Bab 3

9 0 0
                                    

"Huff akhirnya sampai juga"lega Aura saat telah sampai di kamar mereka.dan Aura sempat melihat Gio yang sudah berganti baju dengan piama tidurnya.

Aura membuka kopernya untuk mengambil piama tidurnya setelah menemukan piama tidurnya Aura menuju kamar mandi untuk menggantinya.setelah selesai mengganti piama tidurnya Aura keluar dari kamar mandi.saat Aura sampai diluar Aura tidak menemukan sosok suaminya Gio.ah sudahlah Sekarang Aura hanya butuh istirahat.Aura memutuskan untuk naik keranjang mereka dan ingin cepat-cepat tidur karna Aura sudah merasa sangat mengantuk.namun belum sempat Aura memejamkan matanya Suara seseorang  membuat Aura mengurungkan niatnya untuk memejamkan matanya siapa lagi kalau bukan Gio suaminya Aura.

"Woi lo ngapain tidur di ranjang gue ha"tanya Gio dengan berkacak pinggang.

"Ya emang kenapa"tanya balik Aura pada Gio.

"Pake nanya lagi ya karna gue males tidur bareng lo ya,lo belum lupa kan kalau kita nikah atas dasar perjodohan bukan atas dasar cinta.jadi lo seharusnya ngerti posisi."ujar Gio dengan datar  pada Aura yang masih berada di atas ranjangnya.

"Iya gue ga lupa kok kalau kita nikah karna atas dasar perjodohan.tapi kalau bukan tidur disini gue mau tidur dimana ha?"tanya Aura karna Aura tidak tau mau tidur dimana lagi.

"Ya serah lo mau tidur dimana yang penting lo ga tidur seranjang sama gue."jawab Gio dengan santainya. Aura lansung turun dari ranjang dan menuju sofa untuk tidur.Gio hanya tersenyum miring melihat Aura.setelanya dia memutuskan untuk naik keranjang untuk istirahat.

Aura yang tidur di atas sofa yang ukurannya lumayan besar, tanpa selimut dan hanya menggunakan bantal.sementara Gio tidur dengan menggunakan selimut tebal dan ranjang yang empuk.Aura memeluk badannya sendiri karna kedinginan.sebenarnya Aura bisa saja tidur di kamar tamu yang ada selimutnya tapi nyali Aura belum sekuat itu untuk tidur di kamar tamu di lantai satu.apalagi rumah ini besar dan hanya di huni mereka pula.membayangkan nya saja Aura sudah merinding.akhirnya Aura memutuskan untuk bertahan dengan posisi tidur di sofa ini sampai besok pagi.

.........

Aura terbangun dari tidurnya dan melihat jam di dinding ternyata sudah pukul 04:58.Aura segera mungkin beranjak dari sofa dan pergi menuju kamar mandi untuk berwudhu dan shalat subuh.setelah selesai berwudhu Aura mengambil mukena nya yang masih didalam koper.setelah memakai mukena Aura tidak langsung shalat melainkan pergi membangunkan suaminya yang masih tertidur pulas.

"Gio bangun,udah waktunya shalat subuh,?"gio yang merasa ada yang memanggil namanya lansung membuka mata dan mendapati Aura berdiri di tepi ranjang dengan menggunakan mukena.

"Ih apaansi lo,iya gue shalat tapi ga mau bareng sama lo"serkas Gio pada Aura."mending lo shalat duluan aja deh, soalnya sampai kapanpun gue ga mau jadi imam lo"ujar Gio.

Aura yang mendengar penuturan Gio hanya tersenyum.karna Aura sudah menduga akan jawaban dari suaminya tersebut.tanpa pikir panjang Aura lansung melaksanakan ibadah shalat subuh nya sendiri.padahal tadinya Aura berharap bisa shalat dengan di imami sang suami.

.............

Hari ini Aura tidak sekolah karna Aura sudah di izinkan ke pihak sekolah oleh Arhan papa mertuanya.Jadilah sekarang Aura sedang menyiapkan sarapan pagi untuk ia dan Gio suaminya.Setelah selesai menyiapkan sarapan Aura berniat memanggil Gio kekamar untuk mengajak sarapan bersama,namun saat sampai di ruang tamu Aura sudah melihat Gio yang turun tangga.

"Gio Aura udah bikin sarapan,yuk kita sarapan bareng"ajak Aura.

"Oh lo ngajakin gue buat sarapan bareng?"

"Iya, Aura ngajakin Kamu sarapan bareng"jawab Aura sambil tersenyum.

"Tapi sayang gue ga mau sarapan bareng lo,gimana dong"ujar Gio dengan wajah terlihat mengejek.

"Kok ga mau sarapan sama Aura,?"

"Ya karna gue ga sudi sarapan bareng sama orang yang udah ngerebut kebahagiaan gue"sinis Gio.

"Ngerebut kebahagiaan Gio,Aura ga pernah kok ngerebut kebahagiaan nya Gio"ujar Aura dengan tatapan bingung.

"Lo bodoh atau gimana sih, gara-gara perjodohan sialan ini itu sama aja lo udah ngerebut kebahagiaan gue, ANJING!"bentak Gio karna tak tahan melihat wajah Aura tanpa rasa salah sedikitpun.

Aura terkejut ketika mendengar bentakan Gio, rasanya Aura ingin menangis karna bentakan Gio.tapi sebisa mungkin Aura tahan untuk tidak menangis agar tidak terlihat lemah.

"Alah ngomong sama lo buang-buang waktu aja, ingat sampai kapanpun gue bakal benci sama lo." Ujar Gio lalu pergi meninggalkan Aura yang masih berdiri mematung di sana.

"Ternyata punya suami itu ga mudah ya"guman Aura sambil melihat punggung Gio yang sudah mulai menghilang di balik pintu utama, sepertinya Gio pergi keluar buat sarapan.lalu Aura pergi untuk sarapan.

"Ah nafsu makan Aura jadih hilang deh"ujar Aura melemas sambil menatap makanan yang masih tertata rapi di meja makan.

*******

Sekarang Aura lagi duduk lesehan dikarpet kamar mereka.saat ini Aura lagi menyiapkan buku buat dibawa sekolah besok,ya besok Aura udah pergi sekolah kembali.setelah selesai Aura mendengar suara motor sudah Aura Pastikan kalau itu suara motornya Gio.lalu Aura lansung berdiri untuk pergi menuju Pintu utama untuk menyambut Gio yang baru pulang saat pergi pagi tadi.

"Kamu kemana aja kok baru pulang sekarang?" tanya Aura karna sekarang memang sudah larut malam dan suaminya baru pulang.sebenarnya tadi Aura takut karna dirumah hanya sendirian, tapi mau gimana lagi Aura tidak bisa berbuat apa-apa.dan mulai sekarang Aura memutuskan untuk tidak takut lagi untuk tinggal sendirian dirumah ini, karna sudah Aura Pastikan dia akan sering ditinggal sendirian nantinya.maka dari itu mulai sekarang Aura akan menjadi perempuan pemberani.bukan perempuan penakut lagi.

"Bukan urusan lo,dan satu lagi mulai malam ini kita tidurnya pisah kamar.lo tidur dikamar tamu dan gue tidur di kamar atas" Ujar Gio lalu pergi berlalu meninggalkan Aura.

"Ha tebakan Aura emang bener" ucap Aura sambil tersenyum miris.lalu Aura memutuskan untuk mengambil barang-barang nya dikamar Gio.
.


.

"Huuf Aura ga boleh jadi penakut gini dong,Aura kan udah janji bakal jadi perempuan pemberani bukan lagi perempuan penakut kaya dulu" ujar Aura pada dirinya sendiri.yap sekarang Aura sudah berada dikamar tamu lantai satu sedangkan Gio dikamar lanti dua.Sudah dipastikan sekarang Aura lagi menahan rasa takutnya.Aura sudah berusaha untuk memejamkan matanya namun nihil Aura tetap saja tidak bisa tidur, yang ada dipikiran Aura sekarang adalah kuntilanak dan hantu yang akan datang ketempatnya.

"Ga,ga gada kuntilanak disini jadi Aura ga boleh takut,ingat besok Aura harus sekolah jadi sekarang ayo tidur" ucap Aura pada dirinya sendiri setelah Aura memejamkan matanya kembali.

.
.
.

NAFIALGIO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang