Part 1

453 42 13
                                    

Sibuk. Seperti layaknya sebuah bandara bertaraf internasional. Banyak orang berjejal, dan lalu lalang mengurus urusan mereka masing-masing. Begitu pun dengan seorang pemuda manis yang sedang duduk di salah satu kursi tunggu sambil memegang dua buah tiket di salah satu tangannya. Dia terlihat sangat gelisah, berulang kali matanya ditujukan ke arah pintu masuk, sambil menggigit kuku dan juga mengetuk-ngetukkan kakinya ke lantai. Sampai suara pengumuman kalau pesawat yang dia tumpangi akan segera tinggal landas menggema memasuki indra dengarnya, membuat si pemuda terhenyak, sedikit terkejut.

"Attention, please. This is the final boarding call for passengers of Shichuan Airlines Flight 943 to Las Vegas, boarding at gate A-3. The final checks are to be finished and the doors of the aircraft are to close in approximately five minutes time. Thank you."

Setelah mendengar pengumuman, dengan perasaan campur aduk pemuda itu pun beranjak. Dia menuju ke sebuah telepon umum yang ada di sana. Berkali-kali dia melakukan panggilan, namun nihil. Orang yang dia hubungi tidak merespon panggilannya sama sekali. Dengan kesal pemuda itu meremas dua buah tiket yang digenggamnya kemudian melemparnya ke tong sampah.

Si pemuda menggendong tas ranselnya, dengan malas dia pun melenggang keluar dari bandara. Menyusuri jalanan berkarpet hamparan daun maple orange kecoklatan yang menambah kesan syahdu malam pertama musim gugur di tahun ini.

"Hah," satu desahan lolos dari bibir serupa cherry pemuda jangkung pemilik mole kecil samar di bawah bibir itu. Wajahnya menekuk ke bawah, meski begitu dia tetap terlihat manis, ditambah dengan sebuah knitted scarf berwarna light cyan tersemat di lehernya.

Sesekali dia akan menendang apapun yang ada di hadapannya sambil menggerutu, bibir tipisnya mengerucut tajam mencaci kesialannya. Sampai dia melihat sebuah minimarket tampak berdiri kokoh tak jauh dari tempatnya berhenti. Dia pun memutuskan untuk menuju ke sana, sekedar membeli minuman ringan untuk melepas dahaga.

Sekaleng soda sudah di tangan, lalu dia berjalan ke kasir untuk membayar. Namun, saat akan menyerahkan selembar uang kertas tiba-tiba saja ada seseorang yang dengan sengaja membawa kabur ranselnya.

"Hei! Tasku!" teriak Zhan.

Secepat angin, dia pun berlari keluar mengejar si pencuri. Beruntung sebelumnya dia sudah mengeluarkan dompetnya, jadi tersisa baju dan beberapa perlengkapan mandi yang ada di dalamnya. Namun tetap saja, sangat disayangkan bahwa dia harus kehilangan ranselnya.

Dengan napas yang masih terengah, dia kembali ke minimarket, dan berpapasan dengan seorang pemuda lain bertopi putih sedang membawa minuman kaleng yang sama seperti minuman pilihannya tadi. Saat dirinya melihat ke arah kasir, minumannya sudah tidak ada.

Tanpa berpikir panjang, pemuda manis itu pun langsung mengambil kaleng yang ada di tangan pemuda bertopi itu tanpa bertanya lebih dahulu, dibukanya kaleng itu lalu meminum isinya hingga tandas. Pemuda di hadapannya hanya menatap datar pada pemuda manis yang sudah merebut kalengnya. Lalu, si pemuda manis itu pun menyerahkan kembali kaleng yang sudah kosong ke tangan pemuda itu. Tanpa gerakan dan protes atas tindakan sembrono dari orang asing itu, si pemuda bertopi yang berwajah datar itu pun beranjak begitu saja dari sana, dan membeli lagi minuman yang sama, kemudian pergi tanpa sepatah kata. Meski begitu, bibirnya sedikit menyunggingkan senyum, hanya sedikit, bahkan hampir tidak terlihat. "Lucu," batin si pemuda bertopi sembari menyesap minumannya.

Saat pemuda manis itu akan keluar dari minimarket, tiba-tiba dirinya dipanggil oleh kasir yang memberikan dompet juga minuman yang tadi dirinya beli. Seketika dia merasa kaget, kemudian menatap ke arah pintu mencari sosok pemuda bertopi putih tadi, namun dia sudah tidak melihat batang hidungnya sama sekali.

"Xiao Zhan kau memang bodoh," umpatnya pada diri sendiri. Dia benar-benar sangat menyesali kebodohannya itu.

Ya, pemuda manis dengan mole di bawah bibir itu bernama Xiao Zhan. Dia adalah seorang karyawan di salah satu perusahaan desain grafis ternama di Chongqing. Meski sang ayah juga memiliki sebuah perusahaan properti yang cukup besar di kota itu, namun Xiao Zhan memilih untuk meniti karirnya di perusahaan milik orang lain. Untuk mendapatkan pengalaman kerja sebelum mengambil alih usaha ayahnya, begitu pikirnya.

Pemuda berusia 26 tahun yang pada awalnya mencoba untuk kabur bersama kekasihnya hari itu, nyatanya harus menelan pil pahit karena mau bagaimana pun, kekasih yang ternyata sudah memiliki keluarga sendiri itu memilih tetap bertahan bersama istrinya. Xiao Zhan tahu, tindakannya bukanlah hal yang patut untuk dibenarkan, namun seperti itulah manusia, mereka tidak akan berhenti sebelum merasakannya sendiri, bahwa pilihannya salah. Satu hal, setidaknya dia akhirnya punya pengalaman untuk dipelajari.

Gao Taiyu atau Zhan biasa memanggilnya dengan Yao Yang, kekasih yang sudah hampir tiga tahun belakangan ini selalu bersamanya, namun hubungan mereka harus kandas karena sesungguhnya sebelum menjalin hubungan dengan Zhan, Yao Yang sudah memiliki seorang istri. Awalnya Zhan tidak keberatan akan hal itu, namun sejalan dengan hubungan mereka yang makin serius, Zhan dan egonya meminta sang kekasih memilih antara dia atau istrinya. Dan dengan sembrono memutuskan akan pergi kabur bersama ke luar negeri jika hubungan mereka tidak mendapatkan restu. Namun, rencana tinggallah rencana, pada akhirnya semua tidak berjalan sesuai dengan keinginan, karena Yao Yang memilih tetap bertahan dengan istrinya lalu memutuskan hubungan dengan Zhan. Ayah Zhan sampai murka saat mengetahui rencananya itu, dia dimarahi habis-habisan dan membuatnya diancam berhenti dari tempatnya bekerja saat ini, meski pada kenyataannya belum benar-benar terealisasi.

Zhan merasa sangat terpukul dan bersumpah akan membenci mantan kekasihnya itu seumur hidup. Gara-gara Yao Yang, hidup yang sudah dia susun rapi menjadi berantakan.
.
.
.
.
.
.
.


♥♥♥


Hai hai, aku bawa ff baru, semoga kalian suka, ya. Dan maaf karena belum bisa melanjutkan yang sudah lebih dulu up, 😅

Kalau untuk ff kali ini, karena di draft sudah end, hanya perlu sedikit lebih dipercantik, jadi aku akan usahakan di up semuanya. Untuk waktunya, aku juga usahakan secepatnya, ya.

Sekian dan terima vomen. 🥰

SERENDIPITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang