Part 5

187 28 0
                                    

Malam harinya, seperti janji yang sudah disepakati oleh Zhan, Yibo, juga kedua teman Zhan. Mereka akan menghabiskan sabtu malam minggu ini dengan sedikit bersenang-senang.

Sesampainya di sebuah cafe yang lumayan ramai itu, Yibo tidak sendiri, dia membawa kedua teman satu kantornya untuk ikut menghabiskan malam minggu bersama. Bukan membawa sebenarnya, lebih tepatnya mereka yang memaksa ikut. Mereka adalah Cho Seungyeon dan Wang Haoxuan.

"Tuan Wang, sepertinya pekerjaanmu sukses. Selamat selamat, kau memang selalu mengagumkan," ucap Haoxuan sambil menyodorkan sebotol minuman beralkohol untuk bersulang ke arah Wang Yibo, yang dibalas dengan menyatukan kedua botol itu hingga berbunyi 'tang' yang cukup keras. Yang lain pun ikut melakukan hal yang sama.

Malam semakin larut, Zoucheng melihat Zhan yang hanya diam dan sesekali tersenyum tanpa ada kegiatan berarti dengan pria di sebelahnya, merasa bosan. Dirinya tahu betul kalau temannya itu sebenarnya menyimpan rasa pada Wang Yibo, pria yang sekarang duduk di sebelahnya. Zoucheng juga Jiyang sebenarnya bukan hanya sekedar teman satu kantor, mereka adalah sahabat Zhan sejak berada di bangku kuliah. Jadi, mereka sudah mengerti betul rupa Zhan yang sedang kasmaran.

"Ck ...," satu decakan keluar dari bibir Zoucheng, dan itu sukses mengalihkan atensi semua orang karena cukup keras.

"Hei, kau kenapa A Cheng?" tanya Jiang yang tepat berada di sebelah Zoucheng. "Apa kau sudah mulai mabuk, hmm?" lanjutnya.

"Sejak kapan aku akan mabuk hanya dengan beberapa botol bir qingdao?" protesnya, karena nyatanya dia memang tidak sedang mabuk. Hanya saja terlalu gemas melihat Zhan yang hanya senyum senyum tak jelas, padahal minum saja tidak. Dia hanya memesan soda.

"Lalu, kenapa kelakuanmu seperti orang yang mabuk?" Jiyang masih tidak mengerti.

"Lihat di hadapanmu, teman kita itu ... haish,"

"Kenapa denganku?" Zhan merasa tidak melakukan apa pun.

"Tidak ada." Zoucheng mencoba mengelak. "Aku akan mencari udara segar di luar, bintangnya terlihat bagus, kalian mau ikut? Ayolah!!" ajak Zoucheng lebih pada ketiga orang di sana selain Wang Yibo juga Xiao Zhan yang masih saja tersenyum penuh arti menatap teman-teman mereka yang keluar satu per satu dari dalam cafe.

Zhan melirik pria di sampingnya, kemudian mereka sama-sama tersenyum tanpa melepas tautan tangan mereka yang sudah sejak tadi berada di bawah meja, tanpa sepengetahuan yang lain.

"Zhan ge, kau ... benar tidak minum?" tanya Yibo sambil mengusap tangan Zhan yang masih dalam genggamannya.

"Hmm, kenapa? Kalau kamu ingin minum, minum saja ... asal jangan sampai mabuk, aku tidak mau menggendongmu," canda Zhan.

"Meski hanya satu gelas ini?" Yibo menuang bir qingdao ke dalam gelas kecil di meja.

"Kalau aku minum, apa yang akan aku dapat?" tanya Zhan sedikit curiga. "Jadi pacarmu?" terkanya langsung dan itu tepat sasaran. Sedangkan Yibo ... meski sedikit terkejut, dia mampu menata kembali raut wajahnya seperti semula. Dia menatap Zhan dengan senyum tampannya dan sebuah anggukan pasti menjadi jawaban dari pertanyaan pria di sampingnya. Seketika Zhan langsung minum satu gelas bir qingdao dalam sekali teguk. Kemudian mereka berdua pun sama-sama tertawa.

Hilang sudah. Rasa sakit seorang Xiao Zhan akibat dicampakkan oleh sang mantan dulu, kini telah terganti. Hatinya kini sudah kembali bersemi, berkat pria yang dua tahun lebih muda darinya. Mata teduh dan surai hitamnya berhasil merenovasi hampir seluruh luka yang diakibatkan oleh orang itu.

Zhan suka-setiap kali mata mereka saling terkunci, seolah sedang saling bicara dari dalam lubuk hati masing-masing. Zhan suka-cara Yibo memperhatikannya, seperti sekotak susu yang selalu tersedia di dekat tasnya dengan sebuah note kecil yang selalu bertuliskan pertanyaan yang sama 'Apa kau bahagia hari ini?' yang kemudian perlahan berganti menjadi pertanyaan 'Apa aku boleh menyukaimu?'.

SERENDIPITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang