Happy Reading Dearys 💕
Dalam keadaannya yang lemah, Jimin memanfaatkan kondisinya itu untuk mendapat perhatian lebih dari Danhee. Dengan berakting seolah dirinya benar-benar tidak berdaya dan tidak begitu bisa banyak bergerak karena luka di perutnya.
Memang benar luka di perutnya masih terasa nyeri setiap kali ia bergerak dan juga kepalanya masih terasa pusing. Tapi rasa sakit itu bagi Jimin bukanlah apa-apa, mungkin karena ia seorang pria yang memiliki fisik cukup kuat untuk menahan rasa sakit. Buktinya ia bisa tersadar kembali sebelum dua puluh empat jam, biasanya pasien yang mengalami masa kritis pasca operasi, setidaknya baru tersadar setelah dua puluh empat jam, bahkan lebih.
Jimin harus beryukur karena diberikan fisik yang kuat dan terbangun di saat yang tepat, sebelum Hara membuat Danhee salah paham dengan perkataannya yang mengada-ada tentang pernikahan. Padahal semalam ia sudah sangat jelas mengatakan ingin mengakhiri hubungan dengan wanita Lee itu dan akan membatalkan pertunangan mereka, masa bodoh dengan rencana Hyunok. Ia sudah tidak peduli lagi dan ingin menunjukkan pemberontakan, sebab dirinya tidak mau lagi kehilangan Danhee hanya karena terpengaruh oleh ancaman Hyunok.
Sekarang ia tidak harus memilih salah satu di antara melancarkan rencananya tapi harus melepaskan Danhee atau tetap mempertahankan Danhee tapi akan menghancurkan rencananya. Sepertinya setelah kepalanya di pukul Jimin jadi lebih sadar bahwa ia bisa mempertahankan keduanya, dan tentu harus dengan usaha yang jauh lebih besar jika ingin melindungi dua nyawa---Danhee dan juga ibunya.
Setelah diberi tahu pasien kamar utama bernama Park Jimin telah tersadar, dokter segera datang untuk memeriksa kondisi Jimin dan setelah selesai memeriksanya dokter tersebut mengatakan kondisi Jimin sudah cukup membaik dalam waktu yang singkat.
"Tuan Park, Anda melewati masa kritis lebih cepat. Saya sampai terkejut karena perkiraan Anda akan tersadar dengan memakan waktu lebih lama karena kondisi Anda." ucap sang dokter yang sempat dibuat terkejut dan sekarang tampak senang melihat Jimin sudah sadar dengan kondisi yang jauh lebih baik.
"Ini terjadi karena dokter sudah sangkat berkerja keras untuk membuatku bertahan sehingga aku bisa tersadar lebih cepat." imbuh Jimin dengan sedikit membungkukkan badannya.
"Ah, bukan apa-apa, itu sudah menjadi tugas saya sebagai seorang dokter." Dokter berkepala lima itu membungkuk lebih dalam daripada yang Jimin lakukan.
"Uhm...dok, bisakah aku meminta tolong padamu?" kata Jimin.
"Tentu saja bisa," sahut sang dokter.
"Bisakah Anda memanggil dokter Kim Seokjin untuk kemari menemuiku?"
Kali ini dokter tersebut tidak langsung menjawab, terdiam cukup lama menimang-nimang permintaan Jimin yang sebenarnya tidak sulit untuk dia lakukan, hanya saja Jimin memintanya di waktu yang tidak tepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Secret of The Past (Hiatus)
FanfictionBerpusat dari tragedi masalalu yang belum terselesaikan membuat Park Jimin berambisi untuk mengungkap pelaku yang menewaskan Ayahnya dalam kecelakaan dan Ibunya yang harus terabring di rumah sakit bertahun-tahun lamanya. Sampai suatu hari Jimin ber...