His First

2.2K 164 10
                                    

Waktu telah menunjukkan pukul lima petang, Ethan merenggangkan badannya yang terasa kaku. Berjam-jam menatap monitor dan bersibaku dengan berkas berhasil membuat matanya mengering.

Pria libra itu menyandarkan badannya di kursi kerjanya, memejamkan mata. Ia hampir terlelap jika saja tak mendengar ketukan pintu ruangan.

Ethan membuka matanya, merapikan pakaiannya yang agak berantakan, "Masuk."

Tak lama kemudian, pria berjas hitam masuk. Ketukan pantofel yang bertabrakan dengan lantai marmer itu menggema memenuhi ruangan. Langkah pria itu terhenti tepat di depan meja Ethan.

"Ada apa, Yeonjun Hyung?"

Yang dipanggil Yeonjun itu mengeluarkan tabletnya. Memberikan video Jay yang tampak tengah berdebat dengan seseorang.

"Informan 1 mengatakan bahwa Tuan Jay terlibat perkelahian dengan salah satu pelanggan dan pelayan restoran itu, Tuan Lee. Pihak restoran mengklaim bahwa Tuan Jay memulai perdebatan hingga merusak beberapa fasilitas restoran."

Ungkapan yang Yeonjun sampainya membuat Ethan memejamkan matanya. Jemarinya terangkat, memijat pangkal hidungnya.

"Siapa pemilik restoran itu?"

"Restoran itu milik Keluarga Nishimura, Tuan Lee."

Ethan membuka matanya, "Apa Riki mengetahui hal itu?"

Yeonjun tampak ragu, ia mengangguk pelan, "Sepertinya begitu, Tuan Lee. Informan 1 mengatakan manajer restoran langsung menghubungi Tuan Riki."

Ethan langsung bangkit, "Antar aku kesana."

Yeonjun kembali mengangguk, ia mengikuti langkah Ethan. Membukakan pintu untuk Ethan. Memastikan Tuannya telah nyaman di posisinya, Yeonjun langsung menginjak pedal gas mobil mahal itu.

Hanya butuh lima belas menit untuk sampai di restoran itu, karena memang lokasinya masih dalam kekuasaan Ethan. Pemuda libra itu baru ingat bahwa keluarga Nishimura sendiri yang meminta izin untuk membangun sebuah restoran di kawasan itu.

Sampai di restoran itu, Ethan langsung keluar disusul Yeonjun yang memang mengantarnya. Netra Ethan disuguhi pemandangan Jay yang tengah membela diri dengan rentetan kalimatnya.

"I swear to God! Bukan aku yang memulainya, tapi pria ini! Tangannya begitu kurang ajar memegang pinggangku sembarangan!" pekik Jay, jarinya menunjuk sosok pria berjas kelabu yang berdiri di samping pelayan.

"Maaf, Tuan. Tapi menurut Tuan ini beliau tidak sengaja," ujar sang pelayan.

Jay membulatkan matanya tak percaya, bahkan dirinya adalah korban. Dia yang merasakan pinggangnya dipegang hampir dicengkram. Bagaimana bisa pelayan ini mengatakan bahwa hal itu tidak disengaja.

Sebelum Jay kembali melayangkan kalimatnya, Ethan menghampiri dan menarik Jay untuk mendekat padanya.

Kehadiran pria Lee itu sangat mengejutkan baik Jay maupun Nishimura Riki yang seperti masih mencoba memahami situasi.

"Da- Ethan?!"

"Hyung?!"

Ethan menunduk membalas tatapan terkejut yang Jay layangkan untuknya.

"Pria ini menyentuhmu?" tanya Ethan, Jay mengangguk cepat, "Dia memegang hampir mencengkram pinggangku. Aku yakin itu disengaja, sebab aku sadar dia telah memperhatikanku sejak aku menginjakkan kakiku disini."

Ethan menatap pria itu yang masih nampak angkuh seakan tak melakukan apapun. Lalu, pandangan Ethan teralih pada Riki yang masih terkejut.

"Jika aku minta rekaman CCTV pada kejadian itu, apa kau keberatan, Tuan Nishimura?" tanya Ethan.

𝐒𝐢𝐫 𝐄𝐭𝐡𝐚𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang