11 Suka🐑

5 0 0
                                    

"AAAAaa, gue benci semua ini"Gio terus mengusap rambutnya kasar. tak habis pikir kenapa sekarang jadi seperti ini kenapa dia harus tidur satu kamar sama Aura?.

"Udah Gio jangan diberantikan mulu rambut kamu liat tu kamu jadi jelek kan"Aura yang melihat Gio mengusap rambutnya kasar dari tadi itu menegur Gio agar tidak mengusut rambutnya lagi. sebenarnya ga ngaruh sih kewajah tampannya Gio.

"Diam lo!,ini semua juga gara-gara lo!"Gio geram dari tadi karna melihat Aura begitu senang saat papanya bilang kalau mereka bakalan tidur satu kamar.

"Loh kok Aura sih"tunjuk Aura pada dirinya sendiri.

"Nyenye loh kok Aura sih"balas Gio menirukan gaya bicara Aura."lo senang kan kita tidur satu kamar ha?"tanya Gio yang terus mepetin Aura ke pintu.

"Ya senang lah orang tidur bareng suami"balas Aura terus memundurkan langkahnya."kamu mau ngapain disini ada cctv lo Gi"ujar Aura.

"Cih lo pikir gue mau ngapain?, mau ngunci pintu lah minggir lo"Gio sedikit mendorong Aura dari dekat pintu.

"Santai aja kali bang jangan dorong-dorong juga"kesal Aura karna didorong Gio.

"Dih bersisik banget sih lo, gue cape minggir lo"Ujar Gio lalu pergi dan kembali mendorong Aura.

"Dih balas dendam kaya nya"Aura juga pergi menuju kamar Gio,eh bukan kamar Aura dan Gio maksudnya.

"Ngapain lo kesini?"tanya Gio yang akan bersiap untuk tidur.

"Ya tidur lah buat apa lagi?"Aura lansung naik ketempat tidur.dan mengambil guling untuk pembatas mereka.

"Ngapain lo tidur dekat gue ?,"

"Gio pliss deh Aura capek pengen tidur jadi kamu diam ya,"ujar Aura sambil membaringkan tubuhnya disamping guling pembatasnya dan Gio.

"Minggir! tidur disofa sana"usir Gio sambil berdiri dari tempat tidurnya.

"Aura ga mau!,Aura mau tidur disini,"Aura masih bersikeras ingin tidur di ranjang Gio .

"Gue bilang minggir"usir Gio sekali lagi dengan nada sedikit naik.ya siapa coba yang ga kesal melihat tingkah Aura yang seenaknya.

"Engga mau!"

"Minggir!"

"Ga mau!!"

"GUE BILANG MINGGIR YA MINGGIR!!,LO BUDEG APA GIMANA SIH?"Bentak Gio.

Aura yang dibentak lansung duduk dan menatap Gio dengan tajam.

"Kenapa lo ga terima gue bentak ha?, seharusnya gue yang ga terima gara-gara lo sama mama lo hidup gue jadi kaya gini"

"Kenapa kamu bilang kaya gitu?"

"Masih nanya lagi, lo tau kan gara-gara mama lo hidup gue kaya gini,andai aja mama lo ga maksa nikahin kita secepat ini pasti sekarang gue bisa bebas ngelakuin apapun"Ujar Gio masih dengan nada yang tinggi.

Aura hanya diam ia tau ini atas kemauan mamanya tapi Aura yakin mamanya ngelakuin ini pasti ada alasan yang kuat buat nikahin ia dengan Gio secepat ini.

"Kenapa diam ha?, INGAT MULAI SAAT INI SAMPAI KAPANPUN GUE BAKALAN BENCI SAMA LO DAN MAMA LO ITU!!"Bentak Gio yang bersiap akan pergi meninggalkan kamar.

Aura hanya bisa menanggis, apapun yang mamanya lakukan pasti itu demi kebaikan Aura dan Aura ga suka ketika ada orang yang benci sama mamanya ,karna Aura hanya ingin orang-orang menyayangi mamanya bukan membencinya seperti Gio barusan.

"Gio hiks... Maafin mama Aura dan jangan benci sama mama Aura hiksss.."Aura berlari dan bersujud di kaki Gio yang berada diambang pintu.

"Ngapain sih ah,lepas ga?"

NAFIALGIO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang