4. Rencana

15 8 4
                                    

Pekerjaan di kantornya sudah selesai dari jam tiga sore tadi. Saat itu, Galih berada di suatu markas besar yang terletak jauh dari ibukota. Berisi orang-orang yang sedang melakukan tugas yang sulit, karena orang tertentu saja yang berada di sana.

Memasuki satu ruangan miliknya dan juga teman seperjuangan dalam kasus yang ditangani, Kefir namanya.

"Gimana reaksi istri lo kemarin?" Tanya Kefir penasaran, karena dia, Galih bisa berdekatan dengan istrinya tempo hari kemarin.

Si jenius dengan kemampuan pemograman yang mampu menerobos sistem keamanan komputer, singkatnya, Kefir seorang Hacker.

"Awalnya kaget, setelah gue kasih paham. Dia lama-lama ngerti kok. Ya... walaupun agak ragu dan banyak bertanya-tanya."

"Buat dedek nggak?"

"Pikiran lo dijaga ya, Kefir."

Kefir tertawa puas. Agak kasian sama Galih yang nggak bisa berdekatan sama istrinya, nggak kayak dia yang kalau pulang kerja bisa peluk-pelukan sama anak dan istri.

"Gimana perkembangannya?" Galih bertanya.

"Sini, deketan."

Galih mendekat ke arah Kefir. Si jenius itu mulai mengetikan sesuatu di laptopnya dan nampak jelas beberapa foto serta rangkaian kalimat yang sebagian bisa di baca dan sebagian tidak karena lebih banyak angka yang tertera.

"Kemarin, dia habis bunuh-maksudnya dia nyuruh anak buahnya bunuh lelaki tua karena nggak mau diajak kerja sama. Akhirnya, dia rebut paksa dokumennya setelah ngelubangin kepala lelaki tua itu dan sekarang perusahaannya jatuh ke tangan dia."

"Total kerugian?" Galih mengambil sebuah file berisi data-data perlakuan yang sedang Kefir dan dirinya bahas.

"Kurang lebih tiga puluh miliar. Itu belum sama saham yang nyangkut sama perusahaan yang dia ambil."

Galih mengangguk paham. Selama hampir dua tahun dia menyelidiki dan sangat susah untuk bertindak, karena orang tersebut sangat pintar menutup rapat-rapat hingga nggak ada satu kesalahan yang tercium pun ke masyarakat.

Pengecualian dirinya, Kefir dan orang-orang yang ada di markas tersebut.

"Catatan hari ini. Seratus dua puluh kasus pembunuhan, dua ratus tiga kasus penipuan, dan sisanya hampir lima ratus kasus campuran. Meliputi perdagangan ilegal, perusahaan gelap dan banyak lagi."

Kefir mengangguk. Tugasnya yang ini sangat berat, banyak orang petinggi yang meminta tolong kepada dirinya dan Galih untuk kasus ini.

"Mau kapan eksekusinya?" Kefir menatap Galih sangsi, ia lelah sungguh karena terlalu lama menyelidik.

"Satu bulan lagi, sampai hari itu tiba. Gue mohon sama lo dan yang lain, jangan sampai ada yang ketangkep sama suruhan dia."

Kefir mengangguk. Dengan cepat memberitahukan perintah Galih kepada orang-orang yang ikut menangani kasusnya lewat laptop dihadapannya.

Semoga, dalam satu bulan ini. Kasus yang dia dan rekannya jalani selesai dan bedebah itu masuk ke tempat yang seharusnya.

[03.06.2022]

HOW TO EXPLAIN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang