Sunghoon's Curiousity

1.4K 126 10
                                    

Waktu telah menunjukkan pukul tujuh malam begitu Sunghoon menyelesaikan tugasnya. Ia menghela napas kasar, kepalanya sedikit kencang karena tugas-tugasnya yang menumpuk.

Pemuda sagittarius itu beranjak menuju kamar mandi. Ia butuh menyegarkan badannya dengan air dingin.

Butuh waktu dua puluh menit sampai akhirnya Sunghoon keluar dalam keadaan yang jauh lebih segar. Ia berjalan keluar kamar mandi sembari menunduk, mengikat tali jubah mandinya. Ia memang tak sengaja tak membawa bajunya. Toh, ia sendirian di unitnya.

"Oh, wow.."

Atau tidak.

Sunghoon langsung mengangkat pandangannya, mendapati Ethan yang bersandar di meja belajarnya. Bulat netranya melebar, bergerak impulsif kembali masuk ke kamar mandi.

Ethan yang melihatnya langsung melepaskan tawanya. Sunghoon benar-benar menggemaskan. Ethan tak habis pikir bagaimana bisa Sunghoon bertingkah semenggemaskan itu.

"Sunghoon, I really love your looks right now."

"AAAAAA."

Tak ada yang Ethan lakukan selain melebarkan senyumnya dan keraskan tawanya. Ia tahu, Sunghoon saat ini kepalang malu. Hampir bertelanjang di hadapan Ethan.

Ya, sedikit menyayangkan keadaan. Seharusnya Sunghoon benar-benar telanjang di hadapannya.

Dalam waktu lima menit, Sunghoon kembali keluar dan masih dengan jubah mandinya. Kali ini sudah terikat sempurna meski agak berantakan.

"Hi, Sweetheart."

Sunghoon berjalan mendekati Ethan, menunduk menyembunyikan wajahnya yang masih memerah. Ethan menahan dirinya untuk tak langsung mendekap si manis yang tampak begitu menggemaskan.

Langkah kecilnya terhenti tepat di hadapan Ethan, masih menunduk. Jemari panjang yang lebih tua membawa dagu yang lebih muda untuk menatapnya.

"Pretty."

Dapat Ethan lihat kedua belah pipi Sunghoon memerah. Lantas ia tangkup wajah cantik milik Sunghoon. Biarkan ibu jarinya mengusap halus lembut pipi Sunghoon. So round.

"Ethan..."

"Ya?"

Sunghoon menggelengkan kepalanya pelan, "Maaf."

"Untuk?"

Si cantik tak langsung menjawab, ia pandangi lekat netra kelam yang lebih tua. Telusuri tiap lekuk wajah Ethan.

"Langsung kabur tadi..."

Ethan tak kuasa menahan kekehannya, ia rengkuh pinggang ramping milik si sagittarius yang terasa pas dalam dekapannya, "It's okay."

Si cantik Sunghoon menganggukkan kepalanya, sebelum akhirnya masuk ke dalam dekapan Ethan. Hirup habis aroma maskulin menenangkan yang menguar dari tubuh yang lebih tua.

Rasa lelah yang sebelumnya mendera tubuhnya, seakan menghilang perlahan seerat ia memeluk Ethan.

Keningnya kini bersandar pada bahu yang lebih tua, "I'm so tired."

Ethan mengusap pinggang hingga punggung yang lebih kecil. Lalu dengan mudahnya, ia membawa Sunghoon dalam gendongannya. Ia berjalan menuju ranjang luas yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

Bak koleksi porselen yang langka, Ethan perlakukan Sunghoon seperti itu. Begitu lembut dan hati-hati.

Hangat mengisi relung hati Sunghoon, sungguh ia tak ingat kapan terakhir kali merasakan diperlakukan sebaik ini dengan tulus. Meski ia tak tahu apakah Ethan melakukannya dengan tulus atau tidak. Yang pasti hatinya betulan menghangat karena hal ini.

𝐒𝐢𝐫 𝐄𝐭𝐡𝐚𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang