Krieet.. Ctak!
Suara pintu yang dibuka oleh Izekiel berdengung masuk menusuk telingaku. Dengan penuh kehati-hatian, kami berjalan masuk kedalam istana milik Izekiel. Dengan diriku yang masih dengan kukuh mempertahankan gaun putih kotorku yang sudah sobek dibagian belakang.
Kini kami berdua telah sampai di ruangan yang dimaksud Izekiel. Sebuah kamar dengan tempat tidur kayu anggun era 70-an, sebuah meja kayu yang terlihat mengkilat disetiap incinya, dan jendela yang tergantung di hadapanku. Kamar ini terkesan luas karena tidak banyak perabotan yang terletak didalamnya.
Tunggu- aku merasa sedikit familiar dengan ruangan ini.., Rasanya pernah melihat kamar ini sekali, tapi dimana, ya?
"Lady, anda bisa berganti pakaian disini. Saya akan menunggu anda. Ketuk saja kembali pintunya, saya ada dibaliknya."
Ucap Izekiel yang sedari tadi tidak melayangkan pandangannya kehadapanku. Aku hanya mengangguk, mengiyakan pernyataannya.
Kemudian Izekiel berjalan keluar kamar. Meninggalkan diriku sendiri yang hendak berganti pakaia-
Tunggu- aku tidak punya gaun ganti! Aku bahkan tidak tahu aku darimana dan bagaimana bisa berada disini!!
Dengan gaun yang setengah terlepas, aku berjalan mendekat ke pintu. Menempelkan pipiku dan mencoba mendengar apakah Izekiel benar berada di baliknya.
"Izekiel?.."
Bisikku, memastikan dia benar-benar ada di luar sana.
"Iya? Lady, apakah anda sudah berganti pakaian?"
Balasannya entah kenapa membuatku tenang. Tenang berada di dunia yang membuatku tersesat ini.
"Belum.. Izekiel., Aku tidak punya gaun ganti- Apa yang harus kulakukan?"
Aku bersungut manja di balik pintu itu. Memoncongkan bibir kemerahanku dan memainkan jari-jemariku. Persis seperti anak kecil.
Samar-samar kudengar suara Izekiel yang menyentuh pintu ini. Apa artinya hanya beberapa senti aku bersentuhan dengan tokoh favoritku? Kya! Membayangkannya saja membuat perutku geli hihi!
"Anda benar.. Satu-satunya orang yang memiliki gaun di rumah ini hanyalah adikku. Apa lady bisa tunggu sebentar? Saya akan meminta adik saya untuk memberikan saya gaun."
"Benarkah? Apa tidak apa-apa? Aku takut membuatnya tidak nyaman-"
"Jangan khawatir, lady. Adik saya orangnya baik hati, kok."
Adik yang dimaksud Izekiel, Zenith Margarita. Tokoh yang seharusnya menjadi female lead di novel 'lovely princess', tetapi digantikan oleh Athanasia yang tak sengaja jiwanya tergantikan oleh gadis yang bereinkernasi.
Pilihanku hanya mengiyakan. Aku terjepit didalam situasi dimana aku iri dengan rasa kepercayaan besar yang diberikan Izekiel kepada Zenith dan situasi dimana aku dipaksa untuk meminjam gaunnya. Tentu aku tidak bisa bersikap kekanakan kepada Izekiel dengan menolak tawarannya dan malah meminta dibelikan gaun baru, bukan?
".. baiklah. Tapi tolong rahasiakan aku yang berada disini.."
"Baiklah.,"
Setelahnya? Hening. Aku masih bersandar pada pintu kamar. Mengingat kembali mengapa aku berada dalam situasi gila seperti ini. Bukan gila juga, toh aku bisa ketemu dengan tokoh favoritku di manhwa! Bukannya itu malah menyenangkan?
Aku membayangkan bagaimana jika aku mengubah alur ceritanya. Membuat Izekiel tidak jatuh hati pada Athanasia. Setidaknya, itu membuatku lega membaca manhwanya lagi. Tapi apa benar aku bisa merubah alurnya? Jika dunia ini benar-benar ada, apa aku akan tinggal selamanya didalam sini?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐄 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐘𝐎𝐔; (𝐈𝐙𝐄𝐊𝐈𝐄𝐋 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑)
Romance"𝒔𝒆𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒂𝒉𝒖.. 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒂𝒌𝒖 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒐𝒌𝒐𝒉 𝒕𝒂𝒎𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒎𝒖.." 「어느 날 나는 공주가 되었다」 - 𝓈𝓅ℴℴ𝓃&𝓅𝓁𝓊𝓉𝓊𝓈 -