12 makin dekat🐑

8 0 0
                                    

Brukkhh

Aura dan Gio terjatuh dengan posisi Aura menindih Gio. mereka hanya diam dan beberapa saat kemudian

"Astagfirullah , Allahuakbar mata hamba ternodai ya Allah"teriak Felix sambil menutup matanya dengan telapak tangannya.

Aura yang gelagapan lansung berdiri "O-o maaf Aura ga sengaja kamu ada yang sakit ga?"tanya Aura berusaha agar terlihat tenang, padahal jantung Aura sekarang lagi party didalam sana.

"Pakai nanya lagi, pinggang gue encok gara-gara lo ni"balas Gio sambil berdiri memegang pinggangnya.

"Ya maaf, kan tadi Aura udah bilang kalau Aura ga bisa lompat!"Aura tidak terima kalau ia yang disalahkan.

"Woi ngapain kalian disini?"tanya Felix saat sampai didekat mereka.

"Lo ga liat gue habis manjat tembok, itu artinya gue telat bangsat, lah lo sendiri ngapain?"

Felix tampak tertawa"hahaha ya cabut lah bro ngapain lagi"balas Felix.Gio hanya mengangguk.

"Emm kalau gitu Aura duluan ya ,ntar pas pulang sekolah Aura telfon kamu ya Gi"Aura pergi meninggalkan Gio dan Felix karna Aura ga bisa lama-lama lagi berada disana.yang ada nanti jantung Aura copot.

"Oh iya tumben lo berangkat bareng Aura, kenapa ga bareng Anya?"

"Gue bangun kesiangan"setelah menjawab Gio pergi darisana.

"Woi bangsat lo ga mau cabut bareng gue?"tanya Felix sambil mengejar Gio.

Gio menggelengkan lalu mempercepat langkahnya menuju kelas.

Felix yang ditinggalkan sendirian merenggut kesal "ga asik ah, giliran gue yang pengen cabut ga ada yang mau nemenin, gue udah malas mending gue ga jadi cabut deh"ujar Felix lalu berlari menyusul Gio ke kelas.

.

.

Aura sekarang tengah berada didepan kelas,Aura ragu untuk masuk karna pasti sekarang guru tengah mengajar."kenapa didalam kelas ribut banget sih,apa ga ada guru ya?"Aura mencoba mengintip dari jendela dengan cara naik di atas kursi yang ada didepan kelas dan benar saja tidak ada guru didalam.

"Selamat,Aura beruntung banget sih"Aura turun dari kursi sambil memasang wajah ceria sambil masuk kedalam kelas.

"Aura bangke lo, sini buruan"ujar Keisya saat Aura memasuki kelas.

Aura tersenyum lalu berjalan menuju tempat Keisya "hehehe Aura telat ya?"tanya Aura sambil duduk disamping Keisya.

Keisya menggelengkan kepalanya "ga kok,kamu ga telat"

Aura terkekeh mendengar jawaban Keisya "oh iya Kei guru kok ga ada?"tanya Aura sambil mengedarkan pandangannya keseluruh sudut lokal melihat teman-temannya tengah asyik dengan dunia nya masing-masing.

"Guru lagi ada rapat buat kelulusan kita nanti"jawab Keisya sambil memainkan hpnya.

"Wah ga nyangka banget Kei bentar lagi kita mau lulus "Aura beralih membuka hpnya dan melihat begitu banyak panggilan tak terjawab dari Keisya."Kei kamu nelfon Aura tadi?,maaf ya Kei ga keangkat soalnya ga kedengaran"Aura merasa tidak enak pada Keisya.

"Santai aja kali,kan lo emang gitu orangnya"ledek Keisya sambil terkekeh.

Aura juga membalas dengan kekehan lalu Aura menupang dagunya dengan tangan di atas meja, tiba-tiba saja Aura terbayang kejadian tadi dimana ia jatuh menimpa Gio dan saat itu juga Aura dapat melihat wajah Gio dengan sangat dekat "Aura ga nyangka kalau dilihat dari dekat ternyata Gio lebih ganteng ?"batin Aura sambil senyum-senyum.

NAFIALGIO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang