Hari telah berlalu dengan cepat. Rea akhirnya mendapat cuti kuliah setelah berbulan-bulan berkutat dengan tulisan yang membuat kepalanya meledak.
Semalam, keadaannya baik-baik. Ia masih bisa masak untuk makan malam, masih ketawa-ketiwi karena menonton film komedi di tv, seperti pada umumnya.
Saat pagi, ia merasa pegal-pegal di daerah sekeliling pinggang hingga kaki. Rea juga juga merasa seperti kena serangan flu dan batuk, meriang.
Mengecek ponselnya, ia langsung paham kalau memang waktunya datang bulan. Dismenore memang membuatnya tersiksa walau sering dialami saat datang bulan.
Jalan tertatih-tatih dari kamar ke dapur untuk mengisi air minum di dalam botolnya yang telah habis. Saat itu, hari masih sangat pagi untuk memulai aktifitas.
Sampai di dapur sambil menunggu air minum di dalam botolnya penuh. Rea membuka kulkas, mencari apa yang bisa ia makan. Kalau sedang datang bulan, ia merasa mood-nya naik turun begitu drastis.
Saat dirasa sudah cukup mengunyah dan botol air minum sudah terisi penuh, Rea balik ke kamarnya.
Baru beberapa langkah, Rea melihat Galih keluar dari kamarnya dengan wajah yang mengantuk.
"Kamu ngapain masih pagi buta gini?" Galih bertanya kepada Rea yang sedang berdiri mematung memperhatikan dirinya.
"Ambil air minum sama makan cemilan di kulkas. Kamu kenapa bangun?"
"Mau ambil minum juga."
Rea mengangguk. "Yaudah, aku duluan ke kamar. Mau lanjut tidur lagi."
Saat jarak mereka dekat. Galih merasakan perbedaan jalan pada Rea, istrinya itu kenapa?
"Kamu sakit?" Galih balik badan menghadap Rea, yang ditanya juga ikut balik badan.
"Biasa kok, setiap bulan kayak gini."
Setelah hampir dua tahun Galih seatap dengan Rea, dia nggak tahu maksud setiap bulan yang istrinya maksud. Galih merasa kecewa dengan diri sendiri karena tidak begitu mengenal istrinya sendiri.
"Setiap bulan?"
"Lagi datang bulan aku, Galih."
"Badan kamu sakit juga?"
Rea mengangguk. "Dari pinggul sampai kaki aku sakit. Tapi tenang aja, dua hari lagi baru sembuh kok."
"Tunggu disitu, jangan kemana-mana."
Dengan cepat Galih mengambil air minum, ditenggaknya dalam satu tegukan. Setelah itu, Galih menghampiri Rea dan langsung menggendong istrinya dalam satu tarikan.
"Kamu ngapain!"
"Tidur di kamar aku."
"Kan kemarin kata kam—"
"Nurut aja sama aku."
Rea diam di dalam gendongan Galih, ia masih terkejut dengan kelakuan suaminya itu.
Setelah masuk ke kamar, Galih menaruh tubuh Rea pelan di atas kasur. Diselimutkannya tubuh Rea hingga sebatas leher.
Galih berpindah tempat menuju tempat kosong di samping Rea. Ia juga membaringkan tubuhnya, karena ia harus bekerja nanti pagi.
Mereka berdua tidur dengan nyenyak—kecuali Galih dengan pikirannya yang berkecamuk. Berharap kalau hari esok tidak ada masalah membawa Rea ke kamarnya.
[03.06.2022]
![](https://img.wattpad.com/cover/306541418-288-k54759.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW TO EXPLAIN?
Tiểu Thuyết Chung[ ꜰᴇᴀᴛᴜʀɪɴɢ ᴄʜᴀɴɢʙɪɴ ] Ada sesuatu dibalik perlakuan Galih yang membuat Rea bertanya-tanya, apa maksud semua ini? 𝙨𝙝𝙤𝙧𝙩 𝙨𝙩𝙤𝙧𝙮 -𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞 [ 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭 𝐰𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠 ] violence and etc. 𝐡𝐨𝐰 𝐭𝐨 𝐞𝐱𝐩𝐥𝐚𝐢𝐧? 𝟐𝟎𝟐𝟐 © 𝐬𝐜...