Keempat

25 2 0
                                    

Author POV

Bel pulang sekolah telah berbunyi nyaring sekitar 10 menit yang lalu, satu per satu murid mulai meninggalkan ruang kelas, tapi berbeda dengan 5 orang murid ini. Mereka masih berdiam di dalam kelas dan larut dalam kegiatan masing-masing. Chaca yang sibuk mencatat materi sambil mendumal kesal karena sempat diganggu oleh Hanafi saat kelas masih berlangsung, Panji yang masih mengumpulkan nyawanya, Hanafi yang sibuk dengan ponselnya, Shaka sibuk dengan barang bawaannya, dan Keandra sibuk dengan semua pemikirannya.

Brakk
"Assalamualaikum wr.wb. wahai para penghuni kelas mipa 2."

Suasana yang tadinya hening berubah menjadi lebih berisik kala Haidar masuk bersama Fadel yang hanya meringis malu dibelakang pemuda itu.

"Bangke lo keling, untung hp gue gak jatoh tadi." Sungut Hanafi.

"Makasih ya Haidar anaknya bapak Joni, nyawa gue jadi ngumpul lagi, nah karena sekarang udah ngumpul yuk sini kita selesaikan dulu." Senyum menyebalkan Panji terbit.

"Hehe enggak enggak sorry sorry. Eh anak baru itu ya? Kenalin gue Haidar ini si Fadel, anak kelas sebelah." Ucap Haidar

"Gue Keandra, panggil Kean aja."

"Kean and Dean, like a twins." Ucapan yang bisa dibilang asal ceplos yang dilontarkan Fadel berhasil mengalihkan atensi semuanya.

Hening, satu kata yang bisa digunakan untuk menggambarkan keadaan saat ini. Tidak ada yang bersuara setelah celetukan Fadel tadi, hingga satu satunya perempuan disana membuka kembali pembicaraan.

"Ehm gue udah selesai, mau cabut tapi mau mampir ke cafe abang dulu."

"Tumben?" Tanya Shaka heran, pasalnya Chaca paling malas kalau disuruh ke cafe milik abangnya itu.

"Tuan muda lagi butuh tenaga jadi adeknya yang diperbudak." Sambil mendengus sebal Chaca menyandang tasnya dan bersiap meninggalkan kelas.

"Cha!"

*****

Keandra POV

"Tuan muda lagi butuh tenaga jadi adeknya yang diperbudak."

Bentar otak lagi mikir, itu artinya cafe punya abangnya Chaca lagi butuh pegawai kan? Kalo iya bisa jadi kesempatan gue kan?

"Cha!"

"Hmm?" Aih mak kenapa dia jawab gitu aja jadi gak karuan, terus ekspresi bingungnya dia itu lucu. Eh eh fokus Keandra.

"Ehm itu, tadi lo bilang cafenya butuh tenaga kan?"

Gotcha dia ngangguk, "kalo misalkan gue daftar buat part time disana bisa gak?"

Its time to say "goblok" sama diri sendiri karena terlalu to the point. Cukup lama dia diam sampai akhirnya dia bilang "Oke, gue coba ngomong entar sama tuan muda. Entar gue kabarin by chat aja ya, udah save nomer gue kan?"

Dengan semangat gue ngangguk dan dia cuma ngasih ok sign dan pergi gitu aja. Sungguh gue berharap abangnya mau nerima gue buat part time karena gue butuh banget.

*****

Author POV

Setelah berdrama di ruang kelas tadi, kini Chaca sudah sampai di ruang manager untuk memulai aksinya bernegosiasi. Dengan kurang ajarnya gadis ini langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, sehingga menimbulkan tatapan membunuh dari abangnya.

"Ulangin!" Titah si abang sebut saja Lino atau Herlino Gavindra Maheswara.

"Apaan?"

"Ulangin masuknya, ketok pintu, ngucap salam, baru masuk!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Beloved TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang