PROLOG : My Bodyguard

1.9K 333 39
                                    

VOTE & COMMENT-nya jangan lupa ya.
Happy Reading ;)

☆☆☆☆☆

MY BODYGUARD

Aku tahu dia sangat membenciku, sejak dulu sampai sekarang tatapannya tetap sama. Tatapannya seolah mengatakan kau adalah perempuan manja yang paling menyebalkan dan aku malas untuk meladeni semua tingkahmu. Tapi, lihatlah sekarang ... bahkan kau tidak bisa mengabaikanku, Sean.

"Aku mau Ice Americano," ucapku pada pria berbadan besar yang berdiri di sampingku.

"Tugasku bukan untuk menjadi asistenmu, Nona!" tolaknya dengan tatapan datar.

"Ck! Tidak'kah kamu lihat, asistenku sedang tidak disampingku. Aku haus dan aku mau Ice Americano sebelum lanjut syuting!" Kulihat dia menghela napasnya.

Tanpa membantah lagi dia langsung melakukan apa yang kuminta, namun sebelum itu dia meminta patnernya untuk lebih mendekat kepadaku, memastikan aku akan aman saat dia tak ada di sisiku.

Agensiku mempekerjakan dua orang bodyguard untuk menjagaku, aku adalah salah satu mutiara yang dimiliki oleh agensiku saat ini. Karena kepopuleranku yang semakin naik, maka dari itu aku butuh ekstra perlindungan. Semakin banyak penggemar, maka akan semakin banyak pula haters yang ingin mencelakaiku. Sejujurnya agak risih dijaga oleh dua orang pria berbadan besar seperti mereka, hidupku menjadi terasa terkekang, tapi aku memang butuh penjagaan dari mereka. Pernah suatu waktu aku mendapatkan ancaman yang sudah sangat keterlaluan. Seseorang mengirim sebuah paket yang berisi binatang mati dan juga surat yang isinya mengatakan bahwa karirku akan mati seperti binatang yang berada di dalam paket tersebut. Sejak saat itu pihak agensi memberiku dua orang bodyguard yang memiliki kemampuan bela diri.

Dan hal yang lebih membuatku terkejut, salah seorang bodyguard itu adalah orang yang kukenal baik saat aku masih sekolah dulu. Kukira aku tidak akan pernah bisa bertemu dengannya lagi, tapi kini dia ada di hadapanku dan menjagaku. Aku ingin tertawa jika mengingat masa lalu.

Flashback ....

Tatapan tak bersahabat itu tidak membuat tekadku hancur, aku akan mengatakannya kali ini.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?" Ucap pria yang saat ini sedang memakai seragam club Taekwondo-nya.

"Aku...," sial jantungku berdetak cepat sekali.

"Jangan bertele-tela cepat katakan, aku ada latihan!" Ketusnya.

Aku menunduk dan mengatakannya. "Aku ... aku suka sama Kak Sean!"

Kyaa! Akhirnya aku mengucapkannya.

"Hanya itu yang ingin kamu katakan?" Aku mendongak menatapnya.

"Apa hanya itu?" tanyanya lagi. Aku mengangguk.

"Kamu membuang-buang waktuku!" Dia berbalik hendak meninggalkanku, aku yang belum mendapatkan jawaban sontak menarik lengan seragamnya.

Dia kembali menoleh dan berkata. "Apa lagi?"

"Jawaban Kakak?" tanyaku dengan polosnya.

Dia menatapku seolah aku ini adalah hama. "Kamu benar-benar tak tahu malu ya," ucapnya dingin.

Dia menyentak tanganku yang memegangi lengan seragam taekwondo-nya. "Menjauhlah dariku, aku benci perempuan manja kekanakan sepertimu!"

"Kakak menolaku?" tanyaku dengan polosnya.

"Kamu itu bodoh atau dungu sih!" Ketusnya.

Beloved BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang