Kembalinya sang duke

178 14 0
                                    


Charlotte, Jane dan semua pelayan berdiri berbaris di depan Wolverton Hall, menunggu kedatangan Eugene. Semua pelayan gelisah dan khawatir dengan kondisi sang duke. 

Sebuah kereta kuda sewaan berhenti di depan Wolverton Hall, Eugene baru saja turun dari kereta kuda.

"Selamat datang di Wolverton Hall, Your Grace." Edmund membungkuk dan ketika ia menegakkan tubuh, wajah Edmund datar tanpa ekspresi.

"Senang sekali anda kembali ke Wolverton."

"Terimakasih." Eugene melirik ke belakang Edmund, melihat bagian depan rumah dari batu kapur tidak lagi retak dan mengelupas, pasti sudah diganti.

"Aku yakin semuanya berjalan lancar disini?"

"Ya benar, sangat lancar." Edmund melirik Charlotte "Semua ini berkat Her Grace."

Eugene tersenyum, senyuman yang Charlotte  rindukan.

"Aku senang mendengarnya. Aku bersikap sangat tidak sopan dan mendadak tiba datang kembali tanpa mengabari, aku akan sangat berterimakasih jika kau menyiapkan kamar dan air mandi untukku. Aku akan menunggu di perpustakaan."

Edmund dan pelayan lainnya dengan segera pergi menyiapkan permintaan Eugene.

Perpustakaan sangat berbeda dengan ruangan yang Eugene ingat sampai-sampai ia berhenti di ambang pintu, sejenak tidak yakin apakah ia berada di ruangan yang benar.

Rak buku masih berderet di ketiga dinding ruangan persegi itu, tapi di dinding keempat, sejajar dengan teras selatan, seluruh rak buku dihilangkan. Kini disana ada pintu tinggi yang membuka ke teras, dibingkai tirai sutra berwarna biru muda. Panel ruangan yang terbuat dari kayu kenari diganti dan dindingnya dicat warna putih gading. Sekarang ruangan ini terasa lapang dan terang benderang, kemajuan besar dibanding dekorasi sebelumnya yang terasa menyesakkan.

Perpustakaan bukan satu-satunya ruangan yang diubah Charlotte dirumah ini. Eugene sudah melihat beberapa sudut Wolverton Hall juga memiliki perubahan. Kebun utama tidak lagi terdiri atas semak-semak tua yang dibiarkan tumbuh liar, salur mawar liar dan tanah yang ditumbuhi rumput liar. Kebun sayuran yang dibangun oleh mendiang Ayah Eugene pada masa beliau masih hidup, kini sudah kembali.

Banyak bunga mawar yang tertanam secara rapi dan terawat, semak-semak sudah terpangkas sempurna. Meja dan kursi taman yang dulu berkarat sekarang dicat putih. Dari teras perpustakaan dapat terlihat pertanian tampak rapi dan ladang yang terawat baik.

Eugene tidak menyangka bahwa Charlotte sanggup mengelola Wolverton Hall dan properti lainnya.

"Perpustakaannya sangat indah bukan?"

Eugene tersenyum saat mendengar suara adik semata wayangnya. "Semua ini berkat kerja keras sang Duchess,"

"Aku senang sekali kau sudah kembali Eugene! dan lihatlah sebentar lagi aku akan menjadi wanita bangsawan."

Jane memeluk Eugene. Semenjak ayah dan ibu mereka meninggal Jane merasa kesepian dan hanya Eugene lah satu-satunya anggota keluarga yang paling ia sayangi.

Charlotte dan seorang pelayan datang membawa beberapa camilan kue dan teh Earl grey ke perpustakaan Charlotte menyajikan camilan  untuk Eugene. Charlotte tersenyum melihat Jane dan Eugene berpelukan,

"Waktu berlalu dengan cepat, si kecil Jane sudah menjadi seorang gadis dan akan menjalani season debutnya, Your Grace."

Jane melepas pelukan "Untuk acara pesta dansa debutante yang akan datang kalian berdua akan mendampingiku kan?"

The Wallflower DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang