Royal Season debutante

137 8 0
                                    


Undangan yang paling dinanti-nanti tahun ini sudah pasti undangan pesta dansa debutante yang diadakan oleh keluarga kerajaan Earlington Palace. 

Keluarga Wolverton memiliki kesempatan diundang ke pesta dansa debutante mustahil Charlotte bisa menolaknya.

Pertama-tama ini merupakan kesempatan untuk Jane debut sebagai wanita bangsawan. Kedua, ini kali pertama ia menghadiri pesta dansa dengan sang duke

Sebenarnya Charlotte sangat ingin berdansa dengan sang duke. Ruang pesta kerajaan dihiasi karangan bunga hyacinth segar yang warna-warni, semerbak harum lilin aromaterapi dan kerlap kerlip cahaya lilin biasa yang tak terhitung banyaknya.

Meja panjang dari kayu ek, yang ditutupi taplak linen berhiaskan sulaman lambang kerajaan, memuat piring-piring perak elegan yang penuh berisi makanan enak dan menyegarkan sementara gelas-gelas kristal berisi sampanye tersusun rapi di sepanjang sisinya, siap diangkat untuk bersulang. Para pelayan siap sedia melayani kebutuhan ratusan tamu undangan. Semua tamu undangan dari kalangan terpandang di Eathocheaton datang dengan pakaian mereka yang elegan. Orchestra lengkap, yang tersembunyi dibalik layar tipis, memainkan melodi waltz diujung ruangan dekat lantai dansa

Suara dengung percakapan yang bersemangat dan diselingi gelak tawa, menggema ditengah kerumunan para debutan, orangtua yang penuh harap, para bujangan yang memenuhi syarat dan para ibu bangsawan muda. 

Pesta dansa termegah pertama di season ini, semua orang diliputi perasaan gembira dan harapan besar.

"Sekarang kau tahu mengapa aku amat sangat menghindari acara semacam ini." Tutur Nicholas "Aku diserang dari dua arah, jika para debutan dan ibu mereka tidak menemukanku, ibuku memastikan aku menemukan mereka."

"Hei!" seru Nicholas. "Bagaimana kalau kau yang menyelamatkanku, Wolverton?"

Eugene menempelkan kepalan tangannya ke bagian bawah punggung Nicholas, lalu mulai mendorong sahabatnya maju "Sebaiknya kau ikut denganku mencari istri dan adikku, Ayo." Nicholas tidak punya pilihan lain selain berjalan bersama Eugene mencari istri dan adiknya yang tentu saja sedang berkeliaran memperkenalkan Jane si debutante baru ke para bujangan berpotensial. 

"Charlotte!"

seru Eugene dengan suara riang manakala mereka mendekati sang duchess.

 "Aku belum melihatmu semalaman ini." 

Nicholas mengamati bagaimana mata coklat Duchess of Wolverton berseri-seri ketika wanita itu melihat suaminya berjalan mendekat terlihat jelas bahwa sang Duchess mencintai suaminya.

"Eugene!" balas sang Duchess. Ia menggunakan gaun berwarna biru keabu-abuan cocok dengan kulitnya yang putih dan terlihat bersinar di cahaya lilin. 

"Aku dan Jane sedang berbincang dengan beberapa pria bujangan yang pantas untuk Jane."

 "Ya, aku bisa melihatnya."

Nicholas memandang mata Jane sejenak, ciri khas seorang Wolverton adalah mata abu-abu yang mempesona. Kecantikan Jane membuat jantung Nicholas berdebar.

"Dan siapa ini?" tanya sang duchess matanya tertuju pada wajah Nicholas.

"Putra Mahkota" jawab Eugene. "aku mengenal nya sejak di akademi sebelum ia dilantik menjadi Putra Mahkota."

"Astaga- maafkan saya tidak mengenali anda Your Royal Highness, saya sangat senang bisa berkenalan dengan anda sekarang."

"Aku juga begitu"

The Wallflower DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang