Mata Abu-Abu yang memikat

444 17 0
                                    


Pada usia tujuh belas saat Season pertamanya di Ethocheaton hampir berakhir, Charlotte menatap para gadis di ruang dansa dengan kagum dan sedikit iri. Ia senang berdansa namun, tidak ada seorang pria yang mengajaknya berdansa.

Sepanjang season hanya ia dan sahabatnya, Luna Hartley yang juga tidak berdansa dengan pria bangsawan mana pun. Tetapi Ia dan sahabatnya menikmati kebersamaan senasib dan mereka dijuluki "Dua Gadis Wallflower" di koran gossip.

"Oh! Lihat lah Charlotte!" Di sampingnya, suara Luna Hartley melengking penuh semangat dan berhasil menembus lamunan muram Charlotte. "Duke of Wolverton baru saja tiba."

Charlotte menyambar pengalih perhatian itu, menghela napas dalam-dalam dan mengikuti arah pandangan sahabatnya, menuju pintu masuk ruang dansa di dekat mereka. Ketika melihat pria yang dibicarakan sahabatnya, Charlotte terpana, Pria ini memiliki aura yang berbeda, aura kebebasan dan wajahnya tidak seperti khas pria parlente, wajah nya tirus berkulit putih dan sikap tak peduli, mengenakan pakaian berpotongan sempurna dengan sikap acuh tak acuh tapi anggun. Dasi putihnya tidak terikat, rambut coklat gelapnya berantakan dan walaupun pria itu seorang duke. Charlotte terhibur membayangkan seorang pria yang tidak peduli setinggi apa kelas sosialnya.

"Bisa dibilang, dia salah seorang pria paling menawan di Eathocheaton,." Kata Luna di sampingnya. "Juga tampan. Bahkan kau, Charlotte, yang sangat manis harus mengakui dia tampan."

"Kurasa dia memang tampan, kalau kau menyukai ketampanan kelam dan cuek seperti itu."

"Siapa yang tak suka?" Luna tertawa. "Tapi sudah jelas kau memiliki pandangan tersendiri mengenai dia. Dia salah satu duke kepercayaan Keluarga Kerajaan dan sering melakukan tugas kerajaan." 

Luna melanjutkan sikap sok tahu layaknya seseorang yang membaca koran gossip setiap hari.

"Aku mengerti. Tidak hanya tampan, tapi juga pria yang dipercayai kerajaan."

"Konon separuh gadis di Eathocheaton jatuh cinta pada pria itu dan dia meninggalkan setumpuk hati yang hancur saat pergi melakukan tugasnya. Dia kembali saat ayahnya meninggal dan mengurus adik semata wayangnya meskipun ia harus kembali melakukan tugasnya entah kapan."

Untuk pertama kalinya Charlotte merasakan munculnya sedikit harapan. Mungkinkah pria ini menjadi penyelamatnya? Charlotte bertanya-tanya. Mungkinkah Duke of Wolverton menjadi jalan keluarnya dari menjelang akhir Season nya?

Seakan-akan merasakan pengamatan Charlotte, pria itu melirik ke arahnya. Ketika mata mereka bertatapan, Charlotte menghela napas keras-keras. Sang duke memiliki mata indah- mata abu-abu pucat seakan menatap langsung ke lubuk jiwa Charlotte. Charlotte penasaran apakah ia juga menatap langsung ke lubuk jiwa pria itu.

Charlotte berpikir ia sudah gila. Gila karena putus asa dan panik. Ia ingin mengakhiri season nya! 

𝓐𝓽𝓽𝓮𝓷𝓽𝓲𝓸𝓷

Cerita ini bergenre historical-romance-fantasi

dimana latarnya adalah kerajaan fiktif Eathocheathon Empire 

Author mengambil susunan bangsawan dan budaya dari eropa terutama inggris pada tahun 1800-an. 

tunggu chapter berikutnya ya! terimakasih :)

The Wallflower DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang