Nana Kenapa?

818 53 0
                                    

hari ini adalah hari jeno selesai cuti, jangan tanya salama cuti dia ngapain aja...

selama cuti dia hanya mengantar jemput jaemin, makan, tidur, main game, dan menonton.

sama sekali tidak pernah menghabiskan waktu berdua dengan jaemin, mereka pun tidur terpisah. berdua sih tapi pada saat cuacanya kurang mendukung sj

" tolong nana lap meja makan ya, nana habisi piring kotor ini lalu kita berangkat" ucap jaemin yg sedang cuci piring di westafel

"ya" jeno hanya menuruti perkataan jaemin lalu keluar untuk mengeluarkan mobil dari garasi nya

kini jaemin selesai cuci piring, ia langsung mengambil tasnya lalu berlari kecil menghampiri suaminya itu

"kuliah aku pulang jam 3 an" jaemin masuk ke mobil lalu memasang sepatunya di atas mobil krna takut telat

"hm"

" pulang jam berapa?" tanya jaemin yg masih sibuk memakai sepatu

"5 sore" jawab jeno yg masih fokus ke arah jalan

"ohh oke berarti nana pulang nya nebeng sama teman aja"

"terserah"

.

.

.

"turunlah, sudah sampai" ucap jeno membangunkan jaemin yg ternyata sedang tidur

"ahh iyaa maaf , yaudah nana turun ya" jaemin bangun terburu buru dan turun dari mobil

"ya. fokus sama kuliah mu, jangan genit ke cowo lain"ucap jeno yg sama skali tidak melihat kearah jaemin

"ciee kakak cemburu?" jaemin terkekeh kecil

"jangan berkhayal nona, saya pergi dulu. udh sana masuk" jelas jeno, setelah berkata seperti itu jeno langsung pergi ke kantornya

.

.

.

.

jeno pun sampai di kantornya, seperti biasa saat iamasuk kedalam sudah ada sekertaris nya yg menunggunya di pintu depan

sekertaris huang... yaps dia melakukan pekerjaannya dengan baik, ia benar benar disiplin

renjun menemani bosnya naik keruangannya menggunakan lift khusus yg karyawan biasa tidak boleh memakainya

"cie baru masuk, lo abis main gaya paan tadi malam" ucap renjun menyenggol lengan jeno pelan dengan senyum mengejeknya

tak ada yg dengar mereka krna hanya mereka berdua yg ada dilift ini

"ngga ada"

"HAH SERIUS?!"

"Iya knp emng, lo cemburu?" tanya jeno menatap renjun yg masih saja melotot

"iya" jawab renjun lalu membuang mukanya lalu tersenyum miring tanpa dilihat jeno

"serius?!" jeno melihat renjun tak percaya

"iya"

ting

lift pun terbuka dan mereka berdua berjalan menuju ke ruangan masing masing dan mengerjakan pekerjaan masing masing.

.

.

.

.

.

saat jam makan siang renjun sedang berada di ruangan jeno

jeno duduk di kursinya dan renjun duduk di sofa tamu yg ada di ruangan jeno

Penyesalan || NominrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang