayo selesaikan dengan kepala dingin" Jaemin mengelus punggung Mark lembut yang ampuh membuat emosi Mark menurun

Jaemin munafik, tampang nya aja tenang padahal di dalam hati ada banyak sumpah serapah dan umpatan buat Jeno dan wanita itu.

Penyesalan || NominrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang