Berpusat dari tragedi masalalu yang belum terselesaikan membuat Park Jimin berambisi untuk mengungkap pelaku yang menewaskan Ayahnya dalam kecelakaan dan Ibunya yang harus terabring di rumah sakit bertahun-tahun lamanya.
Sampai suatu hari Jimin ber...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍂
Seorang anak perempuan berumur sembilan tahun menangis meminta agar Ibunya membukakan pintu yang sengaja di kunci dari luar. Untuk kesekian kalinya Seo Jinhee di kurung di gudang yang gelap dan sempit karena membuat kesalahan yang terbilang sepele.
Ia tidak sengaja menjatuhkan bedak Ibunya sampai retak saat ingin mengambil sisir, hanya karena hal sepele itu Ibunya marah sampai mengurungnya di gudang. Jinhee hanya bisa menangis memeluk lututnya berharap Ayahnya pulang dan menolongnya dari hukuman Ibu tirinya yang suka sekali memarahinya.
Tapi sepertinya Ayahnya tidak pulang lagi malam ini, sudah terhitung tiga hari Ayahnya tidak pulang karena pekerjaannya sebagai tangan kanan Tuan Park Junsok---pemimpin PK Group yang sudah memiliki istri bernama Jung Minhwa dan juga putra bernama Park Jimin.
Karena kedudukannya yang tinggi sebagai direktur utama membuat Park Junsok memiliki banyak musuh, sehingga ia harus mempekerjakan Seo Jinguk---Ayah Jinhee sebagai tangan kanannya untuk mengawasi para musuh yang akan menyerang.
Pekerjaan itu membuat Jinguk jadi jarang pulang ke rumah, pikirnya putrinya sudah ada yang mengurus. Ia menikah untuk ke dua kalinya setelah istrinya Han Yurae yang melahirkan Seo Jinhee meninggal lima tahun yang lalu karena penyakit yang di derita.
Alasan dia menikahi Choi Miran dua tahun yang lalu agar ada yang menjaga Jinhee saat dirinya tidak di rumah, sangat berbahaya jika Jinhee ikut bersamanya tapi tanpa ia ketahui putrinya selalu dibuat menangis bahkan tak segan Miran melakukan kekerasan fisik pada putrinya.
Setelah dua tahun menikah Jinguk baru menyadari perilaku tak terpuji istri keduanya itu. Saat dia pulang Miran sedang tidak ada di rumah dan ia mencari keberadaan Jinhee. Setelah menelusuri penjuru rumah Jinguk menemukan Jinhee yang terkurung di gudang dengan kondisi mengenaskan, banyak luka dan memar pada tubuh putrinya yang terlihat kurus sekali.
Sebagai seorang Ayah hatinya sakit sekali mendapati kondisi sang putri yang ternyata tidak di urus dengan baik oleh Miran, maka setelah Miran pulang ia langsung menggugat cerai istri keduanya itu yang awalnya tidak mau bercerai tapi Jinguk mengancam akan memasukkanya ke penjara dengan tuduhan kekerasan pada sang anak, Miran pun tak punya pilihan selain menandatangani surat cerai dan akhirnya mereka resmi bercerai.
Setelah resmi bercerai Jinguk memutuskan untuk membawa Jinhee tinggal bersama adik perempuannya bernama Seo Jisu. Tidak ada yang bisa di percaya untuk menjaga putrinya selain adiknya. Jinguk menyesal telah menaruh kepercayaan pada Miran untuk menjadi Ibu Jinhee yang malah membawa trauma pada putrinya.
Karena masih trauma di tinggal Ayahnya, Jinhee tidak memperbolehkan Ayahnya pergi sehingga Jinguk terpaksa mengambil cuti selama seminggu untuk menenangkan putrinya dan membuat Jinhee terbiasa dengan tempat tinggal yang baru dan adiknya yang juga berusaha mengambil hati putrinya.
Sayangnya selama seminggu tidak bekerja Jinguk mendapat kabar bahwa Junsok telah meninggal karena kecelakaan yang sampai sekarang belum di ketahui penyebabnya, namun kasus itu sudah di tutup karena tidak adanya bukti untuk menangkap pelaku.
