7. Melewati Batas

800 31 1
                                    

Sesuai dengan perkiraan Sony, malamnya Dario benar-benar demam. Tentu saja Reva yang bersiaga di ruangan di sana bisa memberikan pertolongan dan perawatan terhadap Dario. Selain memberikan obat yang sudah diresepkan oleh Sony, Reva juga memutuskan untuk mengompres Dario agar demamnya bisa segera turun. Sebab Reva tahu, rasanya akan sangat tidak nyaman ketika mengalami demam tinggi seperti itu.

"Dia benar-benar berkeringat dingin," ucap Reva berusaha untuk menyeka keringat yang membasahi kening Dario.

Namun, ternyata keringat dinginnya tersebut membuat pakaian yang dikenakan oleh Dario bahkan basah kuyup. Sebenarnya Reva ingin mengabaikannya, karena tentu saja akan sangat sulit bagi Reva untuk menggantikan pakaiannya, terlebih dengan luka operasi pada perut Dario. Hanya saja, Reva sadar bahwa dirinya tidak bisa membiarkan Dario begitu saja.

"Jika aku membiarkannya begitu saja, dia bisa saja berakhir kedinginan karena pakaiannya yang basah," gumam Reva lalu beranjak untuk mencari pakaian ganti yang nyaman bagi Dario.

Untungnya memang di ruang kerja pribadi Dario tersebut ada beberapa barang pribadinya. Entah itu ruangan untuknya beristirahat, hingga pakaian ganti. Reva pun mendapatkan sebuah pakaian longgar yang nyaman untuk digunakan. Itu memang pakaian kasual yang Reva pikir sangat cocok untuk digunakan Dario untuk beristirahat. Reva mengambil beberapa pakaiannya, berjaga-jaga jika Dario nanti perlu untuk mengganti pakaiannya lagi.

"Hah, sepertinya aku bekerja dengan sangat keras," ucap Reva lalu memulai untuk menggantikan pakaian Dario yang benar-benar sudah basah.

Tentu saja Reva kesulitan untuk melepaskan pakaian Dario. Sebab selain Dario masih berada dalam kondisi tidak sadarkan diri, Reva juga harus berhati-hati untuk tidak membuat luka Dario tidak kembali terbuka. Reva bahkan berkeringat deras karena usahanya tersebut. Padahal ia baru membuka pakaian yang dikenakan oleh Dario. Masih ada beberapa tahap yang harus dilakukan oleh Reva untuk membuat Dario kembali mengenakan pakaian baru.

Reva meneguk air liurnya saat dirinya melihat tubuh Dario yang tampak begitu luar biasa. "Ternyata tidak hanya wajahnya, tubuhnya juga sangat bagus," gumam Reva sembari mengambil handuk bersih untuk menyeka keringat Dario terlebih dahulu sebelum memakaikan pakaian baru untuknya.

"Wah, tubuhnya benar-benar bagus. Padahal tubuhnya terlihat kurus dan tinggi. Namun, ternyata otot-ototnya terbentuk dengan sempurna dan padat. Sepertinya dia rajin berolahraga dan menjaga kondisi tubuhnya," ucap Reva.

Saat mengoperasi tadi, Reva juga melihat tubuh Dario yang setengah telanjang mengingat mereka harus mengoperasi bagian atas tubuh Dario tersebut. Hanya saja, saat mengoperasi, Reva sama sekali tidak memiliki waktu untuk mengamati tubuh indah Dario tersebut. Tepatnya, Reva memang tidak memiliki waktu dan kesempatan untuk melakukan hal tersebut, di saat dirinya harus berperan sebagai seorang asisten di ruang operasi.

Tangan Reva masih bergerak untuk menyeka keringat tubuh Dario. Tepatnya pada dada dan perut Dario yang memang dihiasi oleh otot-otot tubuhnya yang sempurna. Reva tanpa sadar memang mengagumi bentuk tubuh Dario yang sangat menggiurkan tersebut. Reva berjengit terkejut ketika dirinya mendengar suara Dario yang berkata, "Aku tidak mengira jika kau ternyata agak mesum."

Reva pun menarik tangannya dengan penuh rasa terkejut. Lalu ia pun melihat Dario yang wajahnya memerah karena demamnya yang masih belum turun. Reva menghela napas dan mengatur emosinya. Setelah lebih tenang, dirinya pun bertanya, "Bagaimana perasaanmu sekarang? Kau ingat apa yang terjadi tadi, bukan?"

Reva lalu mencatat tanda vital Dario, lalu melaporkannya pada Sony karena memang harus melaporkannya secara teratur. Setelah melaporkannya, Reva pun kembali menyeka keringat Dario dengan Dario yang masih membuka matanya. Namun, Reva sadar jika Dario saat ini hanya setengah sadar karena pengaruh demamnya. Jadi, Reva pun bergegas untuk mengerjakan sisa tegasnya untuk menyeka keirngat Dario dan membantunya untuk menggantikan pakaian baru yang bersih.

Seratus Hari Bersama Pria SeksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang