PART 1 : Meet Again

1.2K 166 14
                                    

MEET AGAIN

"Ini benar-benar sudah keterlaluan! Apa-apaan isi paket itu?"

Aku yang shock saat melihat isi kotak itu hanya bisa terdiam dengan tubuh yang masih bergetar takut. Reyhan—manager dan juga asisten pribadiku—Luna, saat ini sedang menjadi sasaran kemarahan ibuku—Debora ... yang sering dipanggil Madam Deby oleh semua orang yang mengenalnya.

"Apa yang kalian kerjakan sampai barang seperti ini bisa sampai ke tangan putriku, huh? Kalau isinya sesuatu yang bisa mencelakainya bagaimana!"

"Maafkan kelalayan kami Madam," ucap Reyhan, dia dan Luna hanya bisa membungkuk meminta maaf.

"Sabar-lah Madam Deby, kita bicarakan hal ini dengan kepala dingin. Mari duduk dulu." Jordy Lee—selaku pemilik agensi yang aku naungi saat ini mencoba meredam amarah ibuku.

"Mama nggak perlu marah sampai seperti itu, mereka nggak salah. Paket itu aku yang terima sendiri," ujarku membela keduanya.

"Arysea! Kamu ini sudah mama larang untuk tidak menerima hadiah dari fans, tapi kamu masih saja! Kalau mereka sampai mencelakaimu bagaimana sama nasip mama dan adikmu nanti!"

Aku tak tahu harus berkespresi seperti apa, apa harus sedih atau marah. 'Dia hanya memikirkan nasibnya, lalu bagaimana dengan aku. Apakah dia hanya khawatir sumber penghasilannya akan hilang?' Aku hanya bisa menghela napas, hal seperti ini sudah biasa.

"Aku tidak akan kenapa-napa, mama terlalu khawatir."

Mama kembali menatap Reyhan dan Luna. "Kalian digaji untuk menjaganya, kenapa kalian masih biarkan Arysea menerima semua hadiah tidak berguna itu!"

Aku tidak suka mendengar apa yang Mama katakan. "Apa salahnya menerima dukungan dan cinta dari mereka?"

"Isinya bukan hanya cinta, tapi juga ada kebencian. Lihat itu!" Mama menunjuk paket berisi bangkai binatang kering dan juga surat kaleng yang berisi ancaman.

Om Jo meminta Reyhan menyingkirkan paket itu dan dia kembali mencoba meredam emosi mama. "Saya mengerti Madam Deby sangat marah, tapi Arysea memang tipe orang yang tidak bisa mengabaikan pemberian dari penggemar, dia terlalu baik hati," ujarnya memujiku.

Aku bukan orang yang baik hati, hanya saja aku menghargai apa yang mereka beri. Meski tidak terpakai paling tidak aku tahu apa yang mereka berikan untukku. Sisanya bisa kupakai atau kusimpan jika barang itu tidak berguna.

"Ya, tapi dia bisa mati ditangan penggemarnya jika dia terus malakukan hal ceroboh itu! Apa Presedir Lee mau, artis kesayangannya ini mati ditangan para penggemarnya!"

"Tentu saja itu tidak boleh terjadi, Madam! Karir Arysea saat ini adalah hal yang harus dinomor satukan."

'Mereka semua hanya memikirkan kepentingan pribadi,' aku menghela napas lagi. Semakin terkenal, hidupku semakin melelahkan.

"Begini saja, saya akan mempekerjakan bodyguard untuk melindungi Arysea, agar Madam tidak perlu khawatir lagi tentang keselamatannya."

"Wah, ide bagus itu, Presedir!" Mamaku terlihat sangat antusias dengan ide tersebut.

"Om Jo tidak perlu melakukan hal itu untukku. Aku akan baik-baik saja meski tanpa bodyguard. Lagi pula aku masih anak baru di agensi ini, bagaimana pandangan member yang lain nanti," tolakku tak suka atas ide tersebut.

"Mau member baru atau lama selama kamu punya banyak prestasi dari yang lainnya apa salahnya. Salah mereka yang kurang berusaha!" Saut mama.

Aku benar-benar tidak suka dengan ucapannya, bagaimana jika ada yang dengar, bukankah akan lebih banyak lagi yang akan membenciku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beloved BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang