08 | THE EXIT

797 153 21
                                    

Pengumuman:

Karena satu dan lain hal, part-part berikutnya dari cerita The Girl Who Can Walk To The Other Side akan kuupload di KaryaKarsa. Bagi yang sudah follow akunku (@hamalem) di sana, bisa langsung baca dengan harga super terjangkau. Tentu ini bukan keputusan yang kuambil dalam semalam. Beberapa dari kalian pasti kecewa, tapi semoga kalian tetap mendukung. Nggak ada alasan khusus buat mindahin karya ke platform lain selain karena aku ingin karyaku lebih diapresiasi. 

Bab 08 | The Exit akan menjadi bab terakhir di WP. Bagi yang masih ingin mengikuti ceritanya sampai akhir, bisa langsung ketemu di KK, yaaa...

Untuk sementara, aku hiatus dulu dari WP sampai TGWC selesai dan dalam waktu dekat bisa kembali dengan cerita bergenre ringan yg lebih fresh buat kalian.

Enjoy....

***

Alam arwah. Sarah pernah menceritakannya padaku dulu sekali. Dia bilang alam ini adalah tempat di mana arwah-arwah penasaran -yang mati sebelum ajalnya- berkumpul. Paling banyak karena kasus bunuh diri. Mereka tersesat di antara dua dunia. Lamanya waktu berada di sini membuat jiwa mereka rusak dan dipenuhi dendam kesumat.

"Aku nggak melihat atau mendengar apa-apa," kataku.

"Karena kita masih hidup. Beruntunglah karena kita datang saat hidup. Ada kemungkinan kita bisa pulang."

"Bagaimana caranya kamu keluar waktu itu?" Aku mengeluarkan ponsel dan menyalakan senter. Selain Sarah, aku tidak dapat melihat apa-apa lagi. Kegelapan ini tanpa ujung. Bahkan sepatu kami juga tak terlihat karena tertutup kabut pekat.

"Aku bangun dari mimpi." Dia melanjutkan dengan ragu-ragu. "Sewaktu aku datang kemari, aku sedang tidur dan bermimpi."

Aku menghela napas berat, kemudian batuk-batuk. Hidungku tidak nyaman waktu menghirup udara sesak yang memenuhi tempat ini. Udaranya amat berat bagi pernapasanku, seolah tidak diperuntukkan bagi makhluk hidup seperti kami.

"Aneh sekali. Kemarin aku bermimpi tentang Mom memanggilku ke sini. Awalnya dia hanya seorang wanita yang mengatakan kalau aku putrinya. Aku nggak melihat persamaan di wajah kami," ujarnya.

"Orang mati nggak bisa datang ke mimpi. They rot in hell."

Dahi Sarah berkerut mendengarnya. "Nggak ada surga? Bagaimana dengan penebusan dosa?"

"Semua orang mungkin mendapatkannya. Kecuali Grace Hana."

"Memangnya kamu Tuhan? Tahu dari mana Mom dapat penebusan atau enggak?"

"I just know."

"Kamu sama saja dengan penghuni alam ini. Hatimu dipenuhi dendam."

Aku mendengkus. "Hidupku sudah penuh kesinisan." Jariku menyentil dahinya. "Bicaramu seperti orang tua." Lalu aku menyadari sesuatu. "Jadi, kamu tersesat ke sini gara-gara Grace Hana?"

"Aku dipanggil ke sini. Bukan tersesat."

Sambil menggandeng tangannya, aku memimpin jalan. "Kita cari jalan keluarnya."

"Kamu lihat Kara?"

"Enggak. Dia pasti sudah keluar dari gedung." Aku menoleh ke arahnya. "Kotak apa yang kamu ambil?"

"Milik Mom."

"Apa isinya?"

"Belum kubuka." Dia mendekap kotak itu sepenuh hati.

"Kukira kamu ingin mengambil kotak satunya yang berisi barang-barang rongsokan."

"Awalnya kupikir kotak ini ada di dalamnya. Ternyata disimpan secara terpisah di bagian benda berharga."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Girl Who Can Walk To The Other Side (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang