Eotteoke ibyeolkkaji saranghagesseo
(Bagaimana aku bisa suka patah hati,)
Neol saranghaneun geoji
(Ketika kamu adalah orang yang aku cintai)
Sarangiraneun iyuro seororeul pogihago
(Aku tidak bisa menyerah pada kita semata-mata karena cinta)- AKMU - HOW CAN I LOVE THE HEARTBREAK, YOU'RE THE ONE I LOVE
•••
Bagaimana bisa aku merasa sakit dan patah ketika rasa sayangku lebih banyak dari rasa menyakitkan itu?
- Valerie A. Qiandra-
•••
Setelah selesai makan malam, Awan memutuskan untuk pulang karena melihat wajah Valerie yang semakin pucat. Lelaki itu menyuruh gadis itu untuk segera istirahat.
"Makasih ya, Kak, udah mampir. Lain kali main ke sini lagi boleh kok," kata gadis itu dengan tawa di akhir kalimatnya. Awan yang melihat senyum itu turut tersentuh. Mengapa gadis ini bisa sekuat itu ketika tidak ada satupun yang mendukungnya untuk tetap kuat? Awan mengusap kepala Valerie pelan.
"Gue pamit ya. Makasih makan malamnya. Salam buat Bi Imah."
Valerie mengangguk. "Salam balik."
"Masuk gih. Langsung istirahat ya, Val."
"Iya, Kakak. Gue tungguin sampe lo gak keliatan lagi jadi mending lo masuk mobil lo dulu."
Akhirnya Awan masuk ke mobilnya dan membiarkan Valerie menunggunya. Setelah mobil Awan keluar dari gerbang rumah, gadis itu melambaikan tangannya yang dibalas Awan dengan klakson mobil.
"Val."
Baru saja gadis itu hendak berbalik masuk rumah, suara lain masuk ke indra pendengarannya. Ia menoleh, tertegun melihat ada Jonathan di sini.
"Loh, Kak? Udah lama?" tanya Valerie.
Jonathan turun dari motornya, berdiri di hadapan Valerie dan membawa tangan gadis itu ke dalam sebuah genggaman. Ada rasa dingin yang berhasil membuatnya merasa tertusuk, hingga tak lama ia membawa genggaman berubah menjadi sebuah pelukan yang jarang ia berikan untuk perempuan ini. Valerie yang diperlakukan dengan tiba-tiba begini membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Degup yang selalu membuat Valerie merasa candu, dan akhirnya ia juga membalas pelukan itu. Menenggelamkan kepalanya di dada bidang milik sang kekasih. Kehangatan yang asing kembali merasukinya. Valerie selalu suka ketika berada di sini, ketika ia bisa mendengar detak jantung Jonathan. Cukup menenangkan. Ia jadi merasa bahwa ia tidak sendiri. Ada Jonathan di sebelahnya. Meskipun kadang menyakitkan, namun selalu rasa sakit itu tak bisa ia bandingkan dengan rasa sayang yang ia punya.
"Ayo masuk." Valerie melepas pelukan mereka lebih dulu, namun genggaman mereka masih tetap sama.
Jonathan mengangguk, tersenyum. Valerie melepas genggaman mereka, dan berjalan lebih dulu membiarkan sang lelaki berada di belakangnya.
"Duduk di dalam aja, Kak. Ada Bi Imah kok," ujar Valerie yang lagi-lagi diangguki Jonathan.
"Mau makan malam nggak?"
"Ga usah. Tadi sebelum ke sini udah makan."
Valerie mengangguk paham. "Tunggu sini ya, gue mau ambil jaket. Dingin," ujarnya.
Sebelum Valerie pergi, tangan Jonathan lebih dulu menarik lengan gadis itu hingga sang gadis menabrak dada bidangnya. Jonathan membawa Valerie agar duduk di sebelahnya, membuka jaket yang ia kenakan dan mengenakannya di tubuh sang dara. "Pake punya gue aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness, 2022 || END√
Teen FictionPINDAH KE FIZZO. [Bagian kedua Tentang Kita Univers] "Karena bahagiamu, lebih kubutuhkan dari bahagiaku sendiri." *** Jonathan selalu sendirian, maka dari itu dia sangat benci kesepian. Namun ia lebih benci ketika melihat orang lain lebih kesepian d...