4.Senja Sore Itu

291 88 60
                                    

4.Senja Sore Itu

Hari yang indah untuk gadis cantik bernama Ailen.Dimana seharian ini Ailen menghabiskan waktu bersama Sakha, lelaki yang sangat Ailen cinta.

Dimulai dari masak bersama,kemudian dilanjutkan makan bersama dan stelah itu menonton film bersama.Setelah puas seharian berada di rumah Ailen kini Sakha mengajak jalan sore bersama.

Senyuman indah dan kebahagiaan terpancar jelas dari raut wajahnya.
"Ka! Makasih untuk hari ini."

Sakha hanya menatap Ailen sekilas sambil mengangguk. Tangan mereka saling bergandengan sambil berjalan di bawah langit berwarna jingga. Senja seolah menjadi pelengkap keindahan untuk hari ini.

"Senja yang indah," Ailen mengarahkan kamera ke atas langit.

Sakha memperhatikan gadis itu dari samping. Ailen selalu terlihat cantik kapanpun itu. Namun sayang, Sakha belum bisa membalas perasaan gadis itu.

"Kalo yang buat hidup lo indah apa?" Sakha merapikan rambut Ailen yang tertiup oleh angin.

Ailen diam sesaat sambil menikmati suasana saat ini, begitu langka baginya.
"Sakha Aksara!!" Jawab Ailen. Gadis itu langsung mengambil jepretan wajah Sakha.

Perasaan Sakha dibuat campur aduk bingung harus bagaimana. Cowok dengan tinggi mencapai 185cm itu menarik Ailen untuk duduk di sebelahnya.

"Lo sendiri apa?" Ailen balik bertanya.

Sakha diam cukup lama sampai akhirnya ia menjawab. "Bunda,"

Sakha menatap Ailen dengan tatapan yang sulit diartikan. "Dan__"

Ailen masih menunggu jawaban selanjutnya sambil berharap dirinya akan ikut disebut.

"Dan siapa?"

"Ruby Felicya  Ayunda."

Jawab Sakha dalam hati, dirinya terlalu pengecut jika harus mengungkapkannya secara langsung.

"Rahasia!!!"

Sungguh wajah Sakha terlihat sangat menyebabkan, "ihhh.... siapa Sakha?" Ailen mencubit lengan Sakha cukup kencan.

Bukannya marah justru Sakha semakin menggoda gadis itu. "Shut!! Rahasia,"

Ailen malah salah fokus pada senyum lebar yang Sakha tampilkan. Cowok itu terlihat sangat lepas untuk hari ini, Ailen bahagia melihatnya.

"Pasti gue!!" Ailen balik menggoda Sakha.

Dengan senyuman yang terlihat jahil Sakha menjawab, "bukan."

Ailen terlihat kesal lalu memalingkan wajah, hal itu berhasil membuat Sakha semakin gemas.

"Maafin gue Len. Gue bahagia sama lo, tapi hati gue masih buat Ruby."

Ruby Felicya Ayunda. Gadis cantik berwajah imut yang sempat singgah di kehidupan seorang Sakha. Gadis itu sangat menyukai langit, bahkan bisa dibilang banyak kesamaan antara dirinya dan juga Ruby. Sakha sangat mencintai gadi itu, Sakha selalu mengorbankan apapun untuk gadis itu. Namun sangat disayangkan, saat keluarganya hancur hubungan Sakha dan Ruby juga ikut hancur. Gadis itu pergi tanpa permisi dari kehidupannya.

Satu tahun setelah Ruby meninggalkan Sakha rasa itu tetep sama. Hingga suatu hari Ailen masuk kedalam kehidupan Sakha. Banyak kemiripan antara Ruby dan Ailen, hal itu membuat Sakha tertarik pada Ailen. Raga Sakha bersama Ailen, namun hati Sakha bersama Ruby. Sakha mengakui jika dirinya memang brengsek.

"Marah?" Sakha memegang pundak Ailen yang masih membelakangi dirinya.

"Pake nanya lagi."

Sakha memeluk Ailen dari belakang sambil terkekeh ringan.
"Jangan ngambek,"

"Mending kita beli mie ayam!!!" Sakha masih berusaha membujuk.

"Sayang, ayo!!!"

Ailen membulatkan matanya tidak percaya. Apakah pendengaran Ailen tidak salah?

Dengan wajah merah Ailen berbalik menghadap pada Sakha.
"INGAT, KITA CUMA HTS!!!"

Sakha Lagi-lagi tertawa, "tapi lo suka, kan??"

Ailen berusaha terlihat tenang-tenang saja. "Biasa aja, " jawab Ailen so cuek.

Sakha membawa Ailen kedalam dekapannya. "Lo salting, Ailen."

Dari kejauhan seorang cowok dengan pakaian serba hitam mengepalkan tangannya penuh emosi. Rahang cowok itu terlihat mengeras, emosinya semakin meningkat.

"Bangsat.Lo cuman jadiin Ailen pelampiasan."

Cowok itu kemudian pergi dengan emosi yang masih tinggi.

_______

"Kak, dari mana lo?"

Tanpa perduli dengan pertanyaan barusan cowok dengan pakaian serba hitam itu pergi begitu saja.

"Dari mana?"

Gadis cantik dengan kulit putih pucat itu terus mengikuti saudaranya dari belakang.

"Raga Darmaraka!!" Panggil gadis itu dengan nada tegas juga tatapan tajam.

Raga Darmaraka, tatapan cowok itu terlihat sangat lelah. Rahang tegas, hidung mancung, bibir tipis serta alis yang tidak terlalu tebal terlihat begitu sempurna pada wajah cowok itu. Fisik yang sempurna, namun sayang, Raga sangat jarang tersenyum.

"Ruby, mending lo muncul kehadapan muka mantan lo itu. Gue capek, gue lelah lihat cewek gue dimainin sama dia."

Raga menatap adiknya penuh harap, berharap Ruby akan memunculkan diri di hadapan Sakha.

Ruby menundukkan kepala sambil berusaha menahan air mata.

"Tapi gue merasa bersalah sama dia. Jangan paksa gue demi keegoisan lo itu, Raga."

Raga tersenyum smirk sambil menyentuh bahu adiknya.

"LO JUGA EGOIS. KARENA HUBUNGAN LO SAMA SAKHA, AILEN JADI KORBAN SI SAKHA!!!ANJING."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAKHA ADALAH LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang