05

602 72 6
                                    

VOTE DULU YAA, TERIMAKASIH

.
.

Pagi harinya, Lan Xichen tampak terduduk lesu di sofa ruang tengah. Ia mamikirkan ucapan Nie Mingjue pagi tadi.

Lagi lagi Mingjue mengingatkan dirinya untuk memberinya jawaban nanti malam.
Lan Xichen menghelang nafas.

"Apa yang harus ku lakukan." Lan Xichen tampak frustasi.

* Kantor Nie Mingjue *

"Hn? Ada apa dengan mu pak CEO." MengYao, salah satu bawahan yang akrab dengan nya melihatnya heran.

"MengYao, beberapa hari lalu aku bertemu dengan seseorang di Blue Bar. Dia hampir di jual, dan... aku membeli dirinya." Mingjue menatap ponselnya

"Kau apa?" Xue Yang pengawal pribadi juga kekasih  MengYao menatap Mingjue dengan sangat terkejut. Begitu juga dengan MengYao.

"Berapa kau membelinya?" MengYao
"200jt Yuan." Mingjue

"Kau gila?!" Xue Yang
"Mengapa kau melakukan nya." MengYao

"Aku tidak tau, aku hanya merasa iba saat melihatnya memohon padaku. Ia hampir di jual karna tak bisa melunasi hutang nya." Mingjue

"Apa yang membuatnya berhutang?" MengYao
"Untuk pengobatan adiknya. Adiknya menjadi korban tabrak lari." Mingjue

"Lalu sekarang dia tinggal di rumah mu?" Xue Yang
"Hn, selama bersama ku. Dia tidak pernah melakukan hal yang mencurigakan. Ia mengerjakan pekerjaan nya dengan baik. Dia selalu memperhatikan kebutuhan ku. Bertanya apa yang ingin ku makan saat pulang kerja. Bahkan saat aku memberikan dia kartu kredit dan kunci rumah. Ia tak mengambil sedikit pun uang itu untuk kebutuhan nya dia sendiri. Dia hanya mengambil nya untuk membeli bunga." Mingjue

"Orang seperti itu sungguh ada?" Xue Yang

"Aku juga berfikir dia akan kabur setelah aku pulang lebih awal dia tidak ada dirumah. Dan entah, aku merasa kesal saat ia tidak ada di sana saat itu." Mingjue

Xue Yang dan MengYao saling pandang.

"Lalu, dimana dia?" MengYao
"Pergi, mengunjungi makam adiknya." Mingjue

"Aku penasaran dengan nya. Boleh kami berkunjung?" MengYao
"Ya datanglah untuk makan malam, aku akan menghubungi nya un-..?!" Mingjue terdiam

"Kenapa? Kau tidak punya nomor ponselnya?" Xue Yang
"Dia bahkan tidak punya ponsel." Mingjue

"Ada manusia jaman sekarang yang tidak memiliki benda itu?!" Xue Yang

"Akan ku hubungi telfon rumah." Mingjue

("Halo, kediaman Nie dengan siapa di sana?)" Lan Xichen

"Ini aku." Mingjue

("Tuan Nie, ada apa?") Terdengar nada heran dari ucapan Lan Xichen

"Malam ini teman ku akan berkunjung. Apa kau bisa memasak lebih?"

("Tentu tuan, apa yang anda ingin kan untuk hidangan makan malam?") Lan Xichen

"Mereka pemakan apa saja." Nie Mingjue

Terdengar tawa kecil dari sebrang sana. Lan Xichen sedang tertawa dan entah Mingjue merasa senang saat mendengar tawa itu.

("Baiklah, saya akan menyiapkan segala yang saya bisa") Lan Xichen

"Hn, baiklah sampai bertemu nanti malam." Nie Mingjue

("Baik tuan") Lan Xichen menutup telfon.

"Kau terlihat sedang jatuh cinta Nie Mingjue." Xue Yang
"Ya, kemarin aku mengatakan aku ingin dia menjadi pendamping ku setelah ia mempertanyakan mengapa aku memberinya banyak uang." Nie Mingjue

CEO Is My Boyfriend ( END !! ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang